Flecainide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Flecainide merupakan salah satu jenis obat yang digunakan pada terapi takiaritmia. Takiaritmia merupakan suatu kelainan organ jantung yang disebabkan oleh peningkatan denyut jantung yang melebihi 100 denyut per menit. Obat ini dapat mengendalikan denyut jantung pada bagian organ jantung dan bekerja meregulasi sodium di jantung.

Flecainide merupakan obat agen anti aritmia yang memiliki pengaruh luas pada organ jantung bagian atrium dan ventrikular. Obat ini dapat berguna menstabilkan denyut jantung. 

Obat ini masuk ke dalam kelas 1C antiaritmia yang memiliki efek elektrofisiologis dan bereaksi pada channel sodium di neuron membran sel, menurunkan aktivitas getar dan menurunkan perambatan getaran menurunkan rangsangan ventrikuler dan meningkatkan ambang ventrikuler diastol.

Mengenai Flecainide

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul

Kandungan:

Obat anti-aritmia

Manfaat Obat Flecainide

Obat flecainide merupakan agen aritmia yang digunakan pada penyakit gangguan jantung. Salah satunya supraventrikular takikardia seperti Wolff Parkinson-white syndrome dan AVNRT (AV nodal Rentrant Tachycardia). Supraventrikular takikardia merupakan gangguan denyut jantung akibat gangguan kelistrikan jantung.

Wolf Parkinson-white syndrome
Wolf parkinson white syndrome merupakan suatu kelainan kelistrikan jantung yang disebabkan mutasi genetik yang bersifat autosomal dominan. Sindrom WPW dapat dilihat melalui hasil EKG berupa interval PR pendek. Ini dapat memperngaruhi jalur konduksi kelistrikan antara atrium dan ventrikel.

Gejala sindrom WPW antara lain:

  • Sesak napas
  • Palpitasi
  • Pusing kepala
  • Biasanya juga timbul tanpa gejala

AVNRT
AVNRT atau AV node Reentrant tachycardia adalah peningkatan denyut jantung yang abnormal. AVNRT merupakan  bagian dari supraventrikular takikardia Gejala AVNRT antara lain:

  • Penurunan tekanan darah
  • Nyeri dada
  • Nyeri menjalar hingga ke lengan kiri (Sering terjadi pada angina peektoris)
  • Denyut jantung meningkat

Dosis dan Cara Pemberian Obat Flecainide

Obat flecainide tersedia dalam bentuk kapsul putih dengan sediaan 50 mg, 100 mg, dan 150 mg. Pada penderita takiaritmia, obat diberikan mulai dosis awal yaitu 50 mg yang dikonsumsi 2 kali sehari. Apabila perlu dapat diberikan 100 mg obat flecainide dengan dosis maksimal yaitu 300 mg dalam sehari. 

Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak di bawah 12 tahun, penderita yang mengonsumsi alkohol dan merokok, dan obat-obat yang beresiko memiliki interaksi dengan obat flecainide.

Obat flecainide harus disimpan dalam tempat yang terhindar dari cahaya matahari langsung dan jauhkan dari jangkuan anak-anak.

Selalu perhatikan dosis dan waktu pemberian obat flecainide selama terapi. Dosis baik anak-anak dan orang dewasa harus diperhatikan guna menncegah Terjadinya toksisitas jantung atau overdosis.                

Efek Samping Obat Flecainide

Obat flecainide memiliki efek samping yang terdiri dar:

  • Pusing
  • Gangguan penglihatan seperti diplopia atau mata buram
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Mual muntah
  • Nyeri perut
  • Nafsu makan menurun
  • Jaundice
  • Gejala flu

Interaksi Obat Flecainide

Obat flecainide memiliki interaksi dengan obat lainnya diantaranya:

  • Antasid
  • Obat hipertensi golongan beta bloker seperti labelatol, atenolol, metoprollol, dan propanolol
  • Obat kejang carbamazepine
  • Obat diltiazem
  • Larutan sodium bikarbonat
  • Quinidine
  • Phenobarbital
  • Cimetidine

Perhatian Khusus Terkait Pengobatan Flecainide

Informasi penting yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi obat flecainide diantaranya:

  • Obat flecainide dapat beresiko meningkatkan toksitas jantung yang menimbulkan torsades de poin. Tokissitas obat flecainide ditandai dengan perubahan nilai EKG berupa perpanjangan interval PR dan pelebaran QRS yang beresiko menurunkan kontraktilitas otot jantung.
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita atrial fibrilasi
  • Obat ini tidak boeh diberikan pada penderita atrial fluttter
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung dengan pemasangan pacemaker
  • Perhatian khusus pengobatan obat flecainide pada penderita gangguan organ hati
  • Perhatian khusus pengobatan dengan obat flecainide pada penderita gangguan organ ginjal
  • Tidak boleh diberikan pada penderita dengan kadar potasium rendah
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang akan menjalankan operasi gigi
  • Tidak ada penjelasan mengenai penggunaan obat flecainide pada masa kehamilan, sehingga penggunaan obat flecainide tidak disarankan pada ibu hamil dan menyusui

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Flecainide acetate- flecainide acetate tablet. (2015, April) (http://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=d3bcb22c-42af-433d-bda4-9add2f3092de)
Flecainide: Side Effects, Dosages, Treatment, Interactions, Warnings. RxList. (https://www.rxlist.com/consumer_flecainide_tambocor/drugs-condition.htm)
Flecainide Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/flecainide.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app