Glaukoma: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 25, 2019 Waktu baca: 4 menit

Berdasarkan data oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), glaukoma saat ini menempati posisi kedua sebagai penyebab kebutaan di dunia. Posisi pertama masih ditempati oleh penyakit mata lain yang disebabkan oleh katarak.

Apakah Glaukoma itu?

Glaukoma adalah kondisi rusaknya saraf pada mata akibat peningkatan tekanan bola mata (tekanan intraokuler) sehingga mengakibatkan jarak penglihatan semakin menurun dan memicu kebutaan. 

Glaukoma merupakan penyakit yang paling sering mengakibatkan kebutaan di seluruh dunia. Glaukoma mengakibatkan penglihatan akan menurun secara perlahan bahkan terjadi secara mendadak. Glaukoma umumnya menyerang penderita pada usia 40 tahun ke atas atau mereka dengan riwayat diabetes melitus.

Mengenai Glaukoma

Penyebab Glaukoma

Faktor utama glaukoma adalah peningkatan tekanan bola mata yang menyebabkan rusaknya saraf optik pada mata. Tekanan bola mata yang tinggi akan membuat bola mata mengeras sehingga merusak serat halus saraf optik dan menurunnya peredaran darah di sekitar saraf.

Bola mata sendiri terdiri dari kornea, pupil, iris, dan lensa. Di belakang iris terdapat cairan bernama akuos humor. Cairan tersebut akan mengalir keluar menuju anterior chamber di atas pupil dan mengalir keluar pada sudut antara kornea dan iris. Meningkatnya produksi cairan akuos humor atau hambatan pada aliran cairan di mata mengakibatkan peningkatan tekanan bola mata sehingga memicu glaukoma.

Selain akibat tekanan bola mata, glaukoma juga sangat berisiko terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga, diabetes, pengguna kacamata dengan minus tinggi, dan sering memakai tetes mata dengan kandungan obat steroid. Hal tersebut tentunya membutuhkan perhatian khusus pada mata agar terhindar dari glaukoma di masa tua.

Glaukoma secara umum dibagi menjadi dua, yakni glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Glaukoma jenis lain seperti glaukoma kongenital, glaukoma traumatik, atau uveitis glaukoma akan muncul akibat dari riwayat penyakit pencetus sebelumnya.

  • Glaukoma sudut terbuka

Glaukoma sudut terbuka menjadi salah satu jenis glaukoma tersering mencapai 90% dari total kasus glaukoma di seluruh dunia. Glaukoma sudut terbuka terjadi akibat aliran akuos humor yang melambat dan sudut antara pinggir kornea dan iris melebar, sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan bola mata. 

Glaukoma jenis ini juga disebut glaukoma tipe kronik karena gejalanya timbul sangat lambat dan jarang terlihat atau tidak dirasakan oleh penderita hingga timbul penurunan penglihatan.

  • Glaukoma sudut tertutup

Glaukoma sudut tertutup jarang terjadi. Tetapi glaukoma jenis ini sering menimbulkan gejala yang signifikan. Gejala yang sering muncul pertama kali adalah mata merah mendadak disertai penurunan penglihatan.

Penyebab glaukoma sudut tertutup terjadi karena tersumbatnya aliran kanal akuos humor diikuti sudut antara korna dan iris yang menyempit sehingga tekanan bola mata akan meningkat secara mendadak.

Gejala Glaukoma

Gejala umum yang muncul pada penderita glaukoma, antara lain:

  • Mata merah dan nyeri
  • Jarak penglihatan menurun perlahan atau mendadak
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Adanya lingkaran seperti pelangi ketika melihat cahaya terang
  • Penglihatan kabur
  • Adanya blind spot (sudut buta) pada bagian sisi dan tengah luas pandang

Diagnosis Glaukoma

  • Dokter mata akan melakukan tes penglihatan untuk mengetahui sejauh mana lapang pandang mata
  • Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan bola mata dengan alat bernama tonometri. Tekanan bola mata yang tinggi memiliki angka di atas 21 mmHg pada pemeriksaan tonometri
  • Dokter juga akan memeriksa lapang pandang tepi dengan kampimetri untuk menilai apakah lapang pandang menyempit atau tidak
  • Tes lain berupa optalmoskopi dengan memperbesar pupil (dilatasi) untuk melihat apakah ada kelainan di area belakang mata
  • Tes pachymetry untuk memeriksa ketebalan kornea yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya tekanan yang ada pada mata
  • Tes gonioscopy juga dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya cairan yang tertimbun di mata

Pengobatan Glaukoma

Tujuan utama pada pengobatan glaukoma adalah dengan menurunkan tekanan bola mata secepat mungkin ke angka normal untuk menghindari komplikasi dan kerusakan mata yang berat. Sayangnya, penyembuhan glaukoma tidak akan sembuh secara total dalam arti penglihatan tidak dapat kembali normal.

Obat tetes mata

Untuk mencegah tekanan bola mata makin meningkat, dokter memberikan obat tetes mata untuk menurunkan produksi akuos humor. Obat tetes yang sering digunakan, yaitu:

  • Beta Bloker: Timolol Maleat 0,25% dan 0,5% , levobunolol 0,25% dan 0,5%
  • Penghambat karbonat anhidrase: dorzolamide hydrochloride 2%, brinzolamide 1%
  • Simpatomimetik: brimonidine 0,2%
  • Prostaglandin: latanoprost dan bimatoprost
  • Golongan cholinergic: pilocarpine

Selain obat tetes, terdapat juga obat minum dengan fungsi yang sama seperti acetazolamide 250 mg. Tetapi perlu perhatian khusus karena efek sampingnya dapat menyebabkan sakit perut dan jari-jari kesemutan

Terapi operasi dan laser

Jika terapi dengan obat-obatan tidak memungkinkan, maka butuh penanganan dengan operasi atau laser. Tujuannya untuk memperlancar aliran akuos humor. Laser trabekuloplasti dan operasi trabekulotomi berfungsi untuk membuka saluran trabecular meshwork dan mencegah sumbatan pada akuos humor.

Terapi ini sering digunakan pada glaukoma sudut terbuka. Pada glaukoma sudut tertutup, laser iridotomi berfungsi membuat lubang kecil untuk mengalirkan akuos humor.

Operasi

Operasi dilakukan ketika pemberian obat dan terapi laser tidak dapat mengatasi kondisi glaukoma. Pilihan utama tindakan operasi ini adalah trabeculectomy di mana sebagian jaringan trabecular meshwork pada saludam aqueous humor akan dibuang untuk memperlancar aliran.

Selain prosedur trabeculectomy, prosedur lainnya seperti implan dan electrocautery dapat dilakukan untuk mengatasi glaukoma. Electrocautery menggunakan alat khusus yang disebut dengan trabectome dan mengangkat jaringan trabecular meshwork. Setelah prosedur ini, penderita dapat mengalami beberapa efek samping sementara seperti mata berair, mata merah dan penglihatan kabur. 

Pencegahan Glaukoma

Penyakit glaukoma dapat dicegah dengan cara menjaga kesehatan mata, mengetahui riwayat keluarga, dan melakukan pemeriksaan mata rutin. Selain itu, beberapa cara mencegah glaukoma antara lain:

  • Melindungi mata dari sinar matahari langsung
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung karotenoid seperti wortel, pepaya, jeruk
  • Melakukan pemeriksaan gula darah terutama bagi Anda yang menderita diabetes

16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kozarsky, A. Web MD (2018). Glaucoma and Your Eyes. (https://www.webmd.com/eye-health/glaucoma-eyes)
Johns Hopkins (2018). Glaucoma Center of Excellence. Gonioscopy. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30071210)
Mayo Clinic 92015). Diseases and Conditions. Glaucoma. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/glaucoma/symptoms-causes/syc-20372839)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app