Waspada! Inilah Penyebab Jantung Bengkak yang Sering Diabaikan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Waspada! Inilah Penyebab Jantung Bengkak yang Sering Diabaikan

Jantung bengkak atau kardiomegali adalah membesarnya ukuran jantung hingga melebihi normal. Pembengkakan jantung ini terjadi akibat otot-otot jantung yang membesar atau bilik-bilik jantung yang melebar karena berbagai sebab.

Penyebab jantung bengkak pun beraneka ragam, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan penyakit jantung iskemik atau lebih dikenal dengan istilah jantung koroner. Penyebab lainnya berupa gangguan katup jantung, masalah tiroid, anemia, dan lainnya yang akan di bahas nanti.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Kenali jenis dan gejala jantung bengkak

Secara garis besar, ada dua jenis jantung bengkak. Pertama, otot-otot jantung yang membesar. Pada kondisi ini jantung masih bisa memompa darah secara normal, namun seiring berlanjutnya keparahan kemampuan pompa jantung terus menurun.

Kedua, kardiomiopati dilatasi yang merupakan jenis utama pembengkakan jantung. Dinding kedua bilik jantung (ventrikel) yang notebene terdiri dari otot-otot jantung menjadi tipis dan meregang. Volume ventrikel menjadi lapang sehingga kemampuan pompa jantung lebih buruk daripada kondisi pertama di atas.

Perbandingan antara dua jenis jantung bengkak

Tergantung berat ringannya, jantung bengkak tidak menyebabkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun ketika kemampuan pompa jantung menurun, maka gejala inilah yang akan terjadi:

  • Sesak napas
  • Irama jantung yang tidak teratur (aritmia)
  • Pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki yang disebabkan oleh penumpukan cairan (edema)
  • Kelelahan
  • Pusing

Gejala berbahaya yang harus mendapatkan penanganan darurat medis meliputi: sakit dada, kesulitan bernafas, sakit di lengan, punggung, leher, atau rahang, dan pingsan.

Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan jantung bengkak:

1. Penyakit Darah Tinggi

Pada hipertensi, jantung bekerja lebih keras sehingga hal ini akan menyebabkan otot-otot jantung di ventrikel kiri jadi membesar (hipertrofi). Sama halnya dengan otot-otot lengan atau bagian tubuh lainnya, semakin digunakan dengan keras, maka ukurannya akan membesar.

Itulah mengapa begitu penting mengobati darah tinggi, dimana tujuan utamanya adalah mempertahankan tekanan darah dalam kisaran normalnya. Tujuan akhirnya agar organ-organ seperti jantung, ginjal, otak, dan mata tidak merasakan efek buruk akibat tekanan darah tinggi.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca:

  • 12 Penyebab Hipertensi (Darah Tinggi) Primer dan Sekunder
  • Cara Mengobati Darah Tinggi dengan Tuntas Agar Tak Naik Lagi

2. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Nama lainnya yaitu penyakit jantung iskemik, terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah 'bahan bakar' untuk otot-otot jantung menjadi sempit, bahkan tersumbat. Akibatnya sebagian otot jantung mengalami penurunan fungsi bahkan kematian. Pembesaran jantung dilatasi pun tak dapat dielakkan.

Penyempitan dan penyumbatan tersebut disebabkan oleh endapan lemak yang menumpuk di arteri koroner. Itulah mengapa menjaga kadar kolesterol dan trigliserida (lemak darah) tetap normal sangatlah penting.

Baca:

  • Penyebab Jantung Koroner, Pengobatan, dan Pencegahan
  • 8 Obat Mujarab Jantung Koroner

3. Kardiomyopati

Cardiomyopathy adalah penyakit jantung progresif dengan beberapa tipe. Penyakit yang melemahkan otot jantung ini dapat menyebabkan jantung bengkak. Semakin banyak kerusakan yang terjadi, maka pompa jantung akan semakin lemah dan kurang mampu.

4. Penyakit katup jantung

Infeksi, penyakit jaringan ikat, dan beberapa obat dapat merusak katup yang menjaga aliran darah dari jantung ke arah yang benar tanpa kembali lagi. Ketika yang dipompa malah mengalir kembali, maka beban jantung akan semakin berat, ia harus bekerja lebih keras untuk mendorongnya keluar. Jika hal ini terus terjadi, maka dapat mengakibatkan jantung bengkak.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

5. Penyakit tiroid

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Ketika hormon yang dihasilkan berlebihan (hipertiroidisme) ataupun ketika produksinya sedikit (hipotiroidisme), maka dapat mempengaruhi denyut jantung, tekanan darah, dan ukuran jantung.

6. Irama jantung yang tidak teratur (aritmia)

Penyebab jantung bengkak selanjutnya adalah aritmia. Ketika detak jantung tidak teratur, itu artinya jantung berdebar atau berdetak terlalu lambat atau cepat. Ritme jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan darah naik ke jantung dan akhirnya merusak otot jantung.

7. Kelainan bawaan

Kardiomegali kongenital adalah jantung bengkak yang sudah ada sejak lahir. Kelainan jantung kongenital yang menyebabkan kondisi ini diantaranya:

  • Atrial septal defect (ASD), adanya lubang di dinding pemisah atrium kanan dan kiri.
  • Ventricular septal defect (VSD), lubang di dinding pemisah ventrikel kanan dan kiri.
  • Koarktasio aorta , penyempitan aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh
  • Patent ductus arteriosus (PDA), lubang di aorta.
  • Anomali Ebstein, masalah dengan katup yang memisahkan dua bilik kanan jantung (atrium dan ventrikel).
  • Tetralogy of Fallot (TOF), kombinasi cacat lahir yang mengganggu aliran normal darah melalui jantung.

ASD dan VSD dikenal sebagai jantung bocor dan inilah penyebab jantung bengkak yang sering terjadi pada bayi.

Di samping daftar di atas, masih banyak penyebab jantung bengkak lainnya, seperti:

  • Penyakit paru-paru, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Myocarditis.
  • Hipertensi pulmonal.
  • Anemia.
  • Penyakit jaringan ikat, seperti skleroderma.
  • Penggunaan narkoba dan alkohol.
  • Kehamilan, dengan jantung membesar sekitar waktu persalinan (kardiomiopati peripartum).
  • Penyakit ginjal yang membutuhkan dialisis.
  • Pericardial Effusion (cairan di sekitar jantung).
  • Hemochromatosis (zat besi yang berlebihan dalam darah).
  • Infeksi HIV.
  • Infeksi virus pada jantung.
  • Diabetes.

Bagaimanapun pembengkakan jantung jelas menurunkan produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Oleh sebab itu, bagi siapa saja yang memiliki kondisi-kondisi yang berpotensi menjadi penyebab jantung bengkak seperti di atas, sebaiknya lakukan penanganan sebelum terlambat.

23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cooper LT, et al. The role of endomyocardial biopsy in the management of cardiovascular disease: A scientific statement from the American Heart Association, the American College of Cardiology, and the European Society of Cardiology. Circulation. 2007;116:2216.
Sinagra G, et al. Myocarditis in clinical practice. Mayo Clinic Proceedings. 2016;91:1256.
Heymans S, et al. The quest for new approaches in myocarditis and inflammatory cardiomyopathy. Journal of the American College of Cardiology. 2016;68:2348.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app