ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Nateglinide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Okt 9, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Nateglinide adalah obat yang biasa digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2;
  • Obat ini dapat digunakan secara tunggal maupun dikombinasikan dengan obat antidiabetik lainnya, seperti metformin atau thiazolidinedione;
  • Dosis nateglinide untuk dewasa adalah 3 x sehari 60-120 mg, diminum 1-30 menit sebelum makan. Dosis anak-anak sesuai anjuran dokter;
  • Efek samping nateglinide meliputi batuk, hidung meler atau tersumbat, mengantuk, pusing, hingga kadar gula darah rendah (hipoglikemia);
  • Nateglinide tidak dapat digunakan untuk penderita diabetes tipe 1 dan pasien ketoasidosis diabetik;
  • Klik untuk mendapatkan nateglinide atau obat diabetes lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Nateglinide adalah obat yang biasa digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah. Biasanya, obat ini digunakan untuk penderita diabetes tipe 2, baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya.

Kadar gula darah yang dibiarkan terus meningkat dapat memicu sejumlah komplikasi dalam tubuh. Beberapa komplikasi diabetes yang dapat terjadi meliputi kerusakan ginjal, kebutaan, gangguan saraf, masalah seksual, serangan jantung, hingga stroke.

Nateglinide bekerja dengan merangsang produksi insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon alami yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan gula darah. 

Perlu dicatat bahwa nateglinide tidak dapat digunakan untuk penderita diabetes tipe 1. Obat ini juga tidak mampu mengendalikan kadar gula darah pada pasien yang sudah menggunakan obat antidiabetes jenis lain dalam jangka panjang.

Mengenai Nateglinide

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Tablet 120 mg

Kandungan

Nateglinide

Manfaat Nateglinide

Nateglinide adalah obat diabetes yang digunakan untuk membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Obat ini dapat digunakan secara tunggal maupun dikombinasikan dengan obat antidiabetik lainnya, seperti metformin atau thiazolidinedione.

Kombinasi obat-obatan tersebut akan menurunkan kadar gula darah Anda yang terlalu tinggi sekaligus membantu proses pencernaan makanan menjadi energi. Akan tetapi, penggunaan 2 jenis obat diabetes secara bersamaan harus sesuai dengan anjuran dokter.

Selain dengan minum obat, penderita diabetes juga dianjurkan untuk mengatur pola makan dan olahraga teratur. Dengan begitu, kadar gula darah bisa terus dikendalikan dengan baik dan mencegah risiko komplikasinya.

Kontraindikasi

  • Pasien ketoasidosis diabetik

Efek samping Nateglinide

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan nateglinide dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping nateglinide yang mungkin terjadi antara lain:

  • Batuk;
  • Hidung meler atau tersumbat;
  • Sakit tenggorokan;
  • Mengantuk;
  • Pusing;
  • Berat badan naik;
  • Kadar gula darah rendah (hipoglikemia);
  • Menggigil;
  • Sakit punggung.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Nateglinide

Dosis nateglinide bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis nateglinide yang umum diresepkan adalah:

  • Dewasa: 3 x sehari 60-120 mg;
  • Anak-anak: sesuai anjuran dokter.
  • Pasien yang sudah mendekati target HbA1c saat terapi dimulai: 3 x sehari 60 mg;

Obat ini dapat diminum 1-30 menit sebelum makan. Jika Anda melewatkan jam makan, jangan minum nateglinide. Tunggulah sampai jadwal makan selanjutnya.

Sembari rutin minum obat, periksakan kadar gula darah Anda secara rutin dan pantau hasilnya. Beri tahukan dokter jika kadar gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dokter mungkin akan mengubah dosis obat sesuai dengan kondisi Anda.

Interaksi Nateglinide

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan nateglinide adalah sebagai berikut:

  • Kortikosteroid, seperti prednisone;
  • Obat psikotik, misalnya olanzapine;
  • Antibiotik golongan fluorokuinolon, contohnya ciprofloxacin.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan nateglinide adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau penyakit tertentu, terutama gangguan ginjal, penyakit hati (liver), atau asam urat;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan nateglinide saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Jika Anda sedang hamil, tanyakan lebih lanjut mengenai pengobatan yang tepat untuk mengatasi diabetes saat hamil;
  • Nateglinide dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia), terutama jika Anda mengonsumsi obat diabetes lainnya. Beri tahukan dokter jika Anda mengalami gejala hipoglikemia seperti menggigil, keringat dingin, pusing, mengantung, jantung berdebar, sakit kepala, atau gampang lapar;
  • Hindari mengemudi atau menjalankan mesin berat setelah minum obat karena Nateglinide dapat menyebabkan pandangan buram, pusing, atau mengantuk akibat kadar gula darah terlalu rendah atau tinggi. Sebaiknya beristirahatlah dulu sampai pandangan kembali jernih sebelum kembali beraktivitas;
  • Jangan berhenti menggunakan obat tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal ini malah bisa memicu reaksi efek samping dan memperparah kondisi Anda.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app