ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

L-Thyroxine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Des 10, 2020 Update terakhir: Des 10, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • L-thyroxine adalah obat untuk mengatasi kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid). Hanya bisa didapatkan dengan resep dokter;
  • L-thyroxine membantu menyuplai hormon tiroid untuk menjaga fisik dan mental pasien, baik pada orang dewasa maupun anak-anak;
  • Dosis L-thyroxine adalah 1 x sehari diminum 30 menit sampai 1 jam sebelum makan, alias saat perut kosong;
  • Efek samping L-thyroxine dapat menyebabkan rambut rontok. Efek ini muncul pada awal penggunaan obat sebagai bentuk adaptasi tubuh;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan L-tiroksin saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Obat ini tidak boleh digunakan untuk mengobati masalah kesuburan (infertilitas), kecuali jika disebabkan oleh hipotiroid;
  • Klik untuk mendapatkan L-thyroxine berupa Thyrax atau alat kontrasepsi dan hormon lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

L-thyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid). Obat ini bekerja dengan menggantikan atau menyuplai hormon tiroid yang biasa diproduksi oleh kelenjar tiroid. 

Memiliki hormon tiroid yang cukup itu penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara normal. Pada anak-anak, hal ini juga penting untuk mengoptimalkan fisik dan psikis anak dalam kategori normal.

Mengenai L-Thyroxine

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Tablet

Kandungan

L-thyroxine

Manfaat L-Thyroxine

Kadar hormon tiroid yang rendah dapat terjadi secara alami atau ketika kelenjar tiroid terluka akibat radiasi, obat-obatan, maupun diangkat melalui operasi. L-thyroxine dapat membantu menyuplai hormon tiroid demi mempertahankan kondisi fisik dan mental pasien.

Selain itu, manfaat L-thyroxine juga digunakan untuk mengobati sejumlah gangguan tiroid lainnya. Contohnya gondok jenis tertentu hingga kanker tiroid.

Perlu diketahui bahwa obat ini tidak boleh digunakan untuk mengobati masalah kesuburan (infertilitas), kecuali jika disebabkan oleh hipotiroid.

Efek samping L-Thyroxine

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan L-thyroxine dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Reaksi efek samping L-tiroksin yang mungkin terjadi adalah rambut rontok. Efek tersebut biasanya muncul pada awal-awal penggunaan obat sebagai pertanda bahwa tubuh Anda sedang beradaptasi dengan obat. Jika efek samping berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Dibandingkan orang dewasa, anak-anak cenderung lebih sensitif dengan efek samping obat. Efek samping L-tiroksin pada anak meliputi sakit kepala, perubahan penglihatan, dan nyeri pada kaki atau pinggang. Kadar hormon tiroid yang tinggi pada anak berpotensi menghambat tumbuh kembang tulang anak, sehingga tinggi badannya bisa ikut terhambat.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis L-Thyroxine

Dosis L-tiroksin bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis L-thyroxine adalah 1 x sehari diminum 30 menit sampai 1 jam sebelum makan, alias saat perut kosong. Minumlah obat ini dengan segelas penuh air.

Untuk anak-anak yang tidak dapat menelan tablet secara utuh, Anda dapat menghancurkan obat dan mencampurkannya ke dalam 1-2 sendok makan (sekitar 5-10 ml) air putih. Berikan 

Hindari menambahkan atau mengurangi dosis serta menggunakan obat dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter. Alih-alih menyembuhkan, tindakan demikian justru dapat meningkatkan risiko efek samping obat yang merugikan tubuh.

Interaksi L-Thyroxine

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. 

Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan L-tiroksin adalah:

  • Cholestyramine;
  • Colestipol;
  • Colesevelam;
  • Antasida;
  • Sukralfat;
  • Simetikon;
  • Zat besi;
  • Natrium polistiren sulfonat;
  • Suplemen kalsium;
  • Orlistat;
  • Lantanum;
  • Sevelamer.

Apabila dikonsumsi bersamaan dengan L-thyroxine, obat-obatan tersebut dapat menurunkan jumlah hormon tiroid yang diserap oleh tubuh. Jika Anda menggunakan salah satu obat di atas, sebaiknya berikan jeda minimal 4 jam sebelum minum obat L-thyroxine.

L-tiroksin juga berpotensi memicu interaksi jika dikonsumsi dengan obat pengencer darah (seperti warfarin), digoxin, dan sucroferric oxyhydoxide. 

Kemungkinan ada obat lain yang juga dapat bereaksi dengan L-thyroxine, tapi belum dicantumkan dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan L-thyroxine adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama penambahan hormon tiroid (tirotoksikosis), penurunan fungsi kelenjar adrenal, penyakit jantung (jantung koroner atau irama jantung tidak stabil), hipertensi, dan diabetes;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan L-tiroksin saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Waspadai gejala kadar hormon tiroid rendah seperti kelelahan, nyeri otot, sembelit, kulit kering, berat badan naik, detak jantung melambat, dan lebih sensitif terhadap suhu dingin. Jika gejala tersebut terus muncul dan memburuk setelah beberapa minggu penggunaan obat, segera periksakan diri ke dokter;
  • Obat ini dapat memengaruhi kadar gula darah. Jika Anda menderita diabetes, lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala dan sampaikan hasilnya pada dokter.

Artikel terkait:


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app