11 Alasan Fungsi Vitamin K Tak Boleh Diabaikan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
11 Alasan Fungsi Vitamin K Tak Boleh Diabaikan

Fungsi vitamin K ada banyak, salah satu yang paling terkenal adalah untuk menghentikan pendarahan. Namun masih banyak diantara kita yang belum mengetahui secara lengkap apa saja manfaat atau fungsi vitamin K lainnya.

Pada dasarnya, vitamin K masih terbagi menjadi 3 jenis, yaitu K1, K2, dan K3. Perbedaan ini tergantung dari sumber vitaminnya. Kalau K1 dapat diperoleh dari sayuran khususnya yang berdaun hijau, maka lain halnya dengan K2 yang ada pada daging, keju, telur, dan makanan fermentasi. Sementara K3 merupakan jenis vitamin K yang dibuat oleh manusia.

Sayuran hijau sumber terbaik vitamin K

Selain itu, vitamin K juga memiliki sifat larut dalam lemak dan mampu bekerja sama dengan vitamin lainnya. Maka dari itu, Anda disarankan mengonsumsi vitamin ini bersamaan dengan lemak atau sumber vitamin D untuk memaksimalkan kinerjanya. Lantas sekarang, apa saja fungsi vitamin K yang sebaiknya tidak diabaikan?

1 Mencegah pendarahan berlebih

Seperti disinggung sebelumnya, salah satu fungsi vitamin K adalah untuk mencegah pendarahan berlebih. Menurut Harvard School of Public Health, vitamin K membantu memproduksi 4 dari 13 protein yang diperlukan untuk menghentikan pendarahan.

Karena itu, tak heran kalau setelah mencabut gigi pasiennya, dokter akan memberikan obat-obatan yang salah satunya adalah vitamin K. Selain diperlukan untuk menghentikan pendarahan, vitamin K juga dapat menyembuhkan luka dengan cepat.

Sebaliknya, rendahnya kadar vitamin K dalam tubuh dapat memicu pendarahan. Walau mungkin kekurangan vitamin ini sangat jarang terjadi pada orang dewasa, namun bayi baru lahir sangat rentan mengalaminya.

Mereka yang mengidap penyakit Chron, celiac, atau kurang gizi juga rawan mengalami defisiensi vitamin K. Kalau ini sampai terjadi, maka tambahan suplemen mungkin diperlukan.

2 Menyehatkan tulang

Ada korelasi yang kuat antara rendahnya asupan vitamin K dengan osteoporosis. Beberapa studi yang dilakukan di Jepang dan Belanda menunjukkan bahwa vitamin K dapat menyehatkan tulang dengan cara meningkatkan kepadatannya sehingga tak mudah rapuh.

“Faktanya, tulang butuh lebih dari sekedar kalsium untuk dapat berkembang dengan kuat. Tulang sebenarnya tersusun dari beragam mineral. Oleh karenanya, jangan hanya fokus pada kalsium saja,” terang Dr. Robert Thompson sebagai penulis buku The Calcium Lie.

Ketika masuk dalam tubuh, vitamin K akan memodifikasi osteocalcin sehingga protein ini dapat mengikat ion-ion kalsium dan melekatkannya pada struktur tulang.

3 Meningkatkan kesehatan kognitif

Naik atau cukupnya kadar vitamin K dalam tubuh dapat berimbas pada meningkatnya daya ingat di usia tua, khususnya yang sudah masuk usia Lansia.

4 Mencegah Alzheimer

Oleh sebab itu, tak heran kalau fungsi vitamin K lainnya adalah mencegah penyakit Alzheimer. Pernyataan ini didukung sepenuhnya oleh hasil studi yang ditayangkan majalah Life Extension tahun 2004 lalu.

5 Menyehatkan jantung

Ketika tubuh kekurangan vitamin K, maka osteocalcin gagal mengikat kalsium. Itu berarti kalsium jadi bebas masuk ke dalam pembuluh darah dan tertimbun di sana. Inilah yang menjadi salah satu sebab mengerasnya pembuluh darah. Namun untungnya berkat fungsi vitamin K, hal itu dapat diceah. Keberadaannya mampu mengeliminasi timbunan kalsium dalam pembuluh darah.

Mineralisasi dalam pembuluh darah sendiri merupakan hal yang umum terjadi seiring bertambahnya usia, dan seringkali didapati merupakan salah satu penyebab penyakit jantung. Oleh sebab itu, tak heran kalau vitamin K juga dapat menurunkan resiko stroke dan menjaga tekanan darah tetap rendah.

6 Mencegah kanker

Berbagai studi telah menunjang fungsi vitamin K yang satu ini, salah satunya seperti dipublikasikan dalam International Journal of Oncology (2003), mendapati bahwa vitamin K ampuh untuk mencegah kanker usus besar, lambung, saluran pernafasan, dan mulut.

7 Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin

Mereka yang memperbanyak asupan vitamin K2 juga beresiko lebih rendah mengidap diabetes tipe 2 karena sensitivitas jaringan tubuh terhadap hormon insulin meningkat. Ketika sensitivitas meningkat, maka tidak ada lagi gula darah yang sampai melambung tinggi. Dengan demikian resiko terkena penyakit diabetes dapat dihindari.

8 Merangsang pertumbuhan sel

Gas6 merupakan jenis protein yang dapat meregulasi pertumbuhan sel serta mencegahnya cepat mati. Gas6 pulalah yang membantu sel-sel agar lebih mudah ‘berkomunikasi’ satu dengan lainnya. Namun fungsi protein tersebut sangat tergantung pada cukup-tidaknya kadar vitamin K dalam tubuh.

9 Meredakan morning sickness pada ibu hamil

Ibu hamil yang kerap mengalami mual dan muntah akibat perubahan hormon wajib mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin K. Alasannya, vitamin ini dapat memaksimalkan penyerapan mineral sehingga mencegah ibu hamil kurang gizi. Dan secara tidak langsung bisa mengurangi mual-mual saat hamil.

Pelajari selengkapnya disini: Morning Sickness : Pengertian, Gejala, Pengobatan

10 Meredakan sakit haid

Cukupnya asupan vitamin K dalam tubuh juga dapat membebaskan kaum wanita dari nyeri haid. Hal ini dikarenakan sumber antioksidan tersebut dapat mencegah darah menggumpal sehingga sirkulasinya juga lebih lancar.

11 Menguatkan sistem kekebalan tubuh

Fungsi vitamin K yang terakhir kita bahas adalah menyehatkan sistem pencernaan. Alasannya sederhana saja, kalau pencernaan sehat, maka kekebalan tubuh juga akan meningkat.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why do parents decline vitamin K for their newborns? (2014). DOI: (http://doi.org/10.1001/jama.2013.285355)
Pazirandeh S, et al. (2016). Overview of vitamin K. (https://www.uptodate.com/contents/overview-of-vitamin-k)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app