Remaja Pengguna Vaper Berisiko Menjadi Perokok Tembakau

Dipublish tanggal: Jun 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 19, 2019 Waktu baca: 2 menit
Remaja Pengguna Vaper Berisiko Menjadi Perokok Tembakau

Rokok elektrik atau yang lebih dikenal dengan Vape memang saat ini sedang banyak digandrungi oleh anak-anak muda. Menurut mereka vape ini lebih aman daripada rokok biasa. Namun apakah benar seperti itu? Vape ini biasanya berisi cairan yang terdiri dari berbagai rasa, tidak menggunakan tembakau. 

Jadi Vape tidak mengandung nikotin ? tunggu dulu, cairan yang ada di vape ini tetap mengandung nikotin yang diekstrak dari tembakau. Yang membedakan yaitu pada cairan tersebut sudah dicampur dengan berbagai macam rasa, sehingga mampu menggugah selera.

Para remaja yang tidak pernah merokok tembakau, memiliki kecenderungan merokok pada tahun berikutnya, apabila mereka sekarang pengguna vape. Temuan ini berkontribusi terhadap bukti yang mendukung kalau vape atau rokok elektrik ini menjadi jembatan untuk memulai merokok tembakau di kemudian hari.

Remaja pengguna vape rentan untuk menjadi perokok tembakau

Biasanya bermula dari rasa penasaran, akhirnya malah keterusan. Begitulah perilaku para remaja yang awalnya hanya ikut-ikutan tren. Mereka mencoba vape dan akhirnya justru menghisap rokok tembakau. Penelitian menemukan kalau remaja pengguna vape, empat kali lebih mungkin akan beralih ke rokok tembakau pada tahun berikutnya.

Para remaja yang mengaku pengguna vape, namun tidak pernah mencoba menggunakan rokok tembakau. Ternyata 31 % kemudian mereka beralih menggunakan rokok tembakau pada tahun berikutnya. Sebaliknya di kalangan remaja yang tidak merokok tembakau, hanya ada 7% yang kemudian mencoba merokok tembakau pada tahun berikutnya.

Penggunaan rokok elektrik ini dapat meningkatkan resiko para remaja untuk menggunakan rokok tembakau. Padahal 80% para remaja ini mengatakan kalau rokok tembakau lebih berbahaya. 

Mereka menggunakan vape pada usia remaja justru memiliki kecenderungan untuk mengubah pandangan kalau rokok tembakau ternyata lebih sedikit resikonya dibandingkan rokok elektrik.

Apakah benar vape lebih aman?

Saat ini vape sering disebut sebagai alternatif yang lebih aman daripada merokok tembakau. Hal ini dikarenakan uap yang terkandung di dalam rokok elektrik mengandung lebih sedikit bahan kimia yang berbahaya bagi manusia dibandingkan rokok tembakau. 

Namun para peneliti telah menjelaskan kalau rokok jenis ini mampu memicu penyakit yang berbahaya seperti serangan jantung.

Faktor yang menyebabkan pengguna vape beralih ke rokok tembakau

Banyak remaja yang mengaku menggunakan vape karena rokok jenis ini menawarkan beragam rasa yang mampu menggugah selera. Selain itu mereka beranggapan kalau tidak ada akibat kesehatan secara langsung dan menyimpulkan kalau bahaya rokok itu dilebih-lebihkan.

Memang penelitian tersebut belum bisa membuktikan kalau vape ini mampu menyebabkan remaja menjadi perokok tembakau. Hanya saja mereka memperhitungkan beberapa faktor yang dapat dikaitkan dengan peningkatan resiko merokok seperti kelainan etnis, kebiasaan orang tua dan bahkan pendidikan.

Berbeda usia memang berbeda pula alasan seseorang untuk mencoba merokok. Pada orang yang lebih tua mereka justru memilih menggunakan vape untuk berhenti merokok. Yang paling penting Anda harus menyadari kalau merokok dengan tembakau atau vape tetap saja tidak aman bagi tubuh dan sangat buruk bagi kesehatan anda.

Maka dari itu Anda harus berhati-hati dengan jenis perasa rokok elektrik. Tidak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan paru-paru, pemakaian nikotin dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan potensi keracunan. 

Gejala keracunan tersebut ditandai dengan rasa mual dan muntah. Apabila keracunannya sudah akut maka dapat menyebabkan kematian. Sebelum terlambat maka sayangilah tubuh Anda dengan tidak merokok dan vaping. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
E-Cigarettes and Future Cigarette Use. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4925085/)
Using e-cigarettes to stop smoking. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/live-well/quit-smoking/using-e-cigarettes-to-stop-smoking/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app