HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Merasa Ego Terlalu Tinggi? Begini Cara Tepat Mengatasinya

Dipublish tanggal: Agu 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 27, 2020 Waktu baca: 2 menit
Merasa Ego Terlalu Tinggi? Begini Cara Tepat Mengatasinya

Usia sama sekali tidak menjamin seseorang bisa mengendalikan ego dalam dirinya dengan mudah. Ada orang yang umurnya sudah tergolong dewasa, namun masih begitu mengedepankan keinginannya sendiri. 

Tentu saja hal ini tidak baik, jika dibiarkan begitu saja dalam pergaulan. Agar bisa terlepas dari ego yang membumbung tinggi, sebaiknya Anda melakukan hal berikut ini.

Biasakan menghargai, jangan bandingkan diri dengan orang lain

Cara pertama yang dilakukan untuk mengendalikan ego yang tinggi, adalah dengan menghargai setiap hal yang Anda dan orang lain telah lakukan. 

Jika Anda selalu merasa tidak puas dengan hal yang telah Anda atau orang lain kerjakan, kekecewaan itu bisa bertransformasi menjadi depresi. Oleh karena itu, pinggirkan sejenak keidealan di pikiran Anda dan apresiasi hasil yang ada.

Selain itu, hentikan kebiasaan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Membandingkan diri Anda dengan orang yang pencapaiannya lebih tinggi, akan membuat Anda selalu merasa kurang. 

Sedangkan membandingkan diri dengan yang pencapaiannya di bawah Anda, akan membuat Anda selalu merasa lebih tinggi. Apresiasi diri seperlunya dan ingat bahwa tak ada orang yang sempurna.

Biasakan memaafkan kesalahan orang lain dan diri sendiri

Untuk tak membuat ego menguasai diri Anda, caranya adalah dengan belajar untuk memaafkan. Anda harus berusaha untuk bisa memaafkan orang lain yang menyakiti diri Anda. 

Begitu pun juga dengan kesalahan Anda pada diri sendiri, seperti tak bisa memenuhi ekspektasi yang ingin Anda capai. Dengan memaafkan, Anda memberi ruang bagi diri untuk melangkah bahagia ke depannya.

Buka diri, jangan biarkan emosi terpendam dalam diri

Jika Anda ingin belajar mengalahkan ego dalam diri Anda, jangan takut untuk membuka diri Anda pada orang lain. Jangan merasa dengan meluahkan emosi atau apa yang Anda rasakan pada orang lain, diri Anda akan terlihat lemah. 

Malah, dengan Anda terbuka pada orang lain, Anda akan lebih merasa bebas. Semua beban yang selama ini Anda tanggung seorang diri, bisa sedikit berkurang.

Jangan lupakan "me time" di sela kesibukan

Jangan biarkan kesibukan membuat Anda kehilangan waktu untuk diri Anda sendiri. Setiap harinya, sediakan setidaknya waktu selama 5 menit, untuk Anda untuk mengapresiasi diri atas pencapaian yang telah dilakukan selama ini. 

Dengan begini, Anda bisa mengerti bahwa aktivitas yang selama ini Anda kerjakan memiliki value-nya masing-masing. 

Ubah cara pandang Anda melihat kesuksesan

Orang dengan ego yang tinggi biasanya tak pernah puas dengan pencapaian yang telah dimilikinya. Ia selalu merasa kurang, terutama jika orang lain yang dianggapnya pesaing, memiliki pencapaian yang lebih sukses dibanding dirinya. 

Oleh karena itu, mulai dari sekarang, ubahlah cara pandang Anda dalam melihat kesuksesan agar tak selalu merasa kurang dan gagal dalam hidup.

Jangan jadikan uang sebagai standar kesuksesan Anda, namun lihat bagaimana jalan yang Anda lalui untuk mencapai kesuksesan tersebut. 

Dalam perjalanan tersebut, pasti Anda bisa melihat bagaimana diri Anda bisa menaklukkan tantangan, yang sebelumnya sama sekali tak terpikirkan oleh Anda. Hal yang terpenting adalah, Anda membuat perubahan, tak peduli besar atau kecilnya.

Jangan biarkan ego membuat diri Anda menjadi apatis dan kurang menghargai orang lain, bahkan diri Anda sendiri. Anda bisa mulai mengendalikan ego Anda yang selama ini tak terkendali, dengan mengikuti cara-cara yang telah dipaparkan di atas. 

Semakin Anda menyadari bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini, maka Anda akan mudah memberikan apresiasi atas suatu hal.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Boag S. (2014). Ego, drives, and the dynamics of internal objects. Frontiers in psychology, 5, 666. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2014.00666. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4076885/)
Characteristics of Ego Strength. Verywell Mind. (Accessed via: https://www.verywellmind.com/ego-strength-2795169)
Ego as the Rational Part of Personality. Verywell Mind. (Accessed via: https://www.verywellmind.com/what-is-the-ego-2795167)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app