GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Apa Efek Penuaan terhadap Sistem Saraf?

Dipublish tanggal: Des 11, 2020 Update terakhir: Jan 8, 2021 Waktu baca: 4 menit
Apa Efek Penuaan terhadap Sistem Saraf?

Ringkasan

Buka

Tutup

    • Penuaan dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf yang memiliki peran penting dalam mengatur fungsi kerja organ tubuh lain;
    • Gangguan sistem saraf yang umumnya dialami para lansia adalah penyakit Alzheimer, stroke, neuropati, dan penyakit Parkinson;
    • Sistem saraf berperan penting dan sangat berkaitan dengan fungsi otak untuk membawa sinyal dari dan ke otak menuju seluruh organ tubuh;
    • Penerapan pola tidur yang cukup, konsumsi makanan sehat, mengelola stres, serta tetap beraktivitas dapat membantu meningkatkan fungsi kerja otak;
    • Klik untuk membeli obat saraf dan otak dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
    • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi gratis dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

    Seiring bertambahnya usia, kemampuan dan kondisi fisik seseorang cenderung mengalami penurunan. Penuaan dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf. Kedua aspek ini memiliki peran penting dalam mengatur fungsi kerja organ tubuh lainnya. Sel saraf akan bekerja lebih lambat dari biasanya karena mulai mengalami perubahan abnormal yang disebabkan oleh penumpukan plak atau jaringan yang kusut pada otak. 

    Umumnya masalah neurologis atau sistem saraf dialami oleh mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas. Beberapa gangguan sistem saraf yang dialami para lansia bisa berupa penyakit Alzheimer, stroke, neuropati, dan penyakit Parkinson. Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan berkonsultasi dengan dokter ketika gejala awal terdeteksi menjadi bagian penting dalam proses perawatan dan penanganan masalah neurologis. 

    Iklan dari HonestDocs
    Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

    Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

    Beberapa perubahan pada sistem saraf akibat pengaruh efek penuaan adalah:

    • Penurunan kemampuan fungsi kognitif otak, terutama daya pikir dan daya ingat;
    • Masalah pada organ vital tubuh yang mengganggu aliran dan tekanan darah;
    • Gangguan sistem gerak, koordinasi, dan keseimbangan tubuh;
    • Gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, atau perasa.

    Baca juga: 11 Penyakit pada Lansia yang Sering Terjadi di Indonesia

    Gangguan neurologis yang kerap terjadi pada lansia

    1. Penyakit Alzheimer

    Penyakit Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang umum terjadi pada orang tua meski masih belum diketahui penyebab utamanya. Kondisi ini akan mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang yang secara perlahan akan semakin parah. 

    Sementara, demensia atau penurunan daya ingat terjadi karena pembentukan plak, penumpukan lipofuscin (sampah metabolisme perusak sel saraf), dan kekusutan pada jaringan otak. 

    2. Penyakit Parkinson

    Penyakit Parkinson merupakan salah satu gangguan neurologis degeneratif yang cukup sering menyerang lansia. Penyakit ini memengaruhi bagian otak yang bertugas untuk mengatur gerakan tubuh, termasuk untuk berjalan, berbicara, dan menggerakan tangan. 

    Penyakit Parkinson terjadi akibat kerusakan serta kematian sel saraf vital pada otak. Pilihan pengobatan penyakit Parkinson lebih banyak mengacu pada pemberian obat yang merangsang kinerja otak.

    Iklan dari HonestDocs
    Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

    Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

    3. Neuropati

    Neuropati merupakan kondisi gangguan kelainan saraf yang menimbulkan nyeri otot, kram, mati rasa, serta rasa lemah pada bagian tangan dan kaki. Neuropati bisa dipicu oleh sejumlah penyakit, mulai dari diabetes, penyakit autoimun, hingga defisiensi vitamin tertentu. Pengobatan neuropati pada lansia akan disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang dialami.

    4. Penyakit Lou Gehrig

    Penyakit Lou Gehrig atau juga dikenal sebagai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) adalah penyakit progresif langka yang memengaruhi sel-sel saraf otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini bisa menyebabkan kemunduran atau hilangnya fungsi otot tubuh saat bergerak, berbicara, makan, dan bernapas.

    Hingga saat ini belum ada obat untuk mengobati Penyakit Lou Gehrig. Perawatan jangka panjang, seperti terapi fisik dan terapi okupasi, masih dianggap sebagai solusi pengobatan.

    Baca juga: Tanda, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Penyakit Lou Gehrig (ALS)

    5. Stroke

    Stroke merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengancam nyawa. Seseorang dinyatakan mengalami stroke ketika suplai darah ke bagian otak mengalami gangguan atau ketika pembuluh darah di otak pecah.

    Kondisi tersebut mengakibatkan aliran oksigen dan nutrisi ke sel otak terhenti sehingga merusak sel otak. Itulah sebabnya, bagian tubuh tertentu penderita stroke tidak bisa berfungsi dengan baik. Gejala awal stroke yang umum terjadi adalah wajah terkulai pada sisi tertentu, mati rasa, kelemahan, dan kesulitan bicara. 

    Iklan dari HonestDocs
    Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

    Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

    6. Myasthenia Gravis

    Myasthenia Gravis merupakan salah satu jenis gangguan autoimun kronis yang menghalangi atau memblokir sinyal dari saraf ke otot dan membuat otot melemah hingga sulit bergerak. 

    Ciri utama penyakit Myasthenia Gravis adalah kelemahan otot yang meningkat selama beraktivitas dan akan membaik setelah waktu istirahat. Penanganan Myasthenia Gravis ada bermacam-macam, tergantung pada kondisi--mulai dari pemberian obat tertentu, terapi intravena, hingga pembedahan.

    Beberapa masalah kesehatan lain yang menyerang sistem saraf adalah epilepsi, meningitis, multiple sclerosis, dan herpes zoster. Kondisi-kondisi tersebut harus mendapatkan perawatan yang tepat karena berisiko mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. 

    Untuk membantu menjaga kinerja otak tetap tajam, para lansia bisa melakukan aktivitas yang mengasah otak, melakukan percakapan dengan orang lain, serta menjalani aktivitas fisik  yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mengurangi risiko penurunan fungsi sel otak.

    Baca juga: Tanda, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Myasthenia Gravis

    Mengenal sistem saraf pada tubuh manusia

    Sistem saraf sendiri memiliki peranan penting dan sangat berkaitan dengan fungsi otak. Saraf bertugas membawa sinyal dari dan ke otak untuk 'dikomunikasikan' dengan seluruh organ tubuh. Sistem saraf sensorik berperan dalam menerima impuls atau sinyal, sementara saraf motorik bekerja untuk memberi respons terhadap impuls tersebut. 

    Sistem saraf terdiri dari banyak sel saraf atau neuron yang memiliki fungsi berbeda satu dengan yang lainnya tergantung berada di bagian tubuh mana. Tidak seperti sel tubuh lainnya, neuron sulit digantikan jika mengalami kerusakan.

    Sistem saraf yang terdapat dalam tubuh manusia terbagi menjadi dua, yaitu:

    • Sistem saraf pusat

    Sistem saraf pusat memiliki peran penting bagi tubuh. Sistem ini terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang dibungkus oleh meninges sebagai pelindung bersamaan dengan cairan serebrospinal. 

    Otak merupakan pusat kendali dari seluruh organ tubuh yang terdiri dari jutaan saraf. Sementara sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang vertebra yang berkaitan ke seluruh bagian tubuh, termasuk tangan dan kaki. 

    • Sistem saraf tepi

    Tak hanya sistem saraf pusat, sistem saraf tepi yang berada di luar sistem saraf pusat terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu sistem saraf otonom dan sistem saraf somatik. 

    Sistem saraf otonom berfungsi mengatur kelenjar dan organ tubuh secara otomatis. Sistem saraf somatik berperan penting dalam menyampaikan informasi dari panca indra ke sistem saraf pusat secara sadar serta memberi respons untuk bergerak atau menjalankan fungsi panca indra. 

    Untuk membantu mencegah masalah sistem saraf pada lansia, beberapa tips berikut bisa membantu:

    • Menerapkan pola tidur yang cukup dan teratur;
    • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi;
    • Mengelola stres dengan baik;
    • Tetap menjalankan aktivitas harian yang dapat membantu meningkatkan fungsi kerja otak.

    Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Otak dan Meningkatkan Daya Ingat

    3 Referensi
    Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
    Reliantmedicalgroup. Neurological Disorders – a Common Problem of Aging. (https://reliantmedicalgroup.org/blog/2014/08/05/neurological-disorders-common-problem-aging/)​.
    Medlineplus. Aging changes in the nervous system (https://medlineplus.gov/ency/article/004023.htm#).

    Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

    Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
    (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

    Buka di app