Penyebab Perselingkuhan Dalam Pernikahan

Dipublish tanggal: Mei 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Perselingkuhan Dalam Pernikahan

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dilakukan oleh dua orang dengan maksud meresmikan hubungan antar keduanya secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial.

Apa itu cinta ?

Landasan sebuah pernikahan adalah perasaan saling mencintai. Cinta adalah sebuah emosi atau rasa kasih sayang yang kuat dan ketertarikan kepada seseorang yang menimbulkan rasa untuk saling memiliki dan memenuhi. Cinta dapat diwujudkan dalam bentuk perhatian, pengorbanan, empati, kasih sayang, patuh, dan menuruti apapun yang diinginkan oleh orang yang kita cintai.

Jenis-jenis cinta dalam psikologis

Jika Anda merasakan cinta kepada seseorang, pahamilah cinta apa yang Anda miliki.

  1. Cinta Eros

Cinta yang melibatkan hawa nafsu atau hubungan seksual terhadap pasangan.

2. Cinta Ludus

Cinta yang digambarkan dengan perkataan atau gombalan terhadap lawan jenis namun tidak merasakan cinta yang dalam.

3. Cinta Philia

Cinta yang dirasakan kepada sahabat karena rasa nyaman tanpa melibatkan nafsu.

4. Cinta Storge

Cinta yang tumbuh sejak manusia dilahirkan, cinta ini dirasakan terhadap keluarga.

5. Cinta Mania

Cinta posesif yang harus terbalaskan dan akan menimbulkan hal negatif apabila cinta tidak terbalas.

6. Cinta Pragma

Cinta dewasa yang dimiliki seseorang untuk tujuan menikah tanpa memikirkan sisi romantis.

7. Cinta Philautia

Cinta terhadap diri sendiri

8. Cinta Agape

Cinta yang dirasakan berlandaskan aspek spiritual atau Ketuhanan.

Agar hubungan pernikahan berjalan harmonis, hendaknya pasangan memiliki cinta agape, cinta pragma, dan juga cinta eros. Cinta agape akan membuat pasangan mencintai dan menghargai kita sesuai dengan ajaran agama, cinta pragma dibutuhkan agar hubungan pernikahan bersifat dewasa dan harmonis tanpa mengutamakan hal-hal sepele seperti keromantisan setiap saat, sedangkan cinta eros dibutuhkan agar sebuah pernikahan disempurnakan dengan adanya keturunan yang hadir. 3 jenis cinta inilah yang menjadi aspek penting untuk mempertahankan keharmonisan pernikahan.

Faktor yang dapat menyebabkan perselingkuhan

Mengapa sampai terjadi perselingkuhan dalam sebuah pernikahan?

Kurangnya aspek yang disebutkan diatas akan memicu retaknya hubungan rumah tangga yang disebabkan oleh pihak ketiga. Berikut faktor-faktor penyebab perselingkuhan:

1. Pemikiran belum dewasa

Berselingkuh adalah hal yang dilarang dalam hubungan pernikahan, maka orang yang melanggar dikategorikan memiliki pemikiran yang belum dewasa. Ketidakpuasan memiliki satu pasangan menjadi salah satu ciri-cirinya.

2. Minimnya komunikasi

Minimnya komunikasi dalam hubungan pernikahan menyebabkan berbagai pertengkaran kecil hingga besar. Adanya kesalahpahaman atau kurangnya informasi terhadap pasangan memicu keretakan rumah tangga. Keretakan rumah tangga inilah yang menyebabkan perselingkuhan.

3. Kebutuhan seksual kurang terpenuhi

Tingkat kebutuhan dan kepuasan seksual seseorang tentunya berbeda-beda, hal inilah yang harus diterima masing-masing pasangan untuk dimengerti dan dimaklumi. Jangan sampai kepuasan seksual yang tidak terpenuhi menyebabkan pasangan mencari orang lain untuk memuaskan hasratnya.

4. Lingkungan sosial yang kurang baik

Lingkungan juga sangat berpengaruh bagi kehidupan kita, tidak ada salahnya memilih lingkungan sosial yang baik agar tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif.

5. Tidak mendapat keturunan

Tidak adanya keturunan juga menjadi penyebab pasangan kita melakukan perselingkuhan. Baiknya memberikan pengertian dan penjelasan serta mendekatkan diri kepada Tuhan agar segera diberikan keturunan.

6. Balas dendam terhadap pasangan yang pernah menyakiti

Memiliki masa lalu yang kurang baik bisa menjadi bumerang bagi kehidupan kita di masa depan. Jika dimasa lalu pasangan pernah diselingkuhi, maka besar kemungkinan dia akan membalas hal yang sama saat keadaan pernikahan kurang baik.

Umur Ideal membina rumah tangga

Menikah terlalu dini meningkatkan resiko kelancaran hubungan pernikahan. Pemikiran yang belum dewasa dan waktu remaja yang terlalu minim akan menimbulkan masalah dalam menjalani hubungan berumah tangga.

Penelitian menyebutkan tingkat kedewasaan laki-laki lebih lambat dari pada perempuan.

Bagi seorang perempuan, usia ideal untuk menikah minimal 21 tahun dan bagi laki-laki usia ideal minimal 25 tahun.

Seorang yang belum dewasa akan sulit menyelesaikan masalah yang dihadapi, cenderung mengambil jalan pintas yang merugikan salah satu bahkan kedua belah pihak. Maka usia saat memutuskan untuk menikah sangatlah penting.

Membangun rumah tangga yang harmonis untuk mencegah adanya perselingkuhan

Ada berapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga atau pernikahan, diantaranya:

  1. Menjaga komunikasi yang baik

  2. Menghormati pasangan

  3. Memberikan perhatian

  4. Sering mengungkapkan Cinta

  5. Menyempatkan waktu sarapan, makan siang, atau makan malam bersama

  6. Pergi berlibur bersama

  7. Memberikan kejutan

Menjaga hubungan pernikahan membutuhkan usaha yang gigih dan juga hati tulus. Jangan mudah terguncang hanya karena hal yang sepele. Menjaga kesetiaan tehadap pasangan sama dengan menjaga kesetiaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Can Your Marriage Survive Infidelity?. Verywell Mind. (https://www.verywellmind.com/infidelity-in-marriage-2300651)
Reasons Why Married People Cheat: Causes and Risk Factors. Verywell Mind. (https://www.verywellmind.com/why-married-people-cheat-2300656)
Infidelity: Mending your marriage after an affair. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/infidelity/art-20048424)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app