Olahraga Cukup Efektif Untuk Berhenti Merokok

Dipublish tanggal: Jun 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Olahraga Cukup Efektif Untuk Berhenti Merokok

Merokok merupakan kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan perokok dalam jangka lama.  Bahaya merokok sepertinya sudah cukup diketahui banyak orang, tapi bagi para perokok yang mencoba untuk berhenti dari kebiasaan merokok memang agak susah. 

Mungkin Anda sudah mencoba berbagai cara tapi tak kunjung membuahkan hasil, atau malah semakin tidak bisa lepas dari kebiasaan merokok. Beberapa penelitian terkait membatasi kebiasaan merokok memberikan hasil bahwa ternyata aktivitas olahraga dapat menjadi salah satu cara efektif untuk berhenti merokok. 

Nah, aktivitas olahraga seperti apa yang bisa membuat kebiasaan merokok berhenti? Simak penjelasannya di bawah ini.

Bagaimana bisa olahraga dapat membantu perokok berhenti merokok

Seorang dosen senior neurofarmakologi di Universitas St. George di London, Inggris, Dr. Alexis Bailey, melakukan sebuah penelitian yang hasilnya sempat diterbitkan dalam British Journal of Pharmacology.

Olahraga ternyata dapat membantu tubuh Anda beradaptasi dengan paparan kondisi baru. Kebiasaan merokok merupakan sebuah ketergantungan, yang tidak secara langsung membuat tubuh perokok membutuhkan nikotin dengan dosis yang pas untuk menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.

Nah, penelitian yang dilakukan oleh dosen senior ini menunjukkan bahwa olahraga terbukti bisa mengurangi ketergantungan nikotin akibat dari merokok pada tubuh manusia. 

Hal ini disebabkan karena olahraga secara rutin mampu mencegah berbagai gejala-gejala fisik yang timbul setelah berhenti merokok (putus nikotin), gejala-gejala fisik ini biasanya muncul dan menggoyahkan niat untuk berhenti merokok.

Selain dapat mencegah berbagai gejala fisik yang terjadi setelah berhenti merokok, olahraga juga dapat memberi beberapa dampak positif lainnya bagi tubuh Anda, diantaranya yaitu:

  • Menekan rasa lapar yang timbul. Meskipun biasanya setelah melakukan aktivitas berolahraga, Anda akan merasa lapar karena tubuh kehilangan energi yang cukup banyak, namun penelitian ini membuktikan bahwa Anda dapat mengontrol untuk memilih makanan setelah habis olahraga.
  • Membatasi terjadinya kenaikan berat badan. Banyak orang beralasan merokok untuk diet, tapi dengan Anda berolahraga berat badan juga akan semakin ideal dan tidak memberikan efek samping terhadap kesehatan.
  • Mengurangi stress yang muncul. Rokok terkadang bisa menjadi salah satu bentuk pelarian dari stress yang muncul. Namun olahraga ternyata juga memberikan manfaat ketika menghadapi stres.

Tips memulai olahraga untuk berhenti merokok

Ikuti beberapa tips berikut untuk memulai olahraga dengan mudah.

  • Sisihkan waktu rutin dalam sehari untuk melakukan olahraga, carilah waktu yang tepat dan nyaman untuk anda.
  • Usahakan setidaknya menggunakan 30 menit untuk aktivitas fisik dengan intensitas sedang sehari dalam seminggu.
  • Jadikan olahraga sebagai prioritas ketika anda akan merokok, akan lebih baik jika sisipkan di jadwal Anda. Jika Anda tidak mempunyai waktu 30 menit, anda bisa  berolahraga selama 10 menit setiap harinya.
  • Jangan pilih olahraga yang tidak anda sukai.  Tentukan olahraga yang anda sukai, misalnya bersepeda, yoga, berlari atau lainnya.
  • Mulai olahraga secara perlahan-lahan, setelah itu tambah intensitas olahraganya.
  • Anda bisa ikut kelas olahraga yang diadakan tempat gym agar jadwal olahraga tetap teratur.
  • Anda bisa mengajak keluarga, sahabat, atau pasangan untuk melakukan olahraga bersama agar anda tetap termotivasi dan tidak bosan.

Bila anda merasa bingung harus mulai kapan dan darimana, Anda bisa mencoba untuk berjalan kaki terlebih dahulu. Entah itu saat makan siang atau setelah makan malam, bisa menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga. Setelah itu, mulai bertahap meningkatkan intensitas waktu olahraga atau berjalan atau bisa juga dengan jogging setiap harinya.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Key to changing habits is in environment, not willpower, Duke expert says. (2007, December 13) (https://today.duke.edu/2007/12/habit.html)
Duhigg, C. (2012) The power of habit. New York, NY: Random House.
Breaking bad habits: why it’s so hard to change. (2012, January) (https://newsinhealth.nih.gov/issue/jan2012/feature1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app