Suka Menyendiri? Waspada 3 Gangguan Kepribadian Ini

Dipublish tanggal: Okt 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Suka Menyendiri? Waspada 3 Gangguan Kepribadian Ini

Memang manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari harinya. Namun, ternyata tidak semua orang menyukai berada di lingkungan yang ramai dan penuh dengan orang. Berkumpul dengan orang ramai membuat beberapa orang merasa tidak nyaman, mereka lebih menyukai saat mereka sendiri dan tidak berada di kerumunan orang. 

Mungkin hal ini banyak terjadi bagi orang introvert, dimana mereka bisa mendapatkan energi kembali saat sendiri. Ketika mereka terasingkan oleh lingkungannya justru mereka mendapatkan kekuatan dan merasa lebih nyaman. Bahkan mereka bisa lebih produktif saat sedang sendiri. 

Namun, ternyata tidak semua orang yang menyukai kesendirian adalah orang introvert. Terlalu menyenangi waktu sendiri bisa saja merupakan gangguan kejiwaan dan gangguan kepribadian. Setidaknya ada beberapa hal gangguan kepribadian yang memiliki hubungan dengan oran- orang yang suka menyendiri. Apa saja gangguan tersebut? Mari kita bahas satu persatu. 

Gangguan kepribadian yang berkaitan dengan sikap ingin menyendiri

Berikut ini ialah gangguan kepribadian yang identik dengan sikap ingin menyendiri, antara lain:

1. Schizoid

Gangguan kepribadian schizoid adalah gangguan dimana penderitanya memiliki ekspresi emosional yang sangat terbatas, terutama saat menjalin interaksi dengan orang lain. Para penderita ini tidak mau berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.

Mereka bahkan tidak peduli dengan pujian yang diberikan oleh orang lain. Kritikan dan saran yang diberikan oleh orang lain juga tidak didengarkannya dan bersikap sangat acuh. Maka tak heran kalau penderita gangguan kepribadian ini tidak memiliki banyak teman dekat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Orang Introvert Menjalin Koneksi dengan Orang Lain?

2. Schizotypal

Schizotypal adalah ganguuan kepribadian yang membuat seseorang memiliki tingkah laku dan pola pikir yang berbeda dengan orang lain. Hal ini membuat orang orang melihat dirinya adalah seorang yang aneh. Bahkan saking anehnya cara berpikir mereka, seseorang yang menderita gangguan ini memiliki kepercayaan yang aneh.

Kepercayaan ini membuat mereka bertindak dan berbicara sesuai dengan kepercayaan itu. Bahkan mereka juga mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda.

Selain sangat suka menyendiri, para penderita juga seringkali salah mengartikan sebuah peristiwa. Maka tak heran jika penderita gangguan ini sering kali memberikan respon yang tidak pantas dan memiliki kecemasan yang sangat berlebihan.

3. Gangguan kepribadian menghindar

Dalam istilah medis, gangguan kepribadian menghindar dikenal dengan sebutan Avoidant Personality Disorder. Penderita gangguan ini memiliki rasa takut dan cenderung menghindar ketika berinteraksi dengan orang lain.

Mereka memiliki rasa percaya diri yang sangat rendah, sehingga mereka malu untuk bertemu dengan orang lain. Penderita gangguan kepribadian menghindar juga cenderung tidak mampu bersosialisasi, bahkan tidak menerima kritikan yang disematkannya kepada dirinya. 

Apa penyebab seseorang suka menghindar?

Sesuai dengan namanya, orang dengan gangguan ini akan sangat menghindari bekerja dan berinteraksi dengan banyak orang. Mereka juga merasa rendah diri, ahwa tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing bersama orang lain.

Para penderita gangguan kepribadian ini cenderung sangat sulit untuk mengambil keputusan dan juga risiko. Mereka terlalu takut untuk melangkah dan menyampaikan apa yang dipikirkan. 

Saangnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan kepribadian yang membuat seseorang suka menyendiri. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat orang berisiko lebih tinggi untuk terkena gangguan kepribadian tersebut.

Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian suka menyendiri adalah: 

1. Memiliki trauma masa lalu yang mendalam

Para penderita gangguan kepribadian rata-rata memiliki trauma masa lalu. Trauma masa kecil yang sangat sulit dihilangkan membuat mereka tumbuh menjadi orang yang tertutup dan tidak tingin terbuka dengan orang lain, termasuk keluarga.

2. Sering tidak didengarkan ketika berbicara

Pada saat mereka ingin mengatakan dan mengutarakan perasaannya, justru orang lain tidak memperhatikannya. Hal ini yang membuat orang tersebut merasa bahwa dia tidak pantas berbicara dengan orang lain. Akibatnya, mereka lebih nyaman menyendiri. 

Apabila Anda merasa tidak didengarkan oleh teman, keluarga atau rekan kerja, jangan sungkan untuk curhat dengan psikiater, psikolog, atau para ahli lainnya. Ceritakan semua keluh kesah Anda agar terasa lebih tenang.

Jika Anda menemukan teman maupun anggota keluarga yang lebih senang menyendiri, coba ajak dia untuk berbicara dari hati ke hati. Bantulah ia keluar dari kesendiriannya agar kesehatan mentalnya terjaga.

 Baca Juga: 4 Kondisi Kesehatan Mental dan Fisik Orang Introvert


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Personality disorders - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (Accessed via: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/personality-disorders/symptoms-causes/syc-20354463)
Symptoms and Features of Avoidant Personality Disorder. Verywell Mind. (Accessed via: https://www.verywellmind.com/avoidant-personality-disorder-4172959)
Avoidant Personality Disorder. Psych Central. (Accessed via: https://psychcentral.com/disorders/avoidant-personality-disorder/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app