Mengapa Pusar Bayi Baru Lahir Berdarah? Cara Mencegah Pusar Bayi Berdarah

Dipublish tanggal: Agu 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengapa Pusar Bayi Baru Lahir Berdarah? Cara Mencegah Pusar Bayi Berdarah

Tali pusat bayi merupakan penghubung yang sangat penting antara bayi dan plasenta, (organ yang bertanggung jawab atas makanan bayi selama dalam kandungan). 

Ketika bayi lahir, tali pusar dijepit dan dipotong, dan menyisakan sedikit tali pusar yang tersisa di perut bayi yang baru lahir hingga tali pusar akan terlepas dengan sendirinya.

Meskipun jarang terjadi, sisa tali pusar yang menempel pada pusar bayi bisa mengalami infeksi dan berdarah. 

Dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, Anda dapat dapat menghindari terjadinya infeksi atau perdarahan dari pusar bayi yang baru lahir.

Apakah Pendarahan Tali Pusar itu normal?

Anda umumnya bisa melihat sedikit pendarahan pada tali pusat. Awalnya, perdarahan bisa berasal dari titik di mana tali pusar mulai terpisah dari tubuh bayi Anda.

Jika popok bayi bergesekan dengan tali pusat, hal tersebut juga dapat menyebabkan pendarahan pada pusar. 

Seharusnya perdarahan akan mereda dengan cepat dan hanya keluar beberapa tetes. Anda mungkin juga melihat sekresi lendir yang sedikit bercampur darah.

Obati pendarahan pusar bayi dengan membersihkan area di sekitar tali pusat dan berikan sedikit tekanan pada pusar untuk memperlambat dan menghentikan pendarahan.

Pastikan bahwa popok bayi Anda tidak menekan atau bergesekan terhadap pusar untuk mencegah terjadinya perdarahan yang akan datang.

Bagaimana cara merawat Tali Pusar agar mencegah terjadinya pendarahan?

Tujuan dari perawatan tali pusat adalah menjaga tali pusat tetap bersih dan kering sampai tali pusar bisa lepas sendiri.

Karena tali pusar tidak memiliki ujung saraf, bayi Anda tidak akan merasa sakit atau rasa nyaman ketika tali pusar terlepas atau ketika Anda membersihkannya.

Untuk mempraktikkan perawatan tali pusat yang baik dan benar, lakukanlah beberapa langkah sebagai berikut:

  • Ganti popok bayi Anda sesering mungkin agar urin atau feses tidak mencapai tali pusar.
  • Jika area di sekitar tali pusar terlihat kotor, bersihkan dengan kain lap khusus bayi atau, dengan sabun lembut dan air.
  • Orang tua sebelumnya diperintahkan untuk membersihkan tali pusat dengan alkohol beberapa kali sehari. Namun, Sumber penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak perlu dan mungkin benar-benar memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk tali pusar lepas.
  • Pastikan popok bayi Anda tidak menyentuh tali pusar. Banyak popok bayi yang memiliki lengkungan di dalamnya untuk mencegah tersentuhnya tali pusat. Anda juga dapat melipat bagian atas popok ke bawah agar tidak tersentuh tali pusar.
  • Jangan letakkan pita atau benda lainnya di atas tali pusar. Paparan udara dapat membantu tali pusar tetap kering.

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan dalam perawatan tali pusar yaitu:

  • Jangan memandikan bayi Anda di wastafel atau bak mandi sampai tali pusar terlepas. Merendam tali pusar dapat mempengaruhi kemampuan tali pusar untuk mengering.
  • Jangan memaksa atau menarik tali pusar dalam upaya untuk membuatnya terlepas.

Berapa lama Tali Pusar akan terlepas?

Menurut banyak penelitian, kebanyakan tali pusar jatuh, rata-rata, 10 hingga 14 hari setelah kelahiran bayi (rentangnya berkisar antara 7 hingga 21 hari). Tali pusar mulai mengering dan menjadi mengecil.

Tali pusar dapat jatuh lebih awal dari yang diperkirakan. Jika tali pusar bayi Anda belum lepas hingga 14 hari, jangan khawatir! Ketahuilah bahwa tali pusar akan terlepas dengan sendirinya.

Kapan seorang Ibu harus khawatir tentang pendarahan pada Pusar Bayi?

Jika Anda mengalami kesulitan menghentikan tali pusar bayi dari perdarahan atau terjadi perdarahan yang masif, Anda mungkin perlu menghubungi dokter terdekat. Pendarahan tersebut dapat mengindikasikan adanya infeksi.

Tanda-tanda infeksi lain yang menyertai meliputi:

  • Kulit di sekitar pusar terlihat memerah. Pusar mungkin terasa lebih hangat daripada kulit di sekitarnya.
  • Ada keluar cairan keruh atau seperti nanah di sekitar pusar. Kadang-kadang disertai dengan bau busuk.
  • Bayi tampaknya tidak nyaman atau kesakitan jika pusar disentuh.

Meskipun infeksi tali pusat jarang terjadi, sebaiknya lakukan perawatan tali pusat saat setiap penggantian popok, dan jauhkan popok dari tali pusat untuk mencegah perdarahan atau infeksi berlebih. 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app