Naik Motor Saat Hamil, Amankah Untuk Ibu dan Bayi?

Dipublish tanggal: Agu 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Naik Motor Saat Hamil, Amankah Untuk Ibu dan Bayi?

Di kota besar seperti Jakarta, masalah kemacetan sepertinya sudah menjadi permasalahan umum yang membuat warganya harus mencari cara untuk mengatasinya. Selain menggunakan transportasi umum, salah satu alternatif lainnya adalah berkendara menggunakan sepeda motor. Tak harus mengendarai sepeda motor sendiri, saat ini juga sudah tersedia layanan ojek online dengan sepeda motor yang semakin memudahkan untuk berpergian.

Tetapi walaupun begitu, faktor keamanan haruslah menjadi perhatian terutama bagi mereka yang sedang hamil. Karena faktor keamanan dan keselamatan sangat penting bagi ibu hamil dan bayi, salah satu caranya dengan mengetahui dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi akibat naik motor, seperti terjatuh ataupun kecelakaan yang dapat membahayakan ibu hamil dan bayi.

Apa saja risiko naik motor saat hamil?

Ibu hamil yang naik motor, baik dibonceng apalagi mengendarai sepeda motor perlu memahami apa saja faktor risiko yang mungkin terjadi selama di perjalanan. Berikut beberapa risiko naik motor saat hamil:

  • Risiko terjatuh dari sepeda motor yang dapat mencederai bayi atau bahkan meningkatkan risiko keguguran
  • Risiko kelelahan yang terjadi secara berlebihan sehingga dapat mempengaruhi daya tahan tubuh ibu hamil dan kondisi janin
  • Risiko terguncang atau kaget sehingga mengakibatkan kontraksi atau bahkan keguguran terutama pada awal kehamilan
  • Risiko terjadinya kecelakaan atau tabrakan yang dapat membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi
  • Risiko stres dapat membuat kondisi ibu hamil menjadi tidak stabil dan berpengaruh pada kondisi bayi

Di luar faktor risiko di atas, sebenarnya ibu hamil diperbolehkan untuk naik motor, hanya saja untuk menghindari dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi ada baiknya memang untuk menggunakan transportasi umum atau kendaraan lainnya yang dapat mencederai tubuh secara langsung, terutama pada trimester awal kehamilan.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui kondisi tubuh dan kesehatan janin apakah berada di keadaan yang baik untuk naik motor apa tidak, sehingga ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter perihal kondisi tersebut. 

Kapan waktu yang aman untuk ibu hamil naik motor?

Sebenarnya tidak ada ketentuan atau aturan wajib mengenai keamanan naik motor bagi ibu hamil, karena kondisi setiap ibu hamil berbeda, baik secara fisik maupun mental. Hanya saja, saran yang direkomendasikan buat ibu hamil yang ingin naik motor adalah setelah memasuki trimester kedua usia kehamilan. Dengan catatan, ibu hamil berada di kondisi yang sehat dan tidak memiliki keluhan apapun selama hamil.

Masa trimester kedua usia kehamilan dianggap cukup aman bagi ibu hamil naik motor karena janin sudah mulai tumbuh dan berkembang serta kondisi air ketuban juga sudah siap untuk melindungi bayi dari guncangan. Bagi ibu hamil sendiri mungkin juga sudah merasa lebih nyaman dengan kondisi kehamilan karena telah melewati morning sickness.

Jika di trimester awal kehamilan, kondisi janin belum mendapatkan perlindungan yang baik sehingga lebih rentan terhadap guncangan, di trimester akhir kehamilan mendekati proses persalinan, kondisi bayi memang sudah jauh lebih kuat, tetapi kekhawatiran muncul dari kondisi kesehatan ibu yang biasanya lebih mudah capek dan suka merasakan nyeri pada ulu hati, ditambah lagi dengan kondisi perut yang semakin besar serta kaki yang mungkin semakin membengkak sehingga akan sulit buat ibu hamil naik motor.

Apa tanda yang membuat ibu hamil tidak boleh naik motor?

Berdasarkan hal di atas, ibu hamil masih diperbolehkan naik motor jika berada pada kondisi sehat dan tidak memiliki keluhan apapun selama kehamilan. Tetapi jika ibu hamil mengalami atau memiliki salah satu kondisi dari tanda di bawah ini maka ibu hamil disarankan untuk tidak mengendarai ataupun naik motor sama sekali. Berikut ini beberapa tanda atau kondisi yang sebaiknya tidak dihiraukan oleh ibu hamil:

  • Mengalami flek atau air ketuban pecah
  • Sedang tidak fit dan merasa cepat lelah
  • Keluar bercak darah
  • Memiliki risiko tinggi dalam melahirkan bayi secara prematur
  • Posisi plasenta yang terlalu rendah (plasenta previa)
  • Memilki gangguan pada tulang belakang
  • Kondisi serviks yang lemah

Bagaimana tips aman untuk ibu hamil saat naik motor?

Jika ibu hamil harus berkendaran dengan sepeda motor, ada baiknya memperhatikan beberapa tips aman berikut ini, di antaranya:

  • Gunakan helm secara benar dan berstandar SNI
  • Gunakan jaket untuk melindungi tubuh dari angin ataupun panas terik
  • Gunakan masker untuk mengurangi paparan debu secara langsung
  • Berkendara hanya dalam batas kecepatan tertentu dan jarak yang tidak terlalu jauh
  • Hindari berkendara ketika tubuh sedang tidak fit atau sakit
  • Hindari jalanan rusak, berlubang, dan polisi tidur yang dapat memberikan guncangan
  • Hindari duduk menyamping di sepeda motor karena posisi menjadi lebih tidak seimbang
  • Hindari berkendara saat hujan ataupun ketika jalanan licin untuk mengurangi risiko tergelincir dan jatuh

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Is it safe to ride a motorcycle when pregnant?. BabyCenter. (https://www.babycenter.com/400_is-it-safe-to-ride-a-motorcycle-when-pregnant_850221_372.bc)
Is it okay to go bike riding while pregnant?. Parents. (https://www.parents.com/pregnancy/my-body/exercise-on-a-bike/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app