ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Deoxycholic Acid: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Nov 4, 2020 Update terakhir: Nov 4, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Deoxycholic acid atau asam deoksikolat adalah obat sitolitik yang dapat mengurangi lemak di bawah dagu, atau biasa disebut double chin;
  • Deoxycholic acid juga digunakan sebagai bahan campuran pada obat lambung untuk mengatsi masalah saluran cerna seperti preut kembung, mual, dan perih di lambung;
  • Dosis asam deoksikolat yang umum diberikan adalah 2 mg/cm² secara subkutan atau tepat di bawah kulit yang dituju. Biasanya dibutuhkan 6 sesi agar hasilnya efektif;
  • Efek samping deoxycholic acid meliputi rasa kebas atau kaku, nyeri, kemerahan, bengkak, memar, hingga rambut rontok pada area yang di-treatment;
  • Tidak untuk anak usia di bawah 18 tahun dan orang-orang yang mengalami infeksi pada area kulit yang ingin di-treatment;
  • Klik untuk mendapatkan deoxycholic acid ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Deoxycholic acid atau asam deoksikolat adalah obat sitolitik yang berfungsi untuk memecah sel di jaringan lemak. Zat ini banyak digunakan untuk mengurangi lemak submental sedang hingga berat yang terdapat di bawah dagu, atau biasa disebut double chin

Asam deoksikolat bekerja dengan menghancurkan sel-sel lemak yang disuntikkan ke area dagu. Sayangnya, sampai saat ini, belum diketahui soal keamanan deoxycholic acid untuk area tubuh lainnya.

Mengenai Deoxycholic Acid

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Injeksi

Kandungan

Deoxycholic acid (asam deoksikolat)

Manfaat Deoxycholic Acid

Manfaat deoxycholic acid umum digunakan untuk mengurangi timbunan lemak pada area tubuh tertentu, khususnya pada dagu. Selain itu, zat ini juga ditemukan sebagai bahan campuran pada obat lambung guna mengatasi berbagai masalah saluran cerna seperti perut kembung, mual, perih di lambung, hingga susah buang air besar.

Kontraindikasi

  • Infeksi pada area yang ingin di-treatment;
  • Anak usia < 18 tahun.

Efek samping Deoxycholic Acid

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan deoxycholic acid dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping deoxycholic acid yang mungkin terjadi antara lain:

  • Kebas atau kaku pada area yang di-treatment;
  • Rambut yang tumbuh di area yang di-treatment mengalami kerontokan;
  • Nyeri, kemerahan, bengkak, atau memar di area tubuh yang di-treatment.

Segera cari bantuan medis jika Anda muncul tanda-tanda alergi parah seperti:

  • Ruam kulit;
  • Biduran;
  • Sulit bernapas;
  • Bengkak di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan;
  • Sulit menelan;
  • Otot wajah melemah;
  • Senyum tampak bengkok;
  • Luka terbuka pada kulit.

Dosis Deoxycholic Acid

Dosis deoxycholic acid bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Untuk mengatasi lemak di dagu, deoxycholic acid akan langsung disuntikkan pada area yang ditarget. Dosis asam deoksikolat yang umum diberikan adalah 2 mg/cm² secara subkutan atau tepat di bawah kulit yang dituju.

Asam deoksikolat harus diberikan dalam serangkaian perawatan, biasanya dibutuhkan hingga 6 sesi pengobatan agar hasilnya efektif. Rata-rata setiap orang bisa mendapatkan 50 suntikan pada setiap sesi, masing-masing 0,2 ml (hingga total 10 ml) dengan jarak 1 cm. Namun, hal ini dapat disesuaikan lagi dengan tujuan perawatan dan hasil akhir yang diinginkan.

Setiap sesi perawatan dilakukan secara bertahap, minimal berjarak 1 bulan antar sesi. Hanya dengan 2-4 sesi perawatan saja, Anda biasanya sudah bisa melihat hasilnya.

Selama perawatan, Anda mungkin akan merasakan nyeri di area yang di-treatment. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab dokter akan mengoleskan krim anti kebas atau kompres es untuk membantu mengurangi nyerinya.

Interaksi Deoxycholic Acid

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan deoxycholic acid adalah sebagai berikut:

  • Obat pengencer darah, seperti warfarin;
  • Obat-obatan lainnya yang dapat mencegah penggumpalan darah.

Kemungkinan ada jenis obat lainnya yang juga dapat berinteraksi dengan asam deoksikolat, tapi belum tercantum dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. 

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan deoxycholic acid adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama kesulitan menelan, gangguan tiroid, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, dan perdarahan atau gangguan pembekuan darah seperti hemofilia;
  • Beri tahukan dokter jika Anda pernah menjalani operasi plastik atau pembedahan di bagian wajah, leher, atau dagu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan deoxycholic acid saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.

Artikel terkait:


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Drugs.com. Deoxycholic Acid. (https://www.drugs.com/mtm/deoxycholic-acid.html). 23 September 2020.
RxList. Kybella. (https://www.rxlist.com/kybella-drug.htm). 1 Juni 2020.
MedlinePlus. Deoxycholic Acid Injection. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a615026.html). 15 Juli 2015.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app