ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Semakin Tua, Semakin Kurus? Kenapa Bisa?

Dipublish tanggal: Des 8, 2020 Update terakhir: Jan 8, 2021 Waktu baca: 3 menit
Semakin Tua, Semakin Kurus? Kenapa Bisa?

Ringkasan

Buka

Tutup

    • Sekitar 15-20% lansia mengalami penurunan berat badan hingga 5% dalam waktu 6-12 bulan saja;
    • Penyebab berat badan lansia semakin berkurang umumnya karena atrofi otot, malnutrisi, efek samping obat-obatan, atau penyakit tertentu;
    • Berat badan lansia yang tidak ideal dapat menurunkan sistem imun tubuh, rentan terkena infeksi, dan berisiko mengalami malnutrisi;
    • Lansia dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan tinggi kalori dan protein. Contohnya roti isi selai kacang, sup sayuran, jus buah, kacang tawar, atau susu tinggi lemak;
    • Ajak lansia rutin berolahraga ringan untuk menjaga kesehatan jantung sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke - sekalipun berat badan lansia berada di bawah normal (underweight);
    • Anda juga dapat memberikan suplemen tambahan untuk menambah berat badan lansia, namun konsultasikan dulu dengan dokter;
    • Hitung dan pantau terus indeks massa tubuh lansia dengan kalkulator Body Mass Index (BMI);
    • Klik untuk mendapatkan vitamin dan suplemen lainnya ke rumah Anda di HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

    Saat masih muda, menurunkan berat badan rasanya cukup sulit bagi sebagian orang. Namun, begitu memasuki usia lanjut, berat badan lansia justru lebih cepat menyusut sehingga tampak kurus, padahal tidak melalui proses diet. Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa bisa begitu, ya?

    Apa penyebab berat badan lansia semakin kurus di usia senja?

    Seiring bertambahnya usia, akan ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh. Salah satu yang paling sering terlihat secara fisik adalah munculnya garis-garis halus di wajah sebagai tanda penuaan.

    Iklan dari HonestDocs
    Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

    Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

    Tak hanya itu, tubuh yang semua tampak berisi lama kelamaan akan mulai menurun dan kurus. Hal ini paling mudah diketahui dengan melihat kulit lansia yang mulai menipis dan berkeriput.

    Ya, bentuk tubuh manusia secara alami akan mengalami perubahan seiring usia yang semakin bertambah, terutama saat menginjak usia lanjut. Melansir studi yang dimuat dalam jurnal American Family Physician tahun 2014, sekitar 15-20% lansia mengalami penurunan berat badan hingga 5% dalam waktu 6-12 bulan saja.

    Salah satu penyebab berat badan lansia semakin menurun adalah karena hilangnya sejumlah jaringan tanpa lemak dalam tubuh. Jaringan tanpa lemak tersebut ternyata sudah mulai menyusut sedikit demi sedikit saat Anda memasuki usia 30 tahun ke atas. Proses alamiah ini terus berlanjut hingga usia 65-70 tahun.

    Pun dengan otot, hati, ginjal, dan organ lainnya juga akan kehilangan sebagian selnya. Nah, proses ini disebut dengan atrofi otot atau penyusutan otot. Sedangkan ketika tulang kehilangan sebagian mineralnya dan menjadi kurang padat, maka proses ini disebut dengan osteopenia. Sederhananya, osteopenia merupakan tahap awal terjadinya osteoporosis pada lansia.

    Meskipun jaringan lemak tubuh mulai berkurang pada lansia, jumlah lemak tubuh justru meningkat setelah usia 30 tahun. Bahkan, orang yang lebih tua memiliki lemak hampir sepertiga lebih banyak daripada saat masih muda dulu. Hanya saja, lapisan lemak di bawah kulit malah semakin mengecil sehingga membuat lansia tampak kurus di usia senjanya. 

    Penurunan berat badan lansia ini bisa diperparah jika orang tua mengalami malnutrisi atau tidak nafsu makan. Faktor lainnya seperti efek samping obat hingga penyakit asam lambung naik atau kanker juga turut andil menjadi penyebab berat badan lansia terus menurun.

    Iklan dari HonestDocs
    Fat Freezing By Cristal Cryosculpt Di Genese Clinic

    Perawatan ini berfungsi untuk mengurangi kadar lemak pada tubuh sehingga tubuh lebih langsing dan ideal. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

    Baca selengkapnya: 11 Penyakit pada Lansia yang Sering Terjadi di Indonesia

    Apa akibatnya jika berat badan lansia tidak ideal?

    Penurunan berat badan pada lansia secara umum tergolong wajar, meskipun tidak ada gangguan kesehatan tertentu. Biasanya, hal tersebut dipengaruhi oleh nafsu makan yang menurun, sehingga lansia mengalami kekurangan energi atau kalori dalam tubuh.

    Meski demikian, bukan berarti hal ini bisa disepelekan begitu saja, lho! Masalah badan kurus bisa sangat serius bagi orang tua. Berat badan lansia yang tidak ideal diam-diam bisa memicu sejumlah masalah kesehatan.

    Salah satunya, lansia berisiko mengalami patah tulang jika ia terjatuh. Tubuh yang kurus juga membuat sistem kekebalan tubuhnya melemah, rentan terkena infeksi, dan berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. 

    Jika lansia mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba atau tanpa alasan yang jelas, segera bawa ia periksa ke dokter. Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan penyebab berat badan lansia menurun dan merekomendasikan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan.

    Baca juga: 8 Aktivitas Menjaga Tulang Lansia Tetap Kuat

    Iklan dari HonestDocs
    Fat Freezing By Cristal Cryosculpt Di Genese Clinic

    Perawatan ini berfungsi untuk mengurangi kadar lemak pada tubuh sehingga tubuh lebih langsing dan ideal. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

    Cara menjaga berat badan lansia tetap ideal

    Meski terjadi secara alami, penurunan berat badan yang tidak direncanakan pada lansia bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan dalam tubuhnya. Karena itulah, penting untuk memantau berat badan lansia setiap harinya.

    Timbang berat badan orang tua setiap hari dan catat di buku khusus. Perhatikan juga selera makannya, kekuatan mengunyah, dan catat seberapa banyak makanan yang berhasil dihabiskan oleh lansia.

    Nah, catatan tersebut perlu dibawa setiap kali Anda memeriksakan kesehatan lansia ke dokter. Hal ini akan memudahkan dokter untuk memantau kondisi fisik lansia dan membantu menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisinya.

    Biasanya, dokter akan menganjurkan lansia untuk memperbanyak konsumsi makanan tinggi kalori dan protein. Contohnya roti isi selai kacang, sup sayuran, jus buah, kacang tawar, atau susu tinggi lemak.

    Selain itu, ajak lansia untuk melakukan olahraga ringan secara rutin. Bergerak aktif setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan jantung sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke - sekalipun berat badan lansia berada di bawah normal (underweight). Semakin aktif berolahraga, lansia akan lebih cepat lapar sehingga nafsu makannya meningkat.

    Yang terpenting, diskusikan lebih lanjut dengan dokter mengenai jenis olahraga yang tepat dan aman untuk lansia. Selain dari makanan, Anda juga dapat memberikan suplemen tambahan untuk menambah berat badan lansia. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter supaya dosisnya tepat dan memberikan hasil maksimal untuk kesehatan lansia. 

    Baca juga: Vitamin untuk Lansia, Apakah Memang Diperlukan?

    5 Referensi
    Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
    American Family Physician. Unintentional Weight Loss in Older Adults. (https://www.aafp.org/afp/2014/0501/p718.html). 1 Mei 2014.
    MedlinePlus. Aging changes in body shape. (https://medlineplus.gov/ency/article/003998.htm). 12 Juli 2018.
    Geriatrics & Aging. An Approach to the Nonpharmacologic and Pharmacologic Management of Unintentional Weight Loss Among Older Adults. (https://www.medscape.com/viewarticle/555217). 2007.

    Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

    Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
    (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

    Buka di app