Penyakit Veno Occlusive - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jun 25, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit Veno-Occlusive (VOD) adalah masalah hati yang tidak biasa tetapi serius. Kondisi ini merupakan kondisi penyumbatan pada vena kecil di dalam hati, yang dapat terjadi di segala usia.

Akan tetapi, kondisi ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak usia 1-3 tahun, karena mereka memiliki pembuluh darah yang lebih kecil.

Penyebab Penyakit Veno-Occlusive

Pada VOD, pembuluh darah yang mengangkut darah melalui hati menjadi meradang dan tersumbat. Sehingga menyebabkan hati membengkak. 

Karena kurangnya suplai darah, hati tidak dapat mengeluarkan racun, obat-obatan dan produk limbah lainnya dari darah, yang merupakan salah satu fungsi penting hati. Sehingga pada akhirnya, cairan menumpuk di dalam hati, membuatnya lebih lunak. Kelebihan cairan tersebut sebagian akan dikeluarkan melalui ginjal dan sebagiannya tidak, sehingga kelebihan air dan garam akan menyebabkan lengan, kaki, dan perut membengkak.

Dalam kebanyakan kasus, VOD tidak parah, dan kerusakan pada hati dapat diobati. Tetapi VOD yang serius bisa mengancam jiwa. Dalam hal ini, cairan ekstra di perut memberi tekanan pada paru-paru, sehingga sulit bernafas.

Penyebab pasti terjadinya VOD pada hati tidak diketahui tetapi VOD hati adalah penyakit yang jarang. Pada suatu daerah dimana kondisi ini cukup sering ditemukan, penyakit ini dikaitkan dengan konsumsi teh herbal yang mengandung alkaloid pirolididin. 

Di negara maju, penyakit VOD 10 hingga 60% ditemukan pada pasien pasien transplantasi (tergantung pada protokol rejimen pengkondisian yang digunakan) VOD hepatik. VOD hati juga dapat terjadi setelah kemoterapi atau terapi radiasi yang mana hal ini merupakan penyebab paling sering pada anak-anak.

Apa saja gejala yang bisa Anda temukan pada VOD pada hati?

Saat akan melakukan transplantasi, beberapa persiapan akan dilakukan, persiapan tersebut dilakukan dengan pemberian obat yang bertujuan agar tubuh tidak menolak organ yang akan didonorkan, hal ini dapat memicu terjadinya VOD Tanda-tanda bahwa anak Anda mungkin menderita VOD biasanya berkembang satu hingga empat minggu setelah ia mulai menjalani persiapan transplantasi. Gejalanya meliputi:

  • penyakit kuning, yang menyebabkan kulit menjadi kuning
  • hati yang membesar
  • rasa sakit atau nyeri di hati, yang terletak di sisi kanan tubuh di bawah tulang rusuk bawah
  • berat badan bertambah dengan cepat
  • bembengkakan pada lengan, tungkai, dan perut. Kondisi ini disebut edema
  • asites (cairan menumpuk pada perut)

Namun, banyak dari gejala-gejala ini mungkin merupakan tanda-tanda gangguan hati selain VOD. Jika anak Anda mengalami satu atau kombinasi dari gejala-gejala ini, dokter akan melakukan tes yang diperlukan untuk mencari tahu apa penyebabnya. Segera setelah transplantasi, beberapa anak mengembangkan beberapa gejala seperti:

  • Hati yang membesar
  • Berat badan yang meningkat secara tiba-tiba
  • Penyakit kuning

Jika dokter tidak menemukan penyebab lain untuk gejala ini, maka anak tersebut kemungkinan besar menderita VOD.

Penanganan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi VOD hati?

  • Tidak ada modalitas pengobatan khusus untuk penyakit veno-oklusif (VOD) yang dapat berfungsi sebagai standar rujukan atau kriteria yang telah ditetapkan. Studi tentang penggunaan banyak obat untuk mengobati VOD terbatas pada laporan kasus.
  • Tujuan utama pengobatan adalah untuk menormalkan aliran dalam pembuluh sinusoidal dan vena dengan mengendalikan deposisi vasculitis dan fibrin. Artinya untuk melancarkan kembali pembuluh darah pada hati yang tersumbat dan mengatasi gejala-gejala yang timbul akibat kelainan ini.
  • Dokter akan memberikan obat pada anak Anda untuk mengendalikan rasa sakit, seperti morfin yang diberikan secara intravena (IV). Dokter anak Anda mungkin juga melakukan biopsi hati untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang kerusakan hati anak Anda.
  • Activator plasminogen jaringan dosis rendah (t-PA) telah digunakan untuk meningkatkan degradasi fibrin. Pendekatan tambahan termasuk penggantian antithrombin III (ATIII) dan ATIII yang diberikan bersama heparin / t-PA. Kombinasi ATIII dan heparin / t-PA telah menjadi pengobatan yang paling umum diberikan di Amerika Serikat yang diberikan untuk menghancurkan sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh darah yang membeku.
  • Untuk mengurangi kerusakan pada hati, tim perawatan kesehatan anak Anda akan menyeimbangkan jumlah cairan dan / atau melakukan abdominosentesis.
  • Menyeimbangkan jumlah cairan
  • Untuk membantu penyembuhan hati, dokter anak Anda dengan hati-hati menyeimbangkan berapa banyak cairan yang dikonsumsi anak Anda dengan seberapa banyak ia keluarkan melalui air seni. Ini biasanya dilakukan dengan memberi anak Anda sedikit cairan untuk diminum. Pemantauan ketat diperlukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi parah.
  • Abdominosentesis Dalam kasus VOD yang parah penumpukan cairan di perut dapat menyebabkan penekanan pada paru-paru yang dapat menyebabkan keadaan darurat, dokter anak Anda mungkin mengeluarkan cairan tambahan apa pun di perut. Ini dilakukan melalui prosedur yang disebut abdominocentesis, di mana dokter menggunakan jarum berlubang untuk mengeluarkan cairan dari perut.
  • Tingkat keparahan dan perjalanan penyakit ini bervariasi pada masing-masing pasien. Pada kasus yang parah, prognosisnya buruk dengan angka kematian yang tinggi (hingga 90%) karena kegagalan banyak organ.

20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Veno-Occlusive disease after a blood and marrow transplant. AboutKidsHealth. (https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=1554&language=english)
Veno-occlusive Hepatic Disease Treatment & Management: Medical Care, Consultations. Medscape. (https://emedicine.medscape.com/article/989167-treatment)
Dalle, Jean-Hugues et al. Hepatic Veno-Occlusive Disease after Hematopoietic Stem Cell Transplantation: Risk Factors and Stratification, Prophylaxis, and Treatment. Biology of Blood and Marrow Transplantation, Volume 22, Issue 3, 400 - 409, DOI:https://doi.org/10.1016/j.bbmt.2015.09.024. Biology of Blood and Marrow Transplantation. (https://www.bbmt.org/article/S1083-8791(15)00649-7/fulltext)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app