Sakit Kepala Akibat Dehidrasi

Dipublish tanggal: Agu 13, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Okt 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
Sakit Kepala Akibat Dehidrasi

Sakit kepala merupakan salah satu penyebab paling umum dari munculnya rasa sakit pada tubuh. Tetapi apa mungkin dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala? 

Sakit kepala akibat dehidrasi

Dari beberapa jenis sakit kepala, dehidrasi akibat kurangnya cairan dalam tubuh memang dapat menjadi penyebab sakit kepala sekunder baik ringan ataupun berat seperti migrain. Sakit kepala yang dirasakan umumnya terjadi setelah tubuh mengeluarkan banyak keringat sehingga cairan esensial tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Padahal tubuh membutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang berfungsi untuk memperlancar kerja sistem organ tubuh dalam mengeluarkan keringat dan buang air kecil. Untuk mengatasinya, jumlah cairan yang hilang dapat dikembalikan dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya akan air.

Dehidrasi umumnya lebih banyak dirasakan oleh anak kecil, tak terkecuali bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena tubuh lebih cepat kehilangan cairan dibandingkan saat mendapatkannya masuk ke dalam tubuh. Kurangnya minum air putih, terjadi masalah saat menyusui, mengalami sakit demam, diare, ataupun muntah juga dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi dan anak. 

Baca selengkapnya: Dehidrasi pada bayi dan anak

Ketika tubuh mengalami dehidrasi, otak mengalami kehilangan cairan sehingga menyebabkan otak berkontraksi atau menyusut sementara waktu dan menyebabkan sakit kepala hebat. Setelah dehidrasi teratasi, otak akan kembali menjadi kenyal dan berada dalam kondisi normal sehingga rasa sakit di kepala akan mereda.

Gejala sakit kepala akibat dehidrasi

Sakit kepala akibat dehidrasi akan terasa seperti merasakan migrain hebat. Nyeri karena sakit kepala akibat dehidrasi dapat terjadi pada bagian depan, belakang, samping, atau di seluruh bagian kepala.

Gejala dehidrasi ringan

Gejala atau tanda dehidrasi ringan, antara lain:

  • Rasa haus yang parah
  • Intensitas buang air kecil berkurang
  • Urin berwarna gelap
  • Rasa bingung dan pusing
  • Kelelahan
  • Mulut kering dan lengket
  • Hilangnya elastisitas kulit
  • Tekanan darah rendah
  • Peningkatan denyut jantung

Gejala dehidrasi berat

Gejala dehidrasi berat ditandai dengan:

  • Keringat yang berkurang
  • Mata cekung
  • Demam
  • Tingkat kesadaran menurun
  • Kulit tidak cerah

Penyebab sakit kepala akibat dehidrasi

Secara normal, beberapa faktor berikut dapat menjadi penyebab sakit kepala akibat dehidrasi, termasuk demam, diare, dan muntah, melakukan aktivitas berat yang menyebabkan tubuh berkeringat, aktivitas buang air kecil yang sering. Selain itu, orang yang berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi antara lain:

  • Orang yang tinggal di daerah beriklim panas dengan ketinggian tertentu
  • Orang lanjut usia, anak-anak, dan bayi
  • Penderita penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit ginjal
  • Orang yang mengonsumsi obat untuk meningkatkan produksi urin
  • Atlet atau pelaku olahraga profesional yang mengikuti maraton, triathlon, ataupun turnamen jangka waktu tertentu

Cara mengatasi sakit kepala akibat dehidrasi

Dalam mengobati sakit kepala akibat dehidrasi, penderita wajib meningkatkan asupan cairan dengan:

  • Mengonsumsi lebih banyak air putih
  • Makan makanan yang mengandung banyak kandungan air
  • Mengonsumsi cairan elektrolit yang dapat mempercepat pergantian cairan dalam tubuh
  • Mengurangi aktivitas fisik yang menguras tenaga
  • Menghindari tempat dengan suhu yang terlalu panas untuk mengurangi keluarnya keringat yang berlebih

Sebaiknya ketika mengalami dehidrasi, hindari pula minuman berkafein dan alkohol karena dapat meningkatkan produksi urin serta memperparah kondisi dehidrasi. Anda juga dapat mengurangi efek sakit kepala akibat dehidrasi dengan menerapkan essential oil di ruangan kamar Anda.

Baca juga: 5 Essential Oil untuk Atasi Sakit Kepala

Jika dehidrasi bertambah parah, pemberian obat ibuprofen dapat membantu meredakan rasa sakit kepala. Tetapi jika mendapati kondisi kejang, shock, ataupun terjadi kerusakan ginjal mohon segera periksakan diri ke dokter.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Really? The Claim: To Prevent Migraines, Drink More Water. The New York Times. (Accessed via: https://well.blogs.nytimes.com/2011/08/15/really-the-claim-to-prevent-migraines-drink-more-water/)
Quick-start guide to headaches. Harvard Health. (Accessed via: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/quick-start-guide-to-headaches)
Top 10 Migraine Triggers and How to Deal with Them. American Migraine Foundation. (Accessed via: https://americanmigrainefoundation.org/resource-library/top-10-migraine-triggers-and-how-to-deal-with-them/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app