Inkontinensia Urin - Penyebab, Gejala dan, Pengobatan

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Seiring bertambahnya usia, secara umum, kandung kemih kehilangan sebagian kapasitasnya, Kandung kemih menjadi sedikit kaku dan oleh karena itu, tidak terlalu bisa menampung urin sebanyak saat masih muda.

Walaupun volume urin yang dapat ditampung di dalam kantung kemih tetap sama , tetapi biasanya orang dengan usia lebih dari 65 tahun ke atas akan merasa ingin buang air kecil lebih cepat dan itulah salah satu alasan mengapa orang-orang, saat mereka bertambah tua, akan buang air kecil lebih sering.

Namun, sementara peningkatan frekuensi kemih adalah konsekuensi normal dari penuaan, Inkontinensia Urin (UI) tidak. Inkontinensia Urin adalah kondisi di mana Anda tidak dapat mengontrol buang air kecil Anda. Pasien kehilangan kontrol kandung kemih. Akibatnya, urin keluar tiba-tiba.

The Journal of American Medical Association melaporkan bahwa kondisi ini mempengaruhi sekitar 200 juta orang di seluruh dunia. Setidaknya satu dari setiap 10 orang yang berusia di atas 65 mengalami UI.

Karena merasa malu dengan kondisi ini, banyak orang yang tidak pergi ke dokter dan malah menyembunyikan fakta bahwa mereka mengalami masalah ini, meskipun secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.

Untuk mengendalikan Inkontinensia, Anda harus memahami dasar-dasar bagaiamana reaksi tubuh Anda saat Anda buang air kecil. Kandung kemih adalah otot yang membentuk kantung yang berfungsi untuk menyimpan urin, dan uretra adalah saluran yang dilewati oleh urin ketika keluar dari tubuh.

Ketika proses buang air kecil terjadi, otot kandung kemih berkontraksi, mendorong keluar cairan, dan otot-ototgt;panggul menjaga otot uretra tetap rileks agar memungkinkan uretra terbuka dan urin mengalir keluar dari tubuh.

Ada dua hal yang merupakan masalah utama terjadinya Inkontinensia Urin terjadi, yaitu ketika ada masalah dengan kontraksi otot kandung kemih dan kemampuan uretra untuk membuka sepenuhnya atau tetap tertutup.  

Penyebab Inkontinensia Urin

  • Inkontinensia Stress
    Inkontinensia stres mengacu pada UI yang terjadi dengan peningkatan tekanan perut yang disebabkan oleh aktivitas seperti olahraga, tertawa, atau bersin. Wanita yang telah melahirkan secara normal mungkin mengalami kerusakan struktural yang mempengaruhi kemampuan untuk "menahan" urin.

    Selain itu, wanita pascamenopause menghasilkan lebih sedikit estrogen. Ketika wanita terkena menopause tidak ada banyak estrogen, dan terjadi perlemahan otot-otot yang terjadi sehingga menyebabkan kelemahan tidak hanya pada vagina, tetapi juga kandung kemih dan uretra.

  • Urge Inkontinensia
    Seperti namanya, Urge yang berarti harus dilakukan segera, Urge Inkontinensia mengacu pada inkontinensia yang terjadi tepat setelah dorongan untuk buang air kecil dirasakan. Orang dengan bentuk Inkontinensia ini tidak dapat pergi ke kamar kecil tepat waktu.
  • Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan Inkontinensia Urin termasuk stroke, diabetes, dan penyakit Alzheimer. Namun, penyebab paling umum dari inkontinensia urin adalah kontraksi kandung kemih tanpa hambatan, yang meningkatkan frekuensi seiring dengan bertambahnya usia.
  • Inkontinensia Overflow yang disebabkan oleh BPH
    BPH memiliki gejala buang air kecil yang sedikit namun sering. Untuk orang tua, keadaan ini sangat merepotkan, dan terkadang tanpa disadari, terjadi inkontinensia urin karena urin keluar tanpa terasa ataupun tidak sempat ke kamar mandi.

  • Inkontinensia Fungsional
    Inkontinensia Fungsional biasanya bukan masalah yang terkait dengan kandung kemih, melainkan sesuatu yang terjadi ketika kondisi, seperti radang sendi, mempengaruhi mobilitas dan menyulitkan untuk masuk ke kamar mandi tepat waktu. 

Apa yang dapat anda lakukan?

Untuk menangani Inkontinensia Urin, Anda terlebih dahulu harus mengetahui apa yang mendasarinya, apakah termasuk stress, Urge, karena BPH atau Inkontinesia Fungsional. Untuk mengetahui penyebabnya, disarankan bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda dan mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Selain itu ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan di rumah yang meliputi:

  • Jangan berhenti minum air
    Beberapa orang dengan Inkontinensia memilih untuk membatasi asupan cairan mereka untuk menghindari ngompol, tetapi tidak minum air yang cukup dapat menyebabkan dehidrasi, yang sangat berbahaya bagi orang tua.
  • Batasi alkohol, kafein
    dan teh. Minuman ini bisa memperparah gejala kencing, terutama Inkontinensia, dan teh adalah diuretik alami yang berarti konsumsi teh akan meningkatkan kadar urin yang diproduksi oleh tubuh.
  • Hindari makanan yang menyebabkan iritasi Kandung Kemih
    Seperti makanan asam seperti buah jeruk dan tomat, makanan manis seperti madu, dan makanan yang mengandung kafein seperti cokelat.
  • Lakukan latihan lantai panggul
    Latihan sederhana ini dapat membantu memperkuat otot-otot yang mengontrol kandung kemih dan oleh karena itu mengurangi Inkontinensia Urin. Latihan dasar panggul dapat membantu pria dan wanita dengan stres atau urge inkontinensia. Latihan-latihan ini, juga dikenal sebagai latihan Kegel, dapat membantu Anda memperkuat otot-otot yang mengontrol.

29 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
University of Illinois-Chicago, School of Medicine, Urinary incontinence (https://www.medicalnewstoday.com/articles/165408.php), 14 December 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app