MELIANTY FEBRIANI
Ditulis oleh
MELIANTY FEBRIANI
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Kidney Stone Puncture - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 16, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 19, 2019 Waktu baca: 4 menit

Pernahkah Anda melihat seseorang yang menderita batu ginjal? Dan pernahkah Anda mendengar istilah Kidney Stone Puncture atau teknik Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) pada seseorang yang menderita batu saluran kencing? 

Jika pertanyaan ini terdengar asing ditelinga Anda, saatnya Anda perlu mengetahui beberapa hal tentang batu ginjal dan cara penanganannya. Berikut artikel ini akan membahasnya lebih lanjut.

Apa sih Kidney Stone Puncture atau Percutaneous Nephrolithotomy itu?

Saat ini di dunia khususnya di Indonesia, penderita batu ginjal atau batu pada saluran kencing mulai menujukkan peningkatan. Batu ginjal atau batu saluran kencing di Indonesia merupakan penyakit saluran kencing yang paling sering di tangani di bidang urologi di Indonesia. Batu ginjal yang terjadi merupakan panyakit yang terjadi akibat berbagai faktor di tambah lagi dengan kondisi Negara Indonesia yang berada pada daerah tropis. 

Jika Anda memiliki batu ginjal dengan ukuran yang besar dan mengganggu Anda untuk buang air kecil, mungkin tindakan operasi dapat menjadi pilihan. Penanganan batu ginjal saat ini membutuhkan sebuah tindakan operasi, salah satunya adalah tindakan minimal invasif dengan mempergunakan Percutaneous yang berarti  “melewati kulit” dan nephrolitotomy yang berarti “mengambil batu dari ginjal”. 

Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) merupakan salah satu alternatif pilihan terapi operasi minimal invasif untuk batu ginjal berukuran besar di atas 20 mm. Gambaran klinis batu ginjal dapat bervariasi dari tidak ada gejala sampai nyeri yang hebat dan apabila tidak tertangani dapat mengakibatkan batu menjadi besar sehingga dapat berakhir dengan infeksi dan sumbatan aliran air kencing pada ginjal yang dapat mengakibatkan penurunan dan kegagalan fungsi ginjal. 

Tindakan pencegahan untuk menyelamatkan penurunan dan kegagalan fungsi ginjal adalah dengan menghilangkan batu ginjal itu sendiri. Tindakan PCNL atau Kidney Stone Puncture adalah salah satu alternatif dengan mempergunakan telescope khusus yang dimasukkan ke dalam ginjal melalui sayatan kecil (1 -2cm) di pinggang tepatnya dibawah tulang rusuk ke 12 yang dinamakan nephroscope. 

Batu dengan ukuran kecil dapat secara mudah langsung diambil, sedangkan batu yang lebih besar harus dihancurkan dengan alat khusus .Selama proses operasi, telescope dihubungkan dengan kamera ke layar televisi, sehingga selama proses tindakan PCNL akan tervisualisasi dan termonitor dengan menggunakan USG atau fluoroskop secara langsung oleh seorang ahli spesialis urologi.

Kapan sih tindakan Kidney Stone Puncture dapat dilakukan?

Nephrolithotomy atau Kidney Stone Puncture mungkin menjadi alternatif yang baik jika:

  • Batu ginjal memiliki ukuran lebih dari 20mm
  • Batu ginjal yang dimilki dalam jumlah yang banyak, atau sangat padat
  • Batu ginjal memiliki batu bercabang yang disebut staghorn yang menghalangi sebagian besar ginjal Anda
  • PCNL diindikasikan untuk batu staghorn yang berada di kaliks ginjal
  • Anda memiliki riwayat perawatan batu ginjal sebelumnya yang tidak berhasil

Operasi batu ginjal biasanya harus menginap di rumah sakit setidaknya semalam. PCNL dapat menghancurkan batu ginjal hingga 85-93 %. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau paru-paru yang akut, atau Anda rentan terhadap terjadinya perdarahan yang tidak terkontrol sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan tindakan operasi.

Sebelum prosedur operasi dilakukan, dokter biasanya akan meminta Anda untuk tes urin dan darah. Anda juga akan disarankan untuk melakukan CT scan, ultrasound, atau X-ray sehingga dokter dapat melihat dengan tepat di mana batu ginjal tersebut berada. 

Pembedahan biasanya berlangsung selama satu atau dua jam tergantung dari besarnya batu ginjal itu sendiri. Anda akan memiliki anestesi umum, jadi Anda tidak akan bangun atau merasa sakit. 

Paska tindakan PCNL, pada pasien akan terpasang selang untuk mengeluarkan cairan . Selang ini berguna untuk memastikan sisa bekuan darah dapat keluar dan membantu proses penyembuhan ginjal paska operasi. Perawatan paska tindakan rata-rata dibutuhkan 2-3 hari.

Semua tindakan operasi memiliki risiko operasi. Dibandingkan dengan tehnik pembedahan terbuka konvensional yang membutuhkan sayatan besar untuk dapat mencapai ginjal dan mengeluarkan batu ginjal, teknik PCNL memiliki risiko yg jauh lebih kecil.  

Risiko tindakan PCNL termasuk risiko rendah untuk terjadinya infeksi, perdarahan yang masif yang membutuhkan transfusi darah, embolisasi, explorasi ginjal dan trauma organ sekitar ginjal seperti hati, lien, usus dan paru-paru. Anda mungkin dapat kembali bekerja dan beraktivitas sekitar seminggu setelahnya. 

Tetapi Anda harus menghindari aktivitas berat seperti angkat berat atau tindakan menarik hingga satu bulan. Tetapi masalah ini jarang terjadi seperti perdarahan, infeksi, cedera pada organ dan lain-lain. Nephrolithotomy merupakan Gold Standard untuk menghilangkan batu ginjal.

Pengalaman paska operasi pada pasien-pasien yang telah mempergunakan tehnik PCNL ini menunjukkan tingkat nyeri paska operasi yang jauh lebih minimal dibandingkan dengan tehnik operasi pembedahan terbuka konvensional. 

Pasien pada umumnya dapat langsung melakukan mobilisasi berjalan 1-2 hari paska operasi.  Setelah pasien dapat kembali ke rumah, pasien dapat melakukan aktivitas ringan seperti biasa. Jika Anda atau saudara Anda memilki batu ginjal dan ingin melakukan tindakan operasi, mungkin tindakan PCNL ini bisa menjadi pilihan alternatif Anda. 

Sebelum melakukan tindakan ada baiknya Anda mengkonsultasikan terlebih dahulu mengenai riwayat penyakit Anda ke dokter, hal ini bertujuan agar Anda mendapatkan hasil yang terbaik setelah melakukan tindakan Kidney Stone Puncture.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hwang JQ, Poffenberger C. Hwang J.Q., Poffenberger C Hwang, James Q., and Cori McClure Poffenberger.Chapter 10. Renal and Urinary System Ultrasound. In: Carmody KA, Moore CL, Feller-Kopman D. Carmody K.A., Moore C.L., Feller-Kopman D Eds. Kristin A. Carmody, et al.eds. Handbook of Critical Care and Emergency Ultrasound. New York, NY: McGraw-Hill; 2011.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Selamat siang dok saya mau bertanya kenapa gagal ginjal dapat menyebabkan urem?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
bagaimana pola makan yang baik untuk penderita batu ginjal dok maks
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app