HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Jantung Bengkak: Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 5, 2019 Waktu baca: 4 menit
Jantung Bengkak: Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu jantung bengkak? Ini merupakan istilah awam yang mungkin sering digunakan dokter dalam menjelaskan diagnosis kepada pasien agar mudah dimengerti. Sekilas pasti banyak yang bertanya-tanya apa sebenarnya jantung bengkak itu. Oleh karena itu, di sini akan dibahas lebih lanjut, untuk memahami tentang kondisi medis jantung bengkak.

Definisi Jantung Bengkak 

Dalam istilah medis jantung bengkak disebut sebagai kardiomegali (cardiomegaly) yaitu pembengkakan jantung sehingga ukurannya membesar melebihi jantung normal. Biasanya hal ini dapat diketahui setelah seseorang melakukan pemeriksaan rontgen dada.

Jantung bengkak timbul akibat respon terhadap gangguan pada otot jantung. Terdapat dua jenis jantung bengkak berdasarkan penyebabnya: 

  • Kardiomegali Dilatasi, yaitu jantung bengkak akibat melonggarnya otot jantung sehingga volume bilik jantung menjadi lebih besar. Kardiomiopati dilatasi (otot jantung menipis) adalah jenis utama kardiomegali. Dalam kardiomiopati dilatasi, dinding kedua sisi kiri dan kanan jantung (ventrikel) menjadi tipis dan meregang. Hasilnya adalah pembesaran jantung.
  • Kardiomegali Hipertrofi, diakibatkan penebalan pada otot jantung atau yang disebut sebagai hipertrofi. Pada kardiomegali hipertrofi, otot ventrikel kiri jantung menjadi menebal. Hal ini paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi) yang menyebabkan pembesaran ventrikel kiri (hipertrofi). Secara umum, kemampuan jantung memompa lebih baik pada kardiomegali "tebal" (hypertrophic) dibanding "tipis" (dilated).

Pada tahap awal pembengkakan, jantung masih dapat memompa darah secara normal. Namun seiring pembengkakan yang semakin parah, kemampuan jantung memompa darah akan semakin menurun hingga ahirnya terjadilah gagal jantung.

Gejala Jantung Bengkak

Pada umumnya, jantung bengkak tidak menimbulkan gejala. Namun, bila jantung bengkak sampai menimbulkan ketidakmampuan memompa darah secara efektif, maka gejala gagal jantung kongestif dapat muncul, meliputi:

  • Sesak napas (terutama saat aktivitas atau ketika berbaring datar)
  • Kaki bengkak
  • Berat badan bertambah karena pembengkakan
  • Kelelahan
  • Terkadang nyeri dada
  • Palpitasi atau jantung berdebar

Penyebab Jantung Bengkak

Pembengkakan jantung dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung untuk memompa lebih keras dari biasanya atau yang merusak otot jantung. Akan tetapi, terkadang jantung membesar dan menjadi lemah untuk alasan yang tidak diketahui (idiopathic).

Berikut penyebab jantung bengkak yang telah diketahui hingga saat ini:

  • Darah tinggi. Darah tinggi membuat jantung memompa lebih keras untuk memenuhi aliran darah ke seluruh tubuh, jika ini berlangsung lama maka jantung akan memperbesar diri dengan penebalan otot jantung. Hipertensi dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung akhirnya melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar ruang atas jantung (atrium).
  • Penyakit katup jantung. Empat katup dalam jantung menjaga darah mengalir ke arah yang benar. Jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, kelainan jantung, infeksi (endokarditis infeksius), gangguan jaringan ikat, obat-obatan tertentu atau perawatan radiasi untuk kanker, maka bisa menyebabkan jantung membesar.
  • Penyakit otot jantung (kardiomiopati). Ketika penebalan dan kekakuan otot jantung berkembang, maka jantung akan membengkak dalam usahanya memompa lebih banyak darah ke tubuh.
  • Hipertensi pulmonal. Tekanan darah tinggi pada arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru. Suatu ketika jantung harus memompa lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Akibatnya jantung sebelah kanan bisa membesar.
  • Kurang darah merah (anemia). Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada sel-sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup dan memadai untuk jaringan. Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Hal ini terjadi karena jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.
  • Gangguan tiroid. Masalah pada tiroid baik itu tiroid kurang aktif  (hipotiroidisme) ataupun kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembengkakan jantung.
  • Amiloidosis. Penyakit langka yang dapat mempengaruhi jantung, merupakan suatu kondisi di mana protein abnormal beredar dalam darah dan dapat disimpan dalam jantung, mengganggu fungsi jantung dan menyebabkannya membesar.

Pengobatan Jantung Bengkak

Ada beberapa tips untuk mengatasi jantung bengkak, meskipun sulit untuk dapat menyembuhkannya. Dokter merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk memperbaiki kondisi Anda sebagai berikut:

  • Berhenti merokok
  • Menurunkan berat badan berlebih
  • Batasi jumlah garam dalam makanan kurang dari 1500 mg setiap hari
  • Mengendalikan diabetes jika ada
  • Memonitor tekanan darah secara rutin
  • Hindari alkohol dan kafein
  • Istirahat cukup dengan tidur delapan jam setiap malam
  • Melakukan latihan atau oleh raga sederhana sesuai rekomendasi dokter
  • Pengendalian stres
  • Minum obat sesuai anjuran dokter
  • Rutin melakukan control ke dokter untuk monitoring kondisi

Pengobatan jantung bengkak yang diberikan oleh dokter biasanya meliputi:

  • Diuretik. Obat jantung bengkak ini berfungsi menurunkan kadar natrium dan air dalam tubuh sehingga menarik cairan yang berada diluar pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan volume di pembuluh darah dan memenurunkan tekanan darah dan mengurangi beban jantung.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. untuk merelaksasikan otot pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan darah ini membantu memperlancar aliran darah dan meningkatkan kemampuan jantung memompa
  • Angiotensin receptor blocker (ARB). untuk memberikan manfaat seperti ACE inhibitor bagi mereka yang tidak dapat meminum  ACE inhibitor misalnya karena alergi.
  • Beta blockers untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
  • Digoxin. Obat yang dapat membantu meningkatkan fungsi pemompaan jantung dengan menurunkan denyut jantung.
  • Antikoagulan untuk mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
  • Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan atau inflamasi.

19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bonow RO, et al., eds. The dilated, restrictive, and infiltrative cardiomyopathies. In: Braunwald's Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 11th ed. Saunders Elsevier; 2019. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app