Saccharomyces: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 6, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Jika Anda pernah mendengar atau mengonsumsi antibiotik yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat, maka probiotik memiliki fungsi yang berbeda yaitu dengan menghadirkan bakteri baik yang dibutuhkan dalam tubuh. 

Probiotik mudah ditemukan tidak hanya dalam obat-obatan, namun dalam makanan sehari-hari seperti yoghurt, berbagai suplemen, susu dan berbagai produk lainnya. Salah satu jenis mikroorganisme yang terdapat dalam probiotik adalah saccharomyces. 

Bagaimana saccharomyces bekerja sebagai probiotik? Dan apa saja manfaatnya? Berikut penjelasannya!

Apa itu Saccharomyces?

Saccharomyces merupakan mikroorganisme berupa jamur yang berfungsi sebagai probiotik. Probiotik merupakan bakteri yang berfungsi dalam pencernaan manusia. Probiotik dapat ditemuka dalam berbagai macam makanan seperti yoghurt, susu, suplemen obat dan lain-lain. 

Saccharomyces dapat membantu keseimbangan bakteri yang dibutuhkan oleh pecernaan manusia sehingga tubuh dapat mencerna makanan lebih baik. 

Saccharomyces juga digunakan sebagai ragi karena memiliki kemampuan untuk mengubah glukosa menjadi alcohol dan CO2. Saccharomyces juga dapat berkembang biak dan tumbuh dengan baik di suhu 30 derajat.

Apa manfaat Saccharomyces?

Selain terdapat dalam makanan, saccharomyces juga merupakan obat yang bisa meyembuhkan beberapa penyakit dengan resep dokter. Manfaat saccharomyces antara lain:

  • Diare yang disebabkan oleh antibiotik yang dikonsumsi oleh anak-anak maupun dewasa. Saccharomyces didapat dengan resep dokter untuk menyeimbangkan bakteri.
  • Eksem yang terjadi pada anak-anak maupun dewasa
  • Infeksi usus dan saluran pencernaan
  • Diare yang disebabkan intoleransi laktosa
  • Infeksi jamur pada kelamin
  • Infeksi saluran kemih
  • Kolesterol tinggi

Bagaimana penggunaan dan dosis Saccharomyces?

Saccharomyces yang digunakan untuk pengobatan harus didapat dari resep dokter. Penggunaan dan dosis disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyakit yang diderita. Selain itu, walaupun ini merupakan jenis bakteri baik, tetap memiliki dosis tertentu yang harus diperhatikan. 

Apa efek samping yang bisa ditimbulkan oleh probiotik Saccharomyces?

Meskipun saccharomyces berperan sebagai probiotik yaitu bakteri baik, tidak sedikit efek samping yang bisa ditimbulkan olehnya. Jika Anda mengonsumsi saccharomyces sebaiknya mengenali tanda-tanda berikut dan segera konsultasikan ke dokter Anda. Berikut efek samping yang disebabkan oleh saccharomyces:

  • Perut kembung dan bergas
  • Badan menggigil dan terasa suhu tubuh rendah
  • Batuk dan sesak napas
  • Demam tinggi
  • Kulit keluar ruam
  • Terjadi pembengkakan pada lidah dan wajah
  • Pusing dan sakit kepala

Apakah Saccharomyces aman dikonsumsi oleh siapa pun?

Saccharomyces hanya didapatkan melalui resep dokter. Seperti yang dijelaskan di atas, dosis penggunaan obat probiotik ini pun disesuaikan oleh pasien yang membutuhkannya. 

Walaupun saccharomyces dapat dikonsumsi oleh anak-anak, penggunaannya berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa yang sedang hamil dan menyusui juga harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat probiotik ini karena belum ada studi yang mengatakan bahwa saccharomyces 100 persen aman terhadap ibu hamil dan menyusui. 

Selain itu, penggunaan saccharomyces ditentukan oleh penyakit yang ingin disembuhkan. Pasien yang menderita diare dan mengonsumsi saccharomyces harus lebih mewaspadai penggunaannya. Jika Anda menderita diare dan tidak kunjung sembuh dalam 2-3 hari, segera temui kembali dokter Anda.

Saccharomyces merupakan mikroorganisme (jamur) yang berfungsi sebagai penyeimbang bakteri baik. Meski demikian, penggunaannya tetap harus sesuai petunjuk dokter. 

Jika Anda menderita penyakit yang kemungkinan besar disebabkan oleh bakteri jahat, probiotik ini bisa merupakan obat untuk mengobati penyakit Anda. Segala efek samping yang timbul sebaiknya segera temui dokter dan berkonsultasi untuk dapat meneruskan probiotik ini atau tidak.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Surawicz, C., Elmer, G., Speelman, P., McFarland, L., Chinn, J., van Belle, G. (1989, April). Prevention of antibiotic-associated diarrhea by Saccharomyces boulardii: a prospective study. Gastroenterology, 96(4), 981-988 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2494098)
Saccharomyces boulardii. (2012, January 4) (http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/332.html)
Mayo Clinic Staff. (2013, June 11). Antibiotic-associated diarrhea: Causes. Retrieved from (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/antibiotic-associated-diarrhea/basics/causes/con-20023556)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app