Nyeri Pada Saat Menstruasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 21, 2019 Waktu baca: 3 menit

Menstruasi adalah siklus bulanan yang biasanya dialami oleh setiap wanita. Pada sebagian wanita datangnya siklus bulanan ini ditandai dengan PMS (Pramenstruasi Syndrome).

Bentuk dari PMS biasanya berupa keram pada perut, perubahan mood, dan sebagainya. PMS ini bisa jadi tanda ada yang tidak beres dalam tubuhmu. Yuk kenali penyebab umum nyeri selama menstruasi dan cara meredakannya.  

Salah satu hal yang paling menyebalkan saat kamu mengalami menstruasi adalah rasa nyeri perut yang ditimbulkannya, yang sering juga disebut nyeri haid atau kram perut

Biasanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri selama menstruasi ini akan kamu alami menjelang menstruasi atau beberapa hari pertama saat kamu menstruasi. Nyeri perut selama menstruasi adalah hal yang normal selagi rasa sakit yang timbulkan tidak berlebihan yang bisa mengganggu aktifitas kamu.

Ada beberapa faktor penyebab nyeri saat kamu mengalami menstruasi antara lain: 

  • Keram otot dinding rahim
    Nyeri perut saat menstruasi terjadi karena kontraksi otot rahim di dalam rahim atau kandungan. Saat dinding otot rahim mengalami kontraksi otot rahim tersebut akan menekan pembuluh darah di sekitarnya sehingga memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim.

    Ketiadaan oksigen inilah yang menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menciptakan rasa nyeri. Kontraksi otot rahim ini dipicu oleh hormon prostaglandin, yang kadarnya akan meningkat tepat sebelum menstruasi dimulai. 
  • Faktor hormonal
    Dengan meningkatnya produksi hormon progesteron juga dapat menjadi penyebab nyeri haid pada hari pertama. Hormon progesteron dihasilkan oleh jaringan ikat kelenjar indung telur, setelah melepaskan sel telur yang telah matang setiap bulan.

    Hormon ini dapat memperbesar ketegangan mulut rahim hingga lubang mulut menjadi sempit. Sehingga dapat me ngakibatkan, otot-otot rahim akanlebih kuat dalam berkontraksi untuk dapat mengeluarkan darah haid melalui mulut rahim yang sempit. Kontraksi otot rahim inilah yang menyebabkan rasa nyeri. 
  • Endometriosis
    Endometriosis menjadi salah satu penyebab utama timbulnya rasa sakit di perut ketika menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika endometrium (jaringan di sepanjang garis uterus atau rahim) tumbuh keluar uterus.

    Tanda paling umum terjadinya endometriosis adalah rasa sakit yang tak tertahankan. Jika kamu merasakan sakit yang intens dan tajam setiap kali menstruasi, maka sebaiknya periksakan ke dokter kandungan untuk mengetahui apakah harus dilakukan pengobatan lebih lanjut. 
  • Pelvic Inflammatory Disease ( PID ) 
    PID merupakan infeksi pada organ resproduksi wanita yang umumnya disebabkan oleh penyakit kelamin menular yang tidak segera diatasi. Tetapi bisa juga karena infeksi yang bukan disebabkan oleh hubungan seksual. Jika infeksi ini dibiarkan terlalu lama akan berakibat kesulitan hamil pada wanita. 

Penanganan Rasa Nyeri Saat Haid

Apabila rasa nyeri haid yang kamu rasakan cukup mengganggu aktivitas, maka sebaiknya kamu bisa melakukan beberapa penanganan untuk meredakan rasa nyeri tersebut dengan beberapa cara yaitu:

  • Mengatur asupan makanan
    Asupan makanan yang bernutrisi dipercaya dapat meredakan rasa nyeri ketika haid. Konsumsilah makanan yang kaya akan kandungan kalsium, magnesium, vitamin D, vitamin E, dan juga omega 3.

    Perbanyak asupan sayur dan buah sehingga kebutuhan serat dan juga nutrisi tubuh akan terpenuhi. Makanan berlemak, soda, alkohol, kafein merupakan jenis makanan dan minuman yang harus kamu hindari. Makanan dan minuman tersebut dapat menyebabkan kembung dan resistansi air dalam tubuh Anda sehingga memperparah nyeri haid.

  • Kompres perut
    Kamu bisa mengkompres perut bagian bawah  menggunakan handuk hangat atau air yang dimasukan kedalam botol disertai dengan pijatan ringan. Hal ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah dan juga membuat otot-otot di area perut lebih rileks sehingga rasa nyeri juga akan berkurang.

  • Berbaring
    Kamu dapat merebahkan tubuh terlebih dahulu di kasur. Biasanya, rasa nyeri timbul pada bagian punggung sehingga dengan berbaring maka rasa nyeri akan berkurang. 

  • Kunyit asam
    Kamu bisa mengkonsumsi ramuan tradisional, salah satunya adalah kunyit asam. Kunyit merupakan obat herbal yang bersifat anti inflamasi sehingga mampu mengurangi rasa nyeri.

    Untuk meredakan rasa nyeri saat menstruasi, anda bisa mengkonsumsi kunyit asam sebelum dan juga ketika menstruasi berlangsung. Selain  menghilangkan nyeri saat menstruasi, mengkonsumsi kunyit asam juga akan melancarkan aliran menstruasi saat menstruasi.

  • Istirahat cukup
    Istirahat yang cukup akan memberikan rasa rileks sekaligus mempercepat proses penyembuhan nyeri saat kamu mengalami masa menstruasi.

  • Olahraga ringan
    Untuk mengurangi nyeri haid, Anda bisa melakukan olah raga ringan seperti jogging bisa meningkatkan denyut jantung dan juga melancarkan aliran darah sehingga suplai darah dan juga oksigen ke area rahim menjadi lebih lancar.

  • Obat pereda nyeri haid
    Selain beberapa cara di atas kamu juga bisa menggunakan obat obatan untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi seperti aspirin, ibuprofen, maupun paracetamol.

Jika berbagai metode di atas sudah kamu lakukan namun nyeri haid tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah maka ada baiknya kamu perlu melakukan pemeriksaan medis. Bisa jadi rasa nyeri yang semakin parah tersebut merupakan gejala penyakit tertentu.

Cara meredakan nyeri haid di atas adalah cara paling umum yang dilakukan sebagian wanita. Apabila rasa nyeri justru semakin parah, sebaiknya kamu segera berkonsultasi pada dokter.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app