Kondisi Kesehatan Berdasarkan Warna dan Bentuk Lidah

Dipublish tanggal: Okt 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 15, 2019 Waktu baca: 3 menit
Kondisi Kesehatan Berdasarkan Warna dan Bentuk Lidah

Pernahkah Anda berpikir mengapa dokter selalu minta pasien untuk menjulurkan lidahnya saat melakukan pemeriksaan? Alasannya karena tekstur dan warna lidah ternyata juga mencerminkan kondisi kesehatan seseorang. 

Sebenarnya diagnosis dengan mengamati warna dan tekstur lidah ini sudah lama dilakukan, khususnya dalam ilmu pengobatan Cina kuno. Di dunia medis sendiri, beragam penyakit baik yang akut maupun kronis memang seringkali menyebabkan perubahan warna dan tekstur lidah. 

Ciri-Ciri Lidah yang Sehat

Selain mencerminkan kondisi kesehatan tubuh, lidah juga memiliki beberapa fungsi lain seperti:

  • Mengecap rasa 
  • Membantu gigi mengunyah makanan
  • Menelan makanan 

Sementara itu, lidah dikatakan dalam kondisi sehat bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Berwarna merah muda
  • Memiliki bintik-bintik kecil, disebut papil lidah
  • Teksturnya tidak terlalu tebal ataupun terlalu tipis
  • Lunak
  • Permukaannya mulus dan tidak pecah-pecah

Perubahan Warna dan Bentuk Lidah 

Ada berbagai hal yang menyebabkan lidah mengalami perubahan warna dan bentuk. Saat melakukan pemeriksaan, dokter umumnya akan mengamati ada-tidaknya perubahan dalam 3 aspek yakni warna, bentuk, serta permukaan lidah. Berikut adalah beberapa kondisi perubahan warna dan bentuk lidah yang lebih spesifik:

Lidah tampak berwarna putih

Kondisi lidah semacam ini sering kita jumpai pada bayi. Umumnya lidah berwarna putih pada bayi disebabkan oleh sisa susu yang masih tinggal dalam mulut. Lain halnya dengan orang dewasa, lidah berwarna putih kerap menandakan jika orang tersebut kurang minum air putih atau mengalami dehidrasi. 

Selain itu, jamur mulut juga dapat ditandai dengan lidah berwarna putih atau yang dipenuhi bintik-bintik putih dengan tekstur menebal. Kondisi munculnya jamur pada mulut ini biasanya dialami oleh:

  • Bayi baru lahir
  • Orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah
  • Kaum lansia, khususnya yang mengenakan gigi palsu
  • Penderita penyakit diabetes, asma, atau jantung

Faktor lain penyebab lidah berwarna putih atau munculnya bercak putih di bagian dalam mulut adalah leukoplakia. Leukoplakia sendiri terjadi akibat berkembangnya sel secara berlebihan yang seringkali dialami perokok akibat iritasi mulut kronis. Hal ini dapat pula menjadi gejala awal kanker. 

Baca juga: Tanda dan Gejala Kanker

Penyebab lidah berwarna putih berikutnya adalah lichen planus oral. Kondisi yang belum diketahui penyebabnya tersebut ditandai dengan munculnya garis putih menyerupai tali pada lidah. Namun kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya.

Lidah berwarna merah

Jika lidah menjadi tampak lebih merah (bukan merah muda) dari biasanya, maka besar kemungkinan Anda mengalami:

  • Defisiensi vitamin, khususnya B12 
  • Kekurangan asam folat atau zat besi
  • Radang tenggorokan
  • Penyakit Kawasaki

Lidah tampak hitam dan berbulu

Pada beberapa orang, papil lidah (bintik kecil pada lidah) memang dapat bertumbuh terlalu panjang sehingga lidah seolah-olah tampak berbulu. Kondisi semacam ini tidak hanya membuat lidah terlihat hitam, namun juga rawan menjadi sumber bakteri. 

Untungnya kondisi ini sangat jarang terjadi dan biasanya hanya dialami oleh orang yang tidak memelihara kebersihan mulutnya dengan baik. Walau begitu, beberapa kondisi berikut ternyata berisiko mengalami lidah berwarna hitam dan berbulu, yakni:

  • Penderita diabetes
  • Sedang menggunakan pengobatan antibiotik jangka panjang
  • Sedang menjalani kemoterapi

Lidah berwarna ungu

Bila lidah berwarna ungu muda, penyebabnya mungkin masuk angin atau pilek. Sedangkan jika warnanya ungu tua, maka kondisi ini dapat terjadi akibat kurang lancarnya peredaran darah atau terjadinya gangguan pernapasan. 

Lidah sakit atau bengkak

Lidah bengkak sering menandakan adanya gangguan pencernaan. Tapi, jika Anda menjumpai munculnya benjolan atau sakit pada lidah yang tidak kunjung hilang setelah lebih dari 2 minggu, segera periksakan diri ke dokter. Kondisi semacam ini seringkali menjadi salah satu gejala kanker mulut.

Lidah pecah-pecah 

Ternyata bukan hanya bibir atau kulit saja yang dapat mengalami pecah-pecah, tapi lidah juga. Lidah pecah-pecah dapat terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari lidah tergigit, iritasi akibat kebiasaan merokok, sariawan, ataupun stress.

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pemeriksaan

Seperti disebutkan di atas, lidah memang dapat membantu mendeteksi beberapa jenis penyakit. Namun tidak semua gangguan kesehatan mampu didiagnosis hanya berdasarkan kondisi lidah saja. Sehingga untuk memudahkan pemeriksaan, Anda sebaiknya melakukan beberapa saran seperti menghindari mengonsumsi makanan atau minuman yang berpotensi meninggalkan warna pada lidah serta jangan pula menggunakan sikat atau pembersih lidah minimal sehari sebelum periksa ke dokter.

Baca juga: Cara Membersihkan Lidah


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhang, Bob & Wang, Xingzheng & You, Jane & Zhang, David. (2013). Tongue Color Analysis for Medical Application. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM. 2013. 264742. 10.1155/2013/264742. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/237057800_Tongue_Color_Analysis_for_Medical_Application)
Zhang B, et al. (2013). Tongue color analysis for medical application. (https://www.researchgate.net/publication/237057800_Tongue_Color_Analysis_for_Medical_Application)
Yu Z, et al. (2017). Objective research on tongue manifestation of patients with eczema. DOI: (https://content.iospress.com/articles/technology-and-health-care/thc1316)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app