Mengatasi Locked In Syndrome Pasca Stroke

Dipublish tanggal: Mei 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengatasi Locked In Syndrome Pasca Stroke

Apa itu Locked in Syndrome?

Locked-in syndrome adalah kelainan neurologis yang langka di mana terjadi kelumpuhan total semua otot sukarela (volunteer) kecuali yang mengendalikan pergerakan mata. Seseorang yang mengalami locked in syndrome akan tetap sadar dan terjaga, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan gerakan (di luar gerakan mata) atau berbicara (aphonia). 

Fungsi kognitif biasanya tidak terpengaruh. Komunikasi dapat dilakukan melalui gerakan mata atau berkedip. Locked-in syndrome disebabkan oleh kerusakan pada pons, bagian dari batang otak yang mengandung serat saraf yang menyampaikan informasi ke area lain di otak.

Tanda & Gejala Locked in Syndrome

Individu dengan gejala klasik locked in syndrome tidak dapat secara sadar atau sukarela mengunyah, menelan, bernapas, berbicara, atau menghasilkan gerakan apa pun selain yang melibatkan mata atau kelopak mata. Beberapa orang yang mengalami locked in syndrome dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah (secara vertikal), tetapi tidak dari sisi ke sisi (horizontal). Individu yang mengalami locked in syndrome biasanya terbaring di tempat tidur dan sepenuhnya bergantung pada orang lain. 

Locked in syndrome merupakan kelumpuhan fisik, tanpa gangguan fungsi kognitif. Seseorang yang mengalami locked in syndrome biasanya akan tetap waspada dan sadar akan lingkungannya. Mereka dapat mendengar, melihat, dan memiliki siklus tidur-bangun yang normal. 

Seseorang yang mengalami locked in syndrome dapat berkomunikasi melalui gerakan mata dengan cara berkedip. Mereka dapat memahami orang berbicara atau membaca tulisan mereka. Seseorang yang mengalami locked in syndrome biasanya diawali dengan koma sebelum secara bertahap mendapatkan kembali kesadarannya, tetapi setelah kesadarannya kembali, seseorang yang mengalami locked in syndrome akan tetap lumpuh dan tidak dapat berbicara.

Terapi Standar: Pengobatan Locked in Syndrome

Mengatasi Penyebab yang Mendasarinya
Perawatan pertama-tama harus ditujukan pada penyebab gangguan yang mendasarinya. Sebagai contoh, mengatasi masalah sumbatan pada pembuluh darah arteri basilar (thrombosis) dengan terapi trombolitik intra arterial dapat dilakukan hingga enam jam setelah gejala timbul. Tumor dapat diobati dengan steroid intravena atau radiasi.

Bantuan Jalan Nafas
Seseorang yang mengalami locked in syndrome biasanya membutuhkan bantuan nafas buatan dengan trakeostomi (tabung yang dimasukan ke dalam jalan napas melalui lubang kecil di tenggorokan) pada tahap awal.

Pemberian Nutrisi
Pemberian makan dan minum tidak akan mungkin melalui mulut (dapat menyebabkan infeksi pernafasan karena dapat masuk ke paru-paru) dan oleh karena itu pemberian nutrisi melalui tabung kecil yang dimasukkan ke dalam lambung yang disebut gastrostomi akan diperlukan.

Komunikasi
Penting untuk menjalin komunikasi dengan menggunakan kode mata sesegera mungkin. Penyedia layanan kesehatan dan keluarga serta teman-teman harus mencoba mencari tahu kode apa yang paling mudah bagi penderita dan sehingga dapat menggunakan kode yang sama. Kode bisa berupa 'melirik ke atas' untuk 'ya' dan 'melirik ke bawah' untuk tidak atau apa pun adalah gerakan termudah untuk kasus tertentu. 

Komunikasi kemudian terbatas pada pertanyaan ya-tidak tertutup dan selanjutnya dapat digantikan oleh ejaan huruf dengan kode mata seperti mengucapkan alfabet dan membuat individu yang terpengaruh melihat ke bawah untuk memilih suratnya. Ada banyak variasi dalam cara komunikasi ini yang dapat Anda sesuaikan dengan kondisi dan peralatan yang Anda miliki.

Fisioterapi
Selanjutnya, pengobatan harus ditujukan pada rehabilitasi awal dari gerakan sukarela kecil (seperti gerakan di jari atau kaki,  menelan dan bersuara). Rehabilitasi dan berbagai terapi suportif sangat bermanfaat dan harus dimulai sedini mungkin.

Bantuan Teknologi
Perangkat untuk membantu dalam komunikasi dan teknologi bantuan lainnya telah terbukti bermanfaat serta memungkinkan seseorang untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Perangkat pelacak mata inframerah sekarang memungkinkan seseorang yang mengalami locked in syndrome untuk menggunakan komputer dengan suara buatan, mengendalikan lingkungan mereka, mencari informasi di internet dan mengirim email. 

Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa individu dapat memulihkan kemampuan motoriknya. Namun pada kebanyakan kasus, mereka tidak akan pernah pulih.

Studi terbaru dan artikel dalam literatur medis telah mencatat bahwa meskipun hidup dengan kecacatan motorik yang signifikan, seseorang yang mengalami locked in syndrome dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik. Selain itu, kualitas hidup tidak terkait dengan tingkat gangguan fisik. Dengan kemajuan dalam teknologi perawatan dan bantuan, seseorang yang mengalami locked in syndrome dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Laureys, Steven & Pellas, Frederic & Eeckhout, Philippe & Ghorbel, Sofiane & Schnakers, Caroline & Perrin, Fabien & Berre, Jacques & Faymonville, Marie-Elisabeth & Pantke, Karl-Heinz & Damas, Francois & Lamy, Maurice & Moonen, Gustave & Goldman, Serge. (2005). The locked-in syndrome: What is it like to be conscious but paralyzed and voiceless?. Progress in brain research. 150. 495-511. 10.1016/S0079-6123(05)50034-7. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/7578463_The_locked-in_syndrome_What_is_it_like_to_be_conscious_but_paralyzed_and_voiceless)
Locked-in Syndrome Causes, Statistics & Prognosis. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/locked-in_syndrome/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app