Malocclusion Of The Teeth - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Oklusi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada gigi yang sejajar / selaras. Idealnya, gigi Anda memiliki posisi yang sejajar atau selaras di dalam mulut Anda tanpa menyebabkan masalah seperti tergigitnya pipi bagian dalam atau dapat terdapat celah saat menutup mulut. 

Gigi rahang atas Anda harus sejajar saat tumpang tindih dengan gigi rahang bawah Anda sehingga saat Anda menutup mulut, posisi gigi bagian atas dan gigi bagian bawah dapat sejajar dan tertutup dengan baik.

Jika gigi-gigi Anda tidak rapi, maka gigi Anda mengalami maloklusi. Jenis maloklusi dapat bervariasi, tetapi semua jenis maloklusi dapat menyebabkan masalah. 

Penyelarasan gigi atas diperlukan untuk mencegah agar pipi bagian dalam dan bibir tidak tergigit, sedangkan penyejajaran gigi bawah diperlukan untuk melindungi agar lidah tidak tergigit.

Ada berbagai kategori maloklusi:

  • Maloklusi kelas 1 adalah yang paling umum. Posisi saat Anda menutup mulut tampak normal, tetapi posisi gigi pada rahang bagian atas tampak sedikit lebih maju dibandingkan dengan posisi gigi pada rahang bagian bawah.
  • Maloklusi kelas 2, disebut retrognathisme atau overbite, terjadi ketika posisi gigi pada rahang bagian atas tampak jauh lebih maju dibandingkan dengan posisi gigi pada rahang bagian bawah.
  • Maloklusi kelas 3, yang disebut prognathisme atau underbite, terjadi ketika posisi gigi pada rahang bagian bawah tampak lebih maju dibandingkan dengan posisi gigi pada rahang bagian atas.

Apa Penyebab Maloklusi?

Penyebab maloklusi gigi
Maloklusi biasanya merupakan kondisi bawaan. Artinya maloklusi berarti dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Walaupun umumnya maloklusi adalah suatu kondisi bawaan, tetapi ada beberapa kondisi atau kebiasaan yang dapat mengubah bentuk dan struktur rahang. Contohnya:

  • bibir sumbing dan langit-langit mulut.
  • sering menggunakan dot setelah usia 3 tahun.
  • penggunaan botol susu dalam jangka waktu yang panjang pada anak usia dini.
  • kebiasaan mengisap jempol pada anak usia dini.
  • Cedera yang menyebabkan ketidak selarasan rahang.
  • tumor pada mulut atau rahang.
  • bentuk gigi tidak normal atau impaksi.
  • perawatan gigi yang buruk yang menyebabkan penambalan gigi, mahkota, atau pemasangan kawat gigi yang tidak sesuai.
  • obstruksi jalan napas (pernapasan mulut), disebabkan oleh alergi atau oleh kelenjar gondok yang membesar atau amandel.

Gejala maloklusi gigi
Bergantung pada klasifikasi maloklusi, gejala-gejala kelainan tersebut mungkin ringan atau mungkin juga parah. Gejala khas maloklusi meliputi:

  • gigi yang tidak sejajar
  • perubahan bentuk wajah
  • pipi atau lidah bagian dalam sering tergigit
  • tidak nyaman saat mengunyah atau menggigit
  • memiliki masalah saat berbicara, contohnya berbicara cadel
  • cenderung bernafas melalui mulut daripada hidung

Bagaimana mencegah terjadinya maloklusi gigi?

Mencegah terjadinya maloklusi menjadi tantangan tersendiri, karena pada kebanyakan kasus maloklusi dipengaruhi oleh faktor keturunan. Namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai orang tua untuk mencegah agar anak Anda tidak mengalami maloklusi dengan cara membatasi penggunaan dot dan penggunaan botol susu untuk membantu mengurangi perubahan dalam perkembangan rahang. Deteksi dini maloklusi dapat membantu mengurangi tingkat keparahan dan menentukan pengobatan yang diperlukan untuk memperbaiki masalah tersebut.

Perawatan maloklusi gigi pada anak-anak dan orang dewasa biasanya dilakukan dengan mengatasi masalah yang mendasarinya. Perawatan dini di masa kanak-kanak akan mengurangi biaya dan durasi perawatan.

Maloklusi pada orang dewasa juga dapat ditangani dengan baik. Namun, perawatan untuk orang dewasa umumnya akan memakan waktu lebih lama dan akan lebih mahal. Semakin dini Anda mengobati maloklusi, semakin baik hasilnya.

Bagaimana penanganan maloklusi gigi?

Kebanyakan orang dengan maloklusi ringan tidak memerlukan pengobatan apa pun. Namun, dokter gigi Anda mungkin merujuk Anda ke dokter spesialis jika maloklusi yang Anda derita parah. Tergantung pada jenis maloklusi yang Anda alami, dokter gigi Anda mungkin akan merekomendasikan berbagai perawatan. Yang mencakup:

  • pemasangan kawat gigi untuk memperbaiki posisi gigi
  • pencabutan gigi
  • membentuk gigi yang rusak kembali
  • operasi untuk membentuk kembali atau memperpendek rahang
  • pemasangan wire atau pelat untuk menstabilkan tulang rahang

Yang perlu Anda ingat, perawatan untuk mengatasi maloklusi dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • kerusakan gigi
  • rasa sakit atau tidak nyaman
  • iritasi mulut akibat penggunaan alat, seperti kawat gigi
  • kesulitan mengunyah atau berbicara selama perawatan

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Orthodontics: Maloccclusion, other problems, and starting treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/249482.php)
Malocclusion - Guidance | Evidence search. NICE - National Institute for Health and Care Excellence. (https://www.evidence.nhs.uk/Search?om=%5B%7B%22ety%22:%5B%22Guidance%22%5D%7D%5D&q=Malocclusion)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app