HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Fibromyalgia - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 1, 2019 Waktu baca: 3 menit

Fibromyalgia merupakan gangguan jangka panjang atau kronis yang terkait dengan nyeri pada otot dan tulang. Seseorang dikatakan mengalami fibromyalgia jika mengalami rasa sakit  tak tertahankan saat ditekan dari beberapa titik pemicu, meliputi:

  • belakang kepala
  • puncak bahu
  • dada atas
  • pinggul
  • lutut
  • siku luar

Selain melihat dari titik pemicu, dokter juga akan memperhatikan gejala rasa sakit yang meluas selama lebih dari tiga bulan dan tidak memiliki kondisi medis yang dapat menjelaskan rasa sakit tersebut.

Apakah Penyebab Fibromyalgia?

Penyebab Belum diketahui penyebab pasti fibromyalgia. Namun, faktor-faktor berikut diyakini sebagai pemicu terjadinya fibromyalgia:

  • Infeksi: Penyakit sebelumnya dapat memicu fibromyalgia atau memperburuk gejala.
  • Genetika: Fibromyalgia sering menyerang keluarga. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini, risiko Anda cenderung lebih tinggi.
  • Trauma: Orang yang mengalami trauma fisik atau emosional dapat mengembangkan fibromyalgia. Kondisi ini telah dikaitkan dengan gangguan stres pasca-trauma.
  • Stres: Seperti trauma, stres dapat menciptakan efek jangka panjang yang dihadapi tubuh Anda selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Stres telah dikaitkan dengan gangguan hormon yang dapat berkontribusi terhadap fibromyalgia.

Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan fibromyalgia:

  • Jenis kelamin: Menurut penelitian, perempuan memiliki risiko 80 hingga 90 persen dari semua kasus fibromyalgia.
  • Riwayat keluarga: Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini, Anda mungkin berada pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkannya.
  • Penyakit tertenru: Meskipun fibromyalgia bukan suatu bentuk artritis (radang sendi), memiliki penyakit rematik seperti lupus atau rheumatoid arthritis juga dapat meningkatkan risiko.

Gejala Fibromyalgia

Fibromyalgia sering dikaitkan dengan nyeri tekan pada area tubuh tertentu, yang disebut titik pemicu. Titik ini adalah tempat pada tubuh di mana tekanan ringan dapat menyebabkan rasa sakit tak tertahankan.

Seseorang yang mengalami fibromyalgia sering mengalami gejala seperti berikut:

  • kelelahan
  • sulit tidur
  • tidur lama tapi masih merasa lelah
  • sakit kepala
  • depresi
  • kegelisahan
  • ketidakmampuan untuk fokus
  • sakit atau pegal di perut bagian bawah

Pencegahan Fibromyalgia

Pencegahan fibromyalgia dapat dilakukan dengan perubahan pola gaya hidup, seperti makan makanan yang sehat dan seimbang secara keseluruhan, termasuk:

  • Makanlah buah dan sayuran.
  • Minum banyak air.
  • Makan lebih banyak sayur daripada daging.
  • Kurangi asupan gula.
  • Olahraga teratur terutama aerobic dan peregangan (stretching)
  • Menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat.
  • manajemen stress
  • istirahat cukup

Pengobatan Fibromyalgia

Diagnosis Penegakan diagnosis dibuat bila Anda mengalami rasa sakit yang meluas selama tiga bulan atau lebih. Hal ini juga termasuk rasa sakit yang tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi terkait dengan kondisi lain.

Tidak ada tes laboratorium yang dapat mendeteksi fibromyalgia. Sebagai gantinya, tes darah dapat digunakan untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab nyeri kronis lainnya.

Pengobatan Tujuan dari pengobatan fibromyalgia adalah untuk mengelola rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup. Pasien biasanya mengeluhkan nyeri kronis yang membuat seseorang mengalami frustasi akan penyakitnya. Selain obat, pemberian terapi psikologis mungkin diperlukan.

Obat-obatan umum untuk mengatasi fibromyalgia:

  • Penghilang rasa sakit: Dokter mungkin merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil) atau acetaminophen (Tylenol). Obat resep, seperti tramadol (Ultram), mungkin digunakan dalam kasus-kasus ekstrem.
  • Antidepresan: Antidepresan, seperti duloxetine (Cymbalta) dan milnacipran (Savella), kadang-kadang digunakan untuk membantu mengobati kecemasan atau depresi yang terkait dengan fibromyalgia. Obat-obatan ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
  • Obat anti kejang: Gabapentin (Neurontin) dirancang untuk mengobati epilepsi, tetapi dapat membantu mengurangi gejala pada penderita fibromyalgia.

21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nancy Carteron, M.D., FACR, Fibromyalgia (https://www.medicalnewstoday.com/articles/147083.php), 5 January 2018.
Nancy Carteron, MD, FACR, Fibromyalgia (https://www.healthline.com/health/fibromyalgia), 10 October 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app