Kandungan Vape dan Dampaknya pada Tubuh

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kandungan Vape dan Dampaknya pada Tubuh

Vape dan rokok tembakau merupakan dua jenis rokok dengan bentuk yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama. Anggapan masyarakat pun mengira bahaya vape tidak lebih parah dari dampak penggunaan rokok tembakau biasa. 

Tidak hanya itu, adanya teknologi rokok elektrik atau vape ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan rokok biasa dan sanggup untuk membantu perokok berhenti merokok. Ada pula yang mengatakan bahwa rokok elektrik ini jauh lebih aman ketimbang rokok tembakau.

Stereotip masyarakat pun berhasil mengubah gaya hidup banyak orang hingga beralih menggunakan produk rokok elektrik. Sebab, dipercaya, vape mampu menghindari risiko penyakit kanker, jantung, dan dampak rokok tembakau lainnya. 

Namun, apakah anggapan tersebut benar-benar valid? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Definisi vape

Terlebih dulu, ketahui dulu apa itu vape. Ya, vape atau rokok elektrik merupakan alat penghantar nikotin elektrik. Sebenarnya, vape ini dirancang bagi perokok aktif yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok. Dengan beralih menggunakan rokok elektrik, diharapkan perokok dapat mulai belajar untuk berhenti.

Pada dasarnya, vape memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Namun, komponen vape terdiri dari baterai, elemen pemanas, dan tabung berisi cairan atau cartridge. Nah, pada cartridge inilah nikotin, gliserin, dan perasa berada. 

Bagaimana cara kerja vape? Rokok elektrik ini bekerja dengan memanaskan cairan pada cartridge sehingga menghasilkan uap berupa asap. Kemudian, perokok dapat menghisapnya dari corongnya langsung.

Kandungan vape

Kandungan vape ini terdapat pada cartridge yang terdiri dari gliserin, nikotin, dan perasa.

  • Gliserin atau propilen glikol ini berguna untuk memproduksi uap air. Efek dari kandungan ini menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan seseorang.
  • Nikotin adalah kandungan utama dari rokok. Sebab, zat inilah yang menyebabkan perokok menjadi candu dan sulit untuk berhenti. Dalam rokok elektrik, kandungan nikotin ditemukan dalam kadar yang berbeda mulai dari 0 sampai 100 mg/ml.
  • Perasa tersedia dalam beberapa pilihan sesuai selera diantaranya buah-buahan, cokelat, vanila, dan lainnya. Setiap jenis rasa ini tentunya memberikan sensasi unik tersendiri.
  • Komponen lainnya yang terdapat pada vape yaitu TSNA. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan biasa ditemukan pada rokok tembakau. Ada juga nitrosamin dan senyawa logam yang terdapat pada vape.

Bahaya vape bagi Tubuh

Meskipun banyak anggapan bahwa rokok elektrik aman bagi tubuh, ternyata tidak selaras dengan hasil penelitian. Sebab, menurut data yang diperoleh oleh CDC Amerika Serikat, diperoleh fakta mengejutkan berikut ini.

  • Nikotin yang dihasilkan oleh vape diserap sepenuhnya oleh tubuh perokok aktif dan perokok pasif.
  • Bagi perokok vape yang berusia masih mudah, dikhawatirkan nikotin yang dihasilkan akan mempengaruhi perkembangan otaknya.
  • Nikotin sangat berbahaya bagi kesehatan wanita hamil dan kandungannya. Oleh karena itu, hindari paparan nikotin dari rokok elektrik tersebut.
  • Vape identik dengan produksi uap mengepul yang banyak.  Tahukah Anda, uap ini bukanlah uap air, melainkan nikotin. Tentu, Anda tahu betul bahaya nikotin bagi tubuh selain mencemari udara.
  • Kandungan bahan kimia lain pada vape seperti logam dan senyawa organik memang cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan rokok tembakau. Namun, besar kandungannya tetap berbahaya dan belum diatur.

Secara umum, jelas bahwa kandungan vape dan rokok tembakau sama-sama berbahaya bagi tubuh. Maka, jika tidak ingin menanggung akibatnya, lebih baik hentikan kebiasaan merokok dari sekarang. 

Bahkan, penggunaan yang salah pada vape juga berakibat berbahaya bagi lingkungan sekitar, seperti terjadinya ledakan.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pellegrino, Roberto & Tinghino, Biagio & Mangiaracina, Giacomo & Marani, Alessandra & Vitali, Matteo & Protano, Carmela & Osborn, J & Cattaruzza, Maria. (2011). Electronic cigarettes: an evaluation of exposure to chemicals and fine particulate matter (PM). Annali di igiene : medicina preventiva e di comunità. 24. 279-88.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/230721126_Electronic_cigarettes_an_evaluation_of_exposure_to_chemicals_and_fine_particulate_matter_PM)
Costigan, Sandra & Meredith, C.. (2015). An approach to ingredient screening and toxicological risk assessment of flavours in e-liquids. Regulatory Toxicology and Pharmacology. 52. 10.1016/j.yrtph.2015.05.018.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/277337827_An_approach_to_ingredient_screening_and_toxicological_risk_assessment_of_flavours_in_e-liquids)
Tierney, Peyton & Karpinski, Clarissa & Brown, Jessica & Luo, Wentai & Pankow, James. (2015). Flavour chemicals in electronic cigarette fluids. Tobacco control. 25. 10.1136/tobaccocontrol-2014-052175.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/275053626_Flavour_chemicals_in_electronic_cigarette_fluids)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app