Rizatriptan: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 6, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Rizatriptan?

Rizatriptan digunakan untuk perawatan sakit kepala migrain, bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di otak. Selain itu rizatriptan juga dapat membantu mengurangi zat dalam tubuh yang dapat merangsang nyeri kepala, sensifitas terhadap cahaya dan suara, mual dan gejala migrain lainnya.

 Rizatriptan hanya dapat mengobati sakit kepala migrain yang sudah ada, tidak dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi serangan sakit kepala migrain. Selain itu rizatriptan juga tidak dapat digunakan untuk mengobati nyeri sakit kepala yang sering mengakibatkan kehilangan kendali akan sebagian gerak tubuh atau sakit kepala lainnya diluar migrain.

Pasien hanya dapat menggunakan rizatriptan jika dokter mendiagnosa dengan sakit kepala migrain.

Mengenai Rizatriptan

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

-

Dosis Rizatriptan

Dosis umum untuk orang dewasa:

  • Dosis awal: 5 mg atau 10 mg secara oral, 1 kali 2 jam kemudian jika sakit kepala migrain muncul kembali *dosis maksimum 30 mg dalam kurun waktu 24 jam

Dosis umum untuk anak diatas 6 tahun

  • Usia 6 tahun atau lebih dengan berat badan kurang dari 40 kg Dosis awal: 5 mg secara oral 1 kali
  • Usia 6 tahun atau lebih dengan berat badan 40 kg atau lebih Dosis awal: 10 mg secara oral 1 kali

*dosis maksimum: 1 dosis dalam kurun waktu 24 jam

Efek samping Rizatriptan

Bersama dengan manfaatnya yang untuk membantu mengatasi sakit kepala migrain, rizatriptan juga dapat mengakibatkan beberapa efek samping bagi beberapa pasien, walaupun beberapa efek samping seperti yang tersebut dibawah ini mungkin menghilang segera tanpa penanganan medis, pasien tetap harus waspada terhadap efek samping yang lebih berbahaya.

Efek samping yang umum timbul dan tidak membutuhkan penanganan medis meliputi:

  • Pusing, kantuk, merasa lelah
  • Nyeri atau merasa tertekan pada tenggorokan atau dada 

Hentikan pemakaian dan segera mencari bantuan dokter jika efek samping berikut dialami pasien yang menggunakan rizatriptan untuk sakit kepala migrain:

  • Gejala serangan jantung seperti mual, berkeringat, nyeri menyebar pada rahang dan pundak, nyeri dada
  • Kaki atau tangan terasa dingin atau mati rasa
  • Nyeri perut yang tiba-tiba dan parah atau diare berdarah
  • Tanda-tanda stroke yang memiliki ciri-ciri seperti mati rasa atau lemah pada satu bagian anggota tubuh yang terjadi mendadak, sakit kepala yang sangat, masalah pada penglihatan dan keseimbangan
  • Tekanan darah tinggi yang membahayakan dengan ciri-ciri suara dengungan di kuping, sakit kepala yang sangat, kebingungan, nyeri dada, napas pendek, detak jantung yang tidak beraturan, kejang, merasa cemas

Interaksi Obat

 Pasien yang memiliki alergi terhadap rizatriptan tidak boleh menggunakannya. Segera hubungi unit gawat darurat jika pasien mengalami reaksi alergi seperti demam, muntah, mual, pingsan, bengkak pada wajah, lidah atau tenggorokan. 

Interaksi obat juga dapat terjadi jika pasien menggunakan rizatriptan bersamaan dengan:

  • Obatan MAO inhibitor, pasien harus menunggu paling sedikit 14 hari setelah atau sebelum menggunakan rizatriptan
  • Obatan untuk pengobatan depresi
  • Obatan untuk mengatasi gangguan psikotik
  • Obatan narkotik (opioid)
  • Obatan untuk mencegah mual atau muntah

Perhatian

Selain interaksi dengan obat, rizatriptan juga harus memperhatikan penggunaanya dengan kondisi kesehatan pasien. Sebelum menggunakan rizatriptan, dokter harus tahu jika pasien memiliki:

  • Gejala sakit kepala yang terasa tidak seperti sakit kepala migrain
  • Riwayat penyakit arteri koroner, angina (nyeri dada), serangan jantung, stroke
  • Gangguan pembuluh Darah atau masalah sirkulasi yang mengakibatkan minimnya suplai darah dalam tubuh
  • Masalah gangguan jantung

Adapun kondisi yang juga dapat dipertimbangkan sebelum penggunaan rizatriptan dapat meliputi:

  • Diabetes, menopause, perokok aktif, kelebihan berat badan, memiliki kolesterol tinggi, memiliki keturunan penyakit arteri koroner, pria usia diatas 40 tahun, wanita dengan riwayat hysterectomy
  • Kondisi dimana pasien menggunakan propranolol
  • Tekanan Darah tinggi atau gangguan ritme jantung
  • Gangguan organ hati atau ginjal

Belum diketahui apakah rizatriptan dapat membahayakan bayi dalam kandungan ataupun apakah dapat disalurkan melalui ASI. Pasien wanita yang berencana hamil, sedang hamil atau sedang menyusui wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Rizatriptan tidak boleh dikosumsi anak dibawah usia 6 tahun.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
RIZATRIPTAN TABLET - ORAL (Maxalt) side effects, medical uses, and drug interactions. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/rizatriptan_tablet-oral/article.htm)
Maxalt (Rizatriptan Benzoate): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/maxalt-drug.htm)
Rizatriptan Oral : Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. WebMD. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8425-3051/rizatriptan-oral/rizatriptan-tablet-oral/details)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app