Dexchlorpheniramine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 20, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Antihistamin merupakan obat-obatan yang sering digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti demam, gatal-gatal, konjungtivitis dan reaksi terhadap gigitan atau sengatan serangga. Obat antihistamin juga kadang-kadang digunakan untuk mencegah mabuk dan sebagai pengobatan jangka pendek untuk kesulitan tidur (insomnia). Sebagian besar antihistamin dapat dibeli dari apotek dan toko, tetapi beberapa jenis lainnya hanya tersedia dengan resep dokter.

Obat antihistamin juga tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda seperti tablet, kapsul, cairan, sirup, krim. Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat antihistamin yaitu obat Dexchlorpheniramine yang biasa digunakan untuk mengatasi alergi. 

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat Dexchlorpheniramine. Selamat membaca.

Mengenai Dexchlorpheniramine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, kapsul, cairan, sirup, krim.

Kandungan:

Obat antihistamin 

Kegunaan obat Dexchlorpheniramine

Obat Dexchlorpheniramine merupakan obat antihistamin yang digunakan untuk mencegah atau mengobati reaksi alergi seperti urtikaria yang disebabkan oleh serbuk sari, debu, atau bulu hewan dan untuk mengobati bersin, hidung berair, mata gatal, gatal-gatal, ruam, flu biasa dan gejala alergi lainnya.

Obat Dexchlorpheniramine bekerja dengan cara memblokir zat alami tertentu (histamin) yang dibuat tubuh Anda selama reaksi alergi. Obat ini juga memblokir zat alami lain yang dibuat oleh tubuh Anda (asetilkolin). Memblokir asetilkolin dapat membantu mengurangi gejala seperti mata berair dan pilek.

Dosis obat Dexchlorpheniramine

Dosis yang dikonsumsi dapat berbeda-beda sesuai dengan usia dan kondisi pasien itu sendiri. 

Berikut dosis yang biasa digunakan pada obat Dexchlorpheniramine.

Dosis oral untuk Kondisi alergi:

  • Dewasa: 2 mg setiap 4-6 jam. Maks: 12 mg/hari.
  • Anak-anak: Usia 2-5 tahun: 0,5 mg. Maks: 3 mg/hari; Usia 6-12 tahun: 1 mg. Maks: 6 mg hari. Semua dosis harus diminum setiap 4-6 jam.

Konsumsilah obat sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat atau sesuai resep dari dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa kembali kondisi dan tanggal kadaluwarsa obat yang tertera pada kemasan obat.

Efek samping obat Dexchlorpheniramine

Seiring dengan efek obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Seperti halnya dalam penggunaan obat Dexchlorpheniramine yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

  • Mengantuk
  • Mulut kering
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala, pusing
  • Gangguan irama jantung
  • Tremor
  • Gangguan saluran cerna
  • Gangguan tidur

Jika setelah mengonsumsi obat ini terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi Obat

Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini meliputi:

  • antihistamin yang diaplikasikan pada kulit (seperti krim diphenhydramine, salep, obat semprot), 
  • antispasmodik (misalnya, atropin, alkaloid belladonna), 
  • inhibitor MAO 
  • obat untuk penyakit Parkinson
  • skopolamin, 
  • antidepresan trisiklik

Perhatian

  • Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap obat Dexchlorpheniramine atau obat-obatan antihistamin lainnya.
  • Berhati-hatilah saat mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan kegiatan berbahaya lainnya. Dexchlorpheniramine dapat menyebabkan pusing atau kantuk. Jika Anda mengalami pusing atau kantuk, hindari kegiatan ini.
  • Jangan minum dexchlorpheniramine jika Anda telah menggunakan inhibitor monoamine oksidase (MAOI) seperti isocarboxazid (Marplan), phenelzine (Nardil), atau tranylcypromine (Parnate) dalam 14 hari terakhir. Interaksi obat yang sangat berbahaya dapat terjadi, yang mengarah ke efek samping yang serius.
  • Sebelum mengonsumsi obat ini beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti galukoma, tukak lambung, gangguan saluran kemih, hipertiroid, hipertensi dan asma.
  • Bayi sangat sensitif terhadap efek antihistamin, dan efek samping yang serius dapat terjadi pada bayi yang menyusu. Obat Dexchlorpheniramine tidak dianjurkan jika Anda menyusui bayi. Jangan minum obat ini tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter jika Anda menyusui bayi.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil. Sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan resiko penggunaan obat ini saat hamil.
  • Jangan menambah atau mengurangi penggunaan dosis tanpa ada saran dan anjuran dari dokter.

Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. 

Semoga bermanfaat.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Polmon (Dexchlorpheniramine Maleate Oral Solution): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/polmon-drug.htm)
Dexchlorpheniramine-Pseudoephedrine - Side Effects, Dosage, Interactions. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/drugs/dexchlorpheniramine-pseudoephedrine)
Dexchlorpheniramine - C16H19ClN2. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexchlorpheniramine)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app