Retraksi Interkostal - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Otot interkostal adalah otot-otot yang berada di antara sela-sela tulang rusuk Anda. Otot-otot interkostal berfungsi membantu dada mengembang dan mengempis saat Anda bernafas.

Pada kondisi normal, saat seseorang bernafas, otot yang memiliki peran paling besar dalam bernafas adalah otot diafragma, yakni lapisan otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. 

Tetapi beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan otot diafragma tidak bisa bekerja secara optimal, sehingga otot diafragma membutuhkan bantuan ekstra dari otot-otot interkostal, akibatnya, otot-otot interkostal Anda bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga otot-otot interkostal tampak seperti membentuk sela iga yang cukup dalam. Saat hal ini terjadi, kondisi ini dikenal sebagai retraksi interkostal atau penarikan otot-otot di sela iga.

Jika Anda atau orang sekitar Anda mengalami kondisi ini, segera cari bantuan medis. Karena penyumbatan jalan napas adalah keadaan darurat medis yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Penyebab Retraksi Interkostal

Beberapa kondisi dapat menyebabkan penyumbatan di saluran udara dan menyebabkan retraksi interkostal.

1. Penyakit yang dapat menyebabkan retraksi interkostal pada orang dewasa

Beberapa penyakit pernapasan lebih sering terjadi pada orang dewasa, meskipun penyakit-penyakit tersebut juga bisa terjadi pada anak-anak.

  • Asma adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Asma memiliki gejala berupa mengi, sesak napas, dan dada terasa terhimpit. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute Sekitar 25 juta orang di Amerika Serikat menderita asma .
  • Pneumonia adalah peradangan paru akibat infeksi. Pneumonia bisa sangat ringan hingga mengancam jiwa. Pneumonia juga bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Epiglottitis terjadi ketika tulang rawan yang menutupi bagian atas batang tenggorokan Anda mengalami peradangan dan mencegah udara mencapai paru-paru Anda. Kondisi ini adalah kegawatdaruratan medis yang mengancam jiwa.
  • Anafilaksis adalah reaksi alergi yang serius. Biasanya terjadi dalam 30 menit setelah bertemu dengan alergen. Reaksi anafilaksis dapat menyebabkan penyempitan saluran udara dan menyebabkan masalah pernapasan yang parah. Reaksi anafilaksis adalah keadaan darurat medis yang bisa berakibat fatal tanpa perawatan.

2. Penyakit pernapasan umum terjadi pada anak-anak

  • Respiratory Distress Syndrome atau Sindrom gangguan pernapasan terjadi ketika saluran udara kecil di paru-paru bayi baru lahir kolaps. Kondisi ini menyebabkan kesulitan bernapas yang serius. Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur.
  • Abses retrofaring adalah penumpukan nanah pada pangkal tenggorokan anak Anda akibat infeksi. Abses dapat menyebabkan kesulitan bernafas karena abses dapat menghalangi saluran pernafasan bagian atas.
  • Bronkiolitis adalah peradangan pada saluran nafas di dalam paru-paru (bronchiolus). Bronkiolitis paling sering terjadi pada bayi di bawah 6 bulan dan lebih sering terjadi selama musim dingin. Jika bayi Anda mengalami retraksi interkostal segera dapatkan perawatan medis. Bronkiolitis biasanya hilang dalam waktu sekitar satu minggu.
  • Croup adalah radang tenggorokan pada anak akibat infeksi virus atau bakteri. Gejala utama dari croup adalah batuk seperti menggonggong dan tenggorokan yang kering.  Meskipun retraksi interkostal jarang ditemukan pada anak yang mengalami croup,namun jika Anda menemukannya, segera cari bantuan medis.
  • Aspirasi benda asing terjadi ketika Anda menelan benda asing yang kemudian tersumbat dan menyebabkan masalah pernapasan. Benda asing yang tersumbat di tenggorokan dapat menyebabkan retraksi interkostal. Aspirasi benda asing lebih sering terjadi pada anak-anak kecil karena mereka lebih cenderung bernapas atau menelan benda asing secara tidak sengaja.

Bagaimana cara mengatasi retraksi interkostal?

Untuk mengatasi retraksi interkostal, sangat disarankan bagi Anda untuk segera mencari pertolongan di rumah sakit terdekat. Langkah pertama dalam mengatasi retraksi interkostal adalah dengan mengamankan jalan napas. Kemudian Anda mungkin akan menggunakan oksigen tambahan atau obat-obatan untuk melancarkan pernapasan.

Retraksi interkostal biasanya ditangani berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika retraksi interkostal disebabkan oleh sumbatan, maka satu-satunya cara adalah dengan membebaskan sumbatan tersebut. Jika retraksi interkostal disebabkan oleh penyakit seperti pneumonia, asma, bronkiolitis, croup atau reaksi anafilaksis, maka penanganan harus berdasarkan penyakit yang mendasarinya.

Perlu diingat, reaksi interkostal bukan merupakan kondisi yang dapat Anda tangani dengan penanganan sederhana di rumah, reaksi interkostal dapat menyebabkan kondisi yang fatal, oleh karena itu Anda perlu mencari pertolongan di rumah sakit.

Cara mencegah retraksi interkostal

Anda tidak dapat mencegah terjadinya interkostal, tetapi Anda dapat menurunkan resiko memiliki beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya.

Anda dapat membantu mencegah terjadinya infeksi virus dengan menghindari kontak dengan orang yang sakit, sering mencuci tangan, dan membersihkan peralatan dan perabot di rumah Anda jika Anda tinggal dengan seseorang yang menderita infeksi saluran pernapasan.

Hindari membawa anak-anak, balita, dan bayi ketika Anda berpergian ke area Rumah Sakit jika anak tersebut tidak sedang sakit atau masih sehat. Daya tahan tubuh anak-anak, balita, dan bayi masih rendah dan area Rumah Sakit penuh dengan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit pada anak-anak terutama penyakit yang ditularkan lewat pernafasan.

Cobalah untuk menghindari kontak dengan hal-hal yang dapat membuat Anda alergi. Dengan begitu dapat membantu mengurangi risiko Anda mengalami reaksi anafilaksis.

Anda dapat menurunkan risiko anak Anda mengalami aspirasi benda asing dengan menjauhkan benda-benda berukuran kecil dari jangkauan anak-anak dan memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dikunyah dan ditelan. Sesuaikan tekstur makanan dengan kemampuan anak mengunyah dan menelan makanan. Jika bingung, konsultasikan dengan dokter anak Anda.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MedlinePlus, Intercostal Retractions (https://medlineplus.gov/ency/article/003322.htm).
Karen Richardson Gill, MD, FAAP, Intercostal Retractions (https://www.healthline.com/health/intercostal-retractions), 15 March 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Dok kalo kedutt itu kenapa ya dok kadang ditangan di kaki diperut gt kenapaa dok
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app