Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Serviks

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan salah satu kematian terbanyak pada wanita. Menurut WHO, setiap tahun, lebih dari 300.000 wanita meninggal karena kanker serviks. Di Indonesia terdapat lebih dari 15.000 kasus kanker serviks setiap tahunnya, sehingga di Indonesia kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita no 1.

Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menobatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Sementara penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks adalah kanker payudara.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pap Smear via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pap smear hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Mengingat penyakit kanker serviks / leher rahim ini sangat mematikan, penting kiranya mengetahui Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Serviks, karena apabila penyakit ini ditemukan pada tahap dini (secepat mungkin) maka harapan kesembuhannya pun semakin tinggi.

Menjadi sesuatu yang sulit, dimana seseorang mungkin saja tidak mengalami gejala apapun padahal ia tengah memiliki kanker serviks. Bagaimana tidak, kanker serviks pada stadium dini biasanya tidak menimbulkan gejala dan ciri-ciri apapun.

Gejala kanker serviks

Seiring berkembangnya kanker serviks, Gejala dan tanda-tanda berikut mungkin ditemukan :

  • Menstruasi tidak teratur atau perdarahan dari jalah lahir yang berlebihan
  • Perdarahan dari jalan lahir setelah berhubungan seksual
  • Nyeri panggul atau kaki setelah berhubungan seksual
  • Sering kelelahan, nafsu makan berkurang, bahkan penurunan berat badan secara drastis
  • Rasa tidak nyaman pada vagina / jalan lahir
  • Keputihan yang berlebihan dan berbau tidak sedap
  • Kaki yang bengkak pada satu sisi saja

Itulah ciri-ciri umum dari kanker serviks. Namun, karena tidak semua orang yang memiliki kanker serviks mengalami tanda dan gejala, maka untuk mengetahui apakah seseorang berisiko atau tengah memiliki kanker serviks diperlukan pemeriksaan penyaringan atau skrining.

Skrining ini sangat bermanfaat, Karena bila kanker serviks terdeteksi pada tahap awal, pengobatan akan lebih mungkin berhasil. Skrining untuk kanker serviks dan perubahan pra-kanker biasanya dimulai pada usia 21 tahun.

Macam-macam Skrining untuk kanker serviks

Tes Pap smear

Selama tes Pap smear, Dokter akan mengambil sampel sel-sel serviks dengan sikat khusus kemudian sampel yang didapat dikirim ke laboratorium PA (Patologi Anatomi) untuk diperiksa apakah ada kelainan. Tes Pap Smear dapat mendeteksi sel abnormal pada leher rahim, termasuk sel-sel kanker dan sel-sel yang menunjukkan perubahan (displasia) yang meningkatkan risiko kanker serviks.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pap Smear via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket pap smear hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Tes DNA HPV

Jika Anda berusia 30 tahun atau lebih, dokter juga dapat menggunakan tes laboratorium yang disebut tes DNA HPV untuk menentukan apakah Anda terinfeksi dengan salah satu jenis HPV yang paling mungkin menyebabkan kanker serviks. Seperti halnya tes Pap Smear, tes HPV DNA juga melibatkan pengambilan sampel sel dari leher rahim untuk pengujian laboratorium.

Jika Anda mengalami tanda-tanda dan gejala kanker serviks atau jika tes Pap telah mengungkapkan sel-sel kanker, Anda mungkin menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kanker serviks. Untuk menegakkan diagnosis kanker serviks, diperlukan langkah-langkah berikut:

Pemeriksaan serviks

Pemeriksaan ini disebut kolposkopi, dokter akan menggunakan alat pembesar khusus (colposcope) untuk memeriksa sel-sel abnormal pada serviks. Jika dokter telah mengidentifikasi daerah yang abnormal, maka akan diambil sampel berupa secuil jaringan untuk analisis (biopsy).

Biopsi kerucut (konisasi) 

disebut demikian karena mengambil sampel jaringan serviks berbentuk kerucut. hal ini akan memungkinkan dokter untuk mendapatkan lapisan lebih dalam dari sel leher rahim untuk pengujian laboratorium. Dokter dapat menggunakan pisau bedah, laser atau kawat loop berlistrik untuk mengambil jaringan.

Jika dokter memvonis bahwa Anda memiliki kanker serviks, Anda akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkatan (stadium) kanker Anda. Stadium kanker Anda adalah faktor kunci dalam menentukan terapi.

Tes pencitraan

Tes seperti sinar-X, computerized tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI) dan positron emission tomography (PET) akan membantu dokter menentukan apakah kanker serviks  telah menyebar ke organ tubuh lainnya.

Pemeriksaan visual terhadap kandung kemih dan rektum

Dokter  mungkin menggunakan alat khusus untuk melihat ke dalam kandung kemih (cystoscopy) dan rektum (proktoskopi). Setelah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan diatas, Dokter kemudian menentukan tahap atau stadium kanker serviks.

Stadium kanker serviks antara lain:

  • Stadium I. Kanker hanya terbatas pada serviks / leher rahim saja.
  • Stadium II. Kanker pada tahap ini sudah menyebar di luar serviks ke jaringan sekitarnya tetapi belum menyebar ke daerah panggul.
  • Stadium III. Kanker pada tahap ini telah menyebar di luar struktur serviks ke dinding panggul dan bagian bawah vagina.
  • Stadium IV. Pada tahap ini, kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih atau rektum, atau telah menyebar ke area lain dari tubuh, seperti paru-paru, hati dan tulang.

Sekian, ringkasan mengenai Ciri-Ciri Kanker Serviks semoga Anda semakin peduli dengan kesehatan Anda terutama kaum wanita di negeri Indonesia tercinta.

17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Palliative care. Plymouth Meeting, Pa.: National Comprehensive Cancer Network. https://www.nccn.org/professionals/physician_gls/default.aspx.
Cervical cancer. Plymouth Meeting, Pa.: National Comprehensive Cancer Network. https://www.nccn.org/professionals/physician_gls/default.aspx.
Niederhuber JE, et al., eds. Cancers of the cervix, vulva and vagina. In: Abeloff's Clinical Oncology. 6th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2020. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app