Hati-hati, Kebiasaan Merokok Anda Berisiko Menular pada Sang Buah Hati Lho

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Hati-hati, Kebiasaan Merokok Anda Berisiko Menular pada Sang Buah Hati Lho

Larangan merokok sudah tersebar di mana-mana. Bahkan di belakang bungkus rokok pun tertera sebuah larangan untuk tidak merokok karena dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker paru-paru, jantung, impotensi, kehamilan, bahkan kebutaan.

Namun, ternyata peringatan bahaya merokok tersebut tidak sebanding dengan kenikmatan yang diberikan oleh sepuntung rokok. Salah satu pemicunya adalah adanya kandungan nikotin sebagai zat yang mengakibatkan candu. 

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Tahukah Anda, yang lebih berbahaya dari dampak merokok tidak hanya dialami oleh perokok aktif saja, melainkan terhadap perokok pasif.

Apalagi, bagi orang tua yang memiliki kebiasaan merokok di dekat keluarga termasuk anak-anak, dapat berpotensi buruk seperti penularan kebiasaan merokok terhadap anak-anak. Pernahkah Anda mengamati fenomena ini? Untuk lebih jelasnya, perhatikan ulasan berikut ini!

Fakta remaja merokok akibat kebiasaan orangtua sebagai perokok aktif

Tahukah Anda, ternyata fakta bahwa anak-anak yang cenderung merokok diusia dini akibat orang tua yang seorang perokok merupakan hasil dari sebuah penelitian. 

Penelitian tersebut tertulis dalam Journal of Adolescent Health yang menyatakan bahwa remaja yang memiliki orangtua perokok bakalan menjadi seorang perokok juga di usia 13 tahun dengan kemungkinan sebesar dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan remaja yang tidak memiliki orang tua perokok.

Tentunya, dalam penelitian tidak dilakukan secara main-main. Tim ahli dari University of Washington, telah mengamati perkembangan dari 800 remaja sejak usianya 13 tahun sampai 21 tahun. Hasilnya, mereka cenderung mulai merokok di usia 13 tahun meniru kebiasaan merokok orangtuanya. 

Penelitian serupa juga dilakukan oleh American Journal of Public dan memberikan hasil yang sama. Kemungkinan tersebut akan lebih besar terjadi terutama jika Anda sering melibatkan anak dalam aktivitas merokok seperti meminta tolong akan mengambilkan rokok, menyalakan rokok, dan lainnya.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Dampak lain akibat orangtua sebagai perokok aktif

Parahnya, kebiasaan merokok orang tua tidak hanya mengakibatkan anak-anak menjadi perokok juga, namun berpengaruh terhadap kesehatannya sebagai perokok pasif. Tak hanya itu, anak-anak juga bakalan mengalami dampak psikologis akibat orangtua merokok.

Hal tersebut sesuai dengan Jurnal Pediatrics pada tahun 2010 dimana anak yang memiliki ibu perokok sebesar 53% cenderung menunjukkan perilaku negatif seperti melanggar peraturan, berperilaku kasar, menindas, sampai mencontek.

Meski demikian, penelitian di atas masih perlu dilakukan lebih lanjut untuk memastikan bagaimana perilaku orang tua saat merokok sehingga bisa mengakibatkan perilaku anak menjadi buruk. Terlepas dari hal tersebut, peneliti sudah mempertimbangan berbagai hal seperti status sosial maupun pendidikan orang tua.

Saran bagi orangtua perokok saat Ini

Memang, menjadi perokok aktif harus benar-benar meneguhkan hati jika ingin mengakhiri kebiasaannya dan hal tersebut bukanlah cara yang mudah. Namun, demi perkembangan anak-anak Anda, sebaiknya lakukan beberapa langkah untuk mulai berhenti merokok seperti beralih menggunakan vape. 

Kalaupun kini Anda masih dalam proses berhenti merokok, usahakan sekali untuk tidak merokok didepan anak-anak. Sebab, orang tua adalah panutan dan contoh bagi anak-anaknya.

Satu lagi, janganlah sekali-kali melibatkan anak dalam aktivitas merokok Anda. Mulai dari meminta tolong anak membeli bungkus rokok, meminta tolong membeli pemantik, meminta anak untuk mengambilkan rokok, dan sejenisnya. 

Jangan lupa, pastikan untuk selalu mengingatkan anak supaya tidak merokok maupun mencoba-coba merokok. Dengan begitu diharapkan larangan tersebut akan tertanam pada diri anak. Terakhir, jauhkan perangkat rokok Anda dari jangkauan anak-anak ya!

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pregnancy & Smoking. Healthline. (https://www.healthline.com/health/pregnancy/smoking)
Smoking, Pregnancy, and Babies. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/tobacco/campaign/tips/diseases/pregnancy.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app