Disorientasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 21, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 2 menit

Apakah Disorientasi itu?

Disorientasi atau dikenal juga dengan disorientation adalah kondisi mental yang berubah di mana seseorang yang mengalami ini tidak mengetahui waktu atau tempat mereka berada saat itu, bahkan tidak mengenali identitas dirinya sendiri.

Mengenai Disorientasi

Berikut ini adalah tanda-tanda seseorang mengalami disorientasi:

  • Terlihat sulit berkonsentrasi
  • Bergerak lambat dan tidak pasti
  • Bergumam dan tidak masuk akal
  • Tidak mengenali orang yang sebenarnya sudah dikenal
  • Mudah gelisah dan kesal
  • Melihat hal-hal yang tidak nyata

Penyebab Disorientasi

Ada dua penyebab umum disorientasi adalah demensia dan delirium. Dalam kebanyakan kasus, penderita demensia lebih memungkinkan mengalami delirium juga.

Demensia berkembang lebih lambat daripada delirium dan biasanya bersifat permanen, serta menyebabkan gejala yang konsisten. Disorientasi dan kehilangan ingatan jangka pendek bisa menjadi beberapa tanda awal demensia.

Demensia adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pemikiran, perilaku dan kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sementara, delirium terjadi karena adanya gangguan secara mendadak pada kondisi pikiran seseorang yang disebabkan oleh infeksi atau obat-obatan.

Delirium juga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Delirium hiperaktif dapat menyebabkan halusinasi dan perilaku gelisah
  • Delirium hipoaktif dapat menyebabkan kantuk dan perilaku ditarik
  • Delirium campuran dapat menyebabkan kedua jenis perilaku

Penyebab lain terjadinya disorientasi adalah obat-obatan, terutama alkohol dan ganja, ataupun karena efek samping dari obat tertentu. Situasi darurat juga dapat memicu tekanan atau gangguan mental yang menyebabkan disorientasi.

Selain beberapa penyebab di atas, disorientasi juga dapat terjadi karena hal berikut:

  • Amnesia
  • Dehidrasi
  • Epilepsi
  • Infeksi pada sistem saraf pusat seperti radang otak (ensefalitis) atau membran di sekitarnya (meningitis)
  • Sepsis atau keracunan darah
  • Hiperglikemia atau hipoglikemia, ketika gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Akibat pukulan
  • Gegar otak setelah cedera kepala
  • Sirosis dan gagal hati
  • Kekurangan vitamin, natrium, dan kalsium dalam tubuh

Gejala Disorientasi

Disorientasi seringkali disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Kebingungan, tidak mampu berpikir dengan tingkat kejernihan normal
  • Delirium, sedang bingung dan mengganggu perhatian
  • Delusi, percaya pada hal-hal tertentu bahkan jika mereka terbukti salah
  • Agitasi, perasaan agresivitas dan gelisah
  • Berhalusinasi, ketika melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada di sana
  • Pikiran yang berkeliaran

Pencegahan Disorientasi

Jika penyebab disorientasi adalah sesuatu yang tidak dapat diobati dengan mudah, maka berkonsultasi dengan dokter merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya disorientasi di kemudian hari.

Pengobatan Disorientasi

Cara pengobatan akan bergantung pada penyebab disorientasi dan biasanya akan menghilang begitu penyebab yang mendasarinya terobati. Mengetahui riwayat kesehatan secara keseluruhan, mencatat semua daftar obat yang pernah dikonsumsi, mengetahui kebiasaan mereka sehari-hari, riwayat rumah sakit, dan gejala saat ini dapat menjadi informasi sangat penting dalam mencapai diagnosis yang tepat.

Bagi Anda yang memiliki kerabat atau orang yang Anda kenal mengalami disorientasi, pastikan mereka membawa identitas pribadi, sehingga ketika terjadi gejala disorientasi, mereka tetap dapat dikenali dengan mudah.

Ciptakan lingkungan yang akrab dan sertakan benda-benda yang mungkin dapat mengingatkan mereka tentang siapa diri mereka dan membantu mengarahkan mereka ketika gejala disorientasi terjadi.

Jika Anda mengenali seseorang dengan gejala disorientasi, sebaiknya mereka segera dibawa ke dokter agar mendapatkan bantuan medis. Bentuk pengobatan yang diberikan dapat berupa tes untuk membantu mengetahui penyebab disorientasi beserta gejala yang dialami serta penggunaan obat untuk mengobati penyebab disorientasi.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app