HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Mimisan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 25, 2019 Waktu baca: 5 menit

Mungkin hampir setiap manusia di dunia ini pernah mengalami hal yang namanya mimisan. Mimisan itu sendiri adalah perdarahan pada pembuluh darah di hidung. Istilah medis untuk mimisan biasa disebut dengan epistaksis.

Mimisan biasa terjadi karena adanya luka pada sejumlah besar pembuluh darah di hidung.

Penyebab mimisan yang paling umum yaitu disebabkan karena keringnnya membran hidung dan kebiasaan mengupil , yang dapat dicegah dengan pemberian pelumas (minyak atau salep) pada rongga hidung yang kering dan mengurangi kebiasaan mengupil atau mengorek hidung.

Mimisan dapat terjadi karena perlukaan pada pembuluh darah hidup maupun belakang. Namun, paling banyak kejadian mimisan terjadi di bagian depan hidung dan hanya melibatkan satu lubang hidung saja. Sebagian darah mungkin mengalir ke bagian belakang hidung menuju tenggorokan. Mimisan yang seperti ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan, dan Anda bisa menghentikannya sendiri di rumah.

Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui kenapa mimisan itu bisa terjadi dan bagaimana cara penanganan terbaik apabila terjadi mimisan.

Apa yang dapat menyebabkan terjadinya mimisan?

Hidung adalah bagian tubuh yang kaya akan pembuluh darah dan berada pada posisi rentan yang menonjol di wajah. Akibatnya, trauma pada wajah bisa menyebabkan luka pada hidung dan pendarahan. 

Perdarahan pada mimisan bisa sangat banyak, atau hanya sedikit. Mimisan bisa terjadi secara spontan saat membran hidung mengering dan pecah. Hal ini biasa terjadi di daerah yang beriklim kering, atau selama musim dingin. 

Orang lebih rentan terhadap mimisan jika mereka minum obat yang mencegah penggumpalan darah (warfarin , heparin, aspirin, penggunaan semprot hidung).

Insidensi terjadinya mimisan lebih tinggi selama musim dingin karena ketika musim dingin infeksi saluran pernapasan bagian atas lebih sering terjadi, dan suhu dan kelembabannya berfluktuasi lebih cepat.

Mimisan juga dapat terjadi di daerah yang beriklim panas dan kering dengan kelembaban udara yang rendah, atau bila ada perubahan musim. Faktor risiko berikut mempengaruhi orang terhadap mimisan:

  • Infeksi
  • Trauma, termasuk kebiasaan mengupil (ini adalah penyebab umum mimisan pada anak-anak)
  • Rinitis alergi dan non-alergi
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Penggunaan obat pengencer darah
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Penyebab mimisan yang kurang umum termasuk tumor dan masalah perdarahan yang diwariskan
  • Perubahan hormonal selama kehamilan dapat juga meningkatkan risiko terjadinya mimisan.
  • Penyakit gangguan pembekuan darah hemofilia
  • Mimisan biasa terjadi pada orang yang menderita demam atau gejala demam kronis ( bersin, atau pilek, atau hidung gatal) karena jaringan hidung menjadi meradang dan teriritasi. 

Bagaimana Cara Menghentikan Mimisan?

Kebanyakan orang yang mengalami pendarahan di hidung atau mimisan dapat menangani masalah ini tanpa memerlukan perawatan di rumah sakit, jika mereka mengikuti rekomendasi pertolongan pertama di bawah ini tentang bagaimana cara menghentikan mimisan:

  • Bersandarlah sedikit kedepan dengan posisi kepala tegak. Memiringkan atau mengangkat kepala ke belakang memungkinkan darah mengalir kembali ke sinus dan tenggorokan, dan bisa menyebabkan tersedak atau darah terhirup.
  • Keluarkan semua darah yang mungkin terkumpul di mulut dan tenggorokan Anda. Hal ini dapat menyebabkan mual, muntah, atau diare jika tertelan.
  • Keluarkan atau hembuskan gumpalan darah dari hidung Anda dengan lembut dan pelan.
  • Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk mencubit bagian lembek pada hidung Anda.   Hidung terdiri dari bagian tulang yang keras dan bagian lembek yang terbuat dari tulang rawan. Mimisan biasanya terjadi di bagian lembek hidung. Penyemprotan hidung dengan semprotan obat nasal (seperti Afrin) sebelum memberi tekanan dapat membantu menghentikan mimisan. Anda harus bernafas melalui mulut pada saat menekan atau mencubit hidung Anda.
  • Pegang atau tekan hidung setidaknya selama lima belas menit. Ulangi sesuai kebutuhan sampai hidung berhenti berdarah.
  • Duduklah dengan tenang, jaga agar posisi kepala lebih Anda tinggi dari pada posisi jantung. Hindari berbaring dengan posis telentang.
  • Berikan kompresan Es pada hidung dan pipi Anda. Kompresan Es akan menyempitkan pembuluh darah dan membantu menghentikan pendarahan.
  • Jika Anda tidak memiliki tekanan darah tinggi semprotan hidung seperti Oxymetazoline (Afrin), phenylephrine hydrochloride (Neo-Synephrine, Neofrin), atau phenylephrine-DM-guaifenesin (Duravent) , dapat Anda digunakan dalam jangka pendek untuk membantu rasa mapet dan perdarahan ringan. Namun, semprotan ini seharusnya tidak digunakan lebih dari beberapa hari pada satu waktu, karena bisa membuat kemampetan dan mimisan menjadi lebih buruk.Atau
  • Tidak disarankan memasukkan kapas atau tissue kedalam hidung saat mimisan.

Masukkan nasoGel, atau krim hidung antiseptik di dalam hidung Anda. Jangan meniup hidung Anda atau memasukkan benda lain ke dalam hidung Anda setidaknya selama 12 jam setelah pendarahan berhenti.

Bagaimana Cara Mencegah Agar Tidak Terjadi Mimisan Lagi?

  • Istirahatlah dengan posisi kepala yang ditinggikan 30 sampai 45 derajat.
  • Jangan meniup hidung Anda atau memasukkan apapun ke dalamnya. Jika Anda harus bersin, buka mulut Anda sehingga udara akan keluar dari mulut dan tidak melalui hidung.
  • Hindari kebiasaan mengupil atau mengorek hidung.
  • Jangan memaksa atau membungkuk untuk mengangkat sesuatu yang berat.
  • Cobalah untuk menjaga posisi kepalamu lebih tinggi dari posisi jantung.
  • Jangan merokok.
  • Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, jaga tekanan darah Anda
  • Makanlah makanan dengan makanan dan minuman yang lembut dan dingin. tanpa indikasi dokter misalnya aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin, dan lainnya), clopidogrel bisulfate (Plavix) atau warfarin (Coumadin). Jangan berhenti minum obat apapun tanpa terlebih dahulu menghubungi atau berkonsultasi ke dokter.
  • Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa bentuk salep pelumas untuk bagian dalam hidung Anda.
  • Jika terjadi pendarahan kembali, usahakan untuk membersihkan hidung dan gumpalan darah dengan cara mengendus atau mengeluarkan secara paksa. Obat sementara seperti semprotan dekongestan hidung, misalnya, Afrin atau Neo-Synephrine bisa membantu. Jenis semprotan ini menyempitkan pembuluh darah. (CATATAN: Jika digunakan selama beberapa hari dalam satu waktu, ini bisa menyebabkan kecanduan sehingga dianjurkan hanya untuk penggunaan jangka pendek. Jangan gunakan jika pasien memiliki tekanan darah tinggi.)
  • Ulangi langkah-langkah di atas tentang cara menghentikan mimisan.
  • Hubungi dokter dan / atau pergi ke rumah sakit terdekat bila menemukan gejala-gejala seperti dibawah ini:
  • Mimisan tidak bisa dihentikan setelah ditekan selama 10 sampai 20 menit.
  • Mimisan kambuh 4 kali atau lebih dalam 1 minggu setelah Anda mencoba tindakan pencegahan.
  • Mimisan menjadi lebih parah atau lebih sering.
  • Jika mimisan terjadi karena kecelakaan
  • Mimisan mengganggu pernafasan
  • Terjadi pada anak kurang dari 2 tahun

Menggunakan obat-obatan dapat mengurangi gejala, menyebabkan berkurangnya radang dan iritasi dan mimisan. Namun, terlalu banyak menggunakan obat alergi dapat menyebabkan mimisan karena efek sampingnya . Jika Anda memiliki banyak mimisan berkonsultasilah ke dokter tentang penggunaan obat-obatan yang tepat.

Jika Anda ingin membantu orang lain menghentikan mimisan, hindari menyentuh darah orang lain. Gunakan sarung tangan jika tersedia, atau lapisan kain atau kantong plastik untuk melindungi diri Anda


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Higuera, V. Healthline (2018). What Causes Nosebleeds and How to Treat Them. (https://www.healthline.com/health/nosebleed)
Cleveland Clinic (2018). Health. Nosebleed (Epistaxis). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13464-nosebleed-epistaxis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app