Arteriovenous Malformations Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat

Dipublish tanggal: Jul 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 1 menit

Apa itu malformasi arteriovenosa (AVM)? Seperti apa bentuknya?

AVM merupakan kumpulan pembuluh darah yang terbentuk secara tidak normal. Biasanya, arteri membawa darah ke pembuluh darah. Bagian yang lebih kecil dari pembuluh darah, yang disebut kapiler, akan membawa darah ke jaringan dan vena. AVM terjadi ketika kapiler tersebut hilang.

Tanpa kapiler, darah mengalir langsung ke pembuluh darah pada tekanan tinggi dan dapat membuat pembuluh darah membengkak di bawah kulit. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah dan menyebabkan pendarahan.

AVM dapat terjadi di mana saja di dalam tubuh. Dapat mempengaruhi area kecil, seperti jari, atau seluruh lengan atau kaki. AVM juga dapat mempengaruhi organ internal.

AVM dapat terlihat saat lahir, muncul sebagai noda merah pada kulit. Kulit di daerah ini terasa lebih hangat saat disentuh daripada kulit di daerah lain. Kadang-kadang AVM berdenyut saat darah mengalir masuk dan keluar.

AVM diklasifikasikan menjadi 4 tahap:

Tahap 1: Bercak kulit kemerahan dan kemungkinan berdenyut.

Tahap 2: Area yang terkena dampak menjadi lebih besar dan menjadi hangat dan lembut. Pembesaran vena mungkin muncul di permukaannya.

Tahap 3: Area yang terkena mengembangkan bisul dan mulai berdarah.

Apa yang menyebabkan AVM?

AVM umumnya berkembang dalam 3 bulan pertama kehamilan. Dokter tidak tahu apa yang menyebabkan hal tersebut.

AVM dapat diwariskan dari anggota keluarga dalam kelainan bawaan seperti:

  • Telangiektasia hemoragik
  • Sindrom protein
  • Sindrom Parkes-Weber

Gejala apa yang ditimbulkan AVM?

Jika AVM pada kulit tidak diobati, mereka perlahan membesar, lebih gelap, lebih hangat dan lebih menyakitkan.

Rasa sakit, bengkak, atau pendarahan bisa terjadi saat anak masih kecil. AVM mungkin tidak berubah sampai pubertas atau dewasa muda.

AVM lanjutan juga dapat mengurangi pergerakan atau suplai darah ke area tertentu (iskemia jaringan). Gejala-gejala ini sering terjadi selama dan setelah masa pubertas.

AVM dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk mendorong darah melalui pembuluh yang rusak. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Li, Z., Ma, L., Wu, C. et al. Pediatric brain arteriovenous malformation unfavorable hemorrhage risk: extrapolation to a morphologic model. Chin Neurosurg Jl 4, 15 (2018). https://doi.org/10.1186/s41016-018-0123-x. Chinese Neurosurgical Journal. (Accessed via: https://cnjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s41016-018-0123-x)
El-Ghanem, M., Kass-Hout, T., Kass-Hout, O., Alderazi, Y., Amuluru, K., & Al-Mufti, F. et al. (2016). Arteriovenous Malformations in the Pediatric Population: Review of the Existing Literature. Interventional Neurology, 5(3-4), 218-225. https://doi.org/10.1159/000447605. Karger Publishers. (Accessed via: https://www.karger.com/Article/FullText/447605)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app