Deferasirox: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Deferasirox merupakan salah satu jenis obat yang digunakan pada kelebihan kadar zat besi. Kelebihan kadar zat besi biasanya disebabkan oleh transfusi darah yang berulang pada penderita beta thalasemia. Obat ini sudah disetujui oleh Food and Drugs Administration di Amerika Serikat dan banyak digunakan di Negara Eropa pada terapi kelebihan zat besi pada anak-anak.

Obat deferasirox merupakan salah satu agen iron chelator. Obat ini digunakan untuk mengurangi kadar besi pada pasien yang telah melakukan transfusi darah secara berulang. Deferasirox merupakan iron selektid FE3+ yang merupakan ligan trisula yang mengikat besi lebih baik. Obat ini bekerja mengurangi aktivitas besi dengan mengikat besi trivalen dan membentuk kompleks yang dikeluarkan melalui ginjal.

Obat deferosirox menyerap satu atom besi dan diekskresikan ke urin. Obat ini dimetabolisme selama 8 hingga 16 jam. Agen chelating juga menurunkan konsentrasi serum feritin yang dapat mengurangi konsentrasi besi di organ hati.

Mengenai Deferasirox

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Agen iron chelator

Manfaat obat Deferasirox

Obat deferasirox merupakan salah satu jenis obat yang digunakan pada tinggi kadar zat besi terutama pada transfusi berulang pada pasien thallasemia.

Thallasemia adalah jenis penyakit anemia hemolitik yang bersifat keturunan. Penyakit ini diturunkan secara autosomal yang paling banyak terjadi pada anak usia 0 hingga 18 tahun. Penyakit ini paling sering terjadi di beberapa negara di Asia Tenggara dan ditemukan sejak lahir. Penyakit ini disebabkan oleh abnormalitas genetik yang diwariskan dari orang tua. Thalasemia dibagi menjadi dua yaitu thalasemia alfa dan thalasemia beta.

Thalasemia beta disebabkan oleh penurunan sintesis rantai beta. Anak menjadi pembawa sifat thalasemia apabila abnormalitas gen diturunkan dari kedua orang tua. Sedangkan thalasemia minor disebabkan oleh gen abnormal diturunkan oleh salah satu orang tua.

Gejala Thalasemia beta antara lain:

  • Penumpukan sel darah merah
  • Hemolisis (sel darah merah yang hancur)
  • Anemia berat, hepatomegali, splenomegali
  • Perubahan bentuk wajah atau facies colley (terutama pada thalasemia beta mayor), seperti perubahan bentuk tulang pipi, batang hidung menonjol, dan perubahan jarak bola mata kiri dan kanan
  • Pertumbuhan terhambat
  • Kulit menjadi pucat

Dosis dan cara pemberian obat Deferosirox

Obat deferosirox tersedia dalam bentuk tablet sediaan 125 mg, 250 mg, dan 500 mg. Sebelum memberikan terapi deferosirox, nilai GFR harus di atas 60 ml/min/1.73 m2 dan diberikan dosis awal yaitu 10 mg perkilo sebanyak sekali sehari. Pemeriksaan GFR paling sedikit dilakukan satu minggu sekali yang diikuti terapi.

Selama terapi lanjutan, serum feritin harus dipantau dengan batas ferritin di bawah 300 mcg/L. Obat deferosirox dapat dikonsumsi 30 menit sebelum makan dan dikonsumsi pada waktu yang sama setiap hari.

Pada kasus Kelebihan zat besi akibat transfusi darah, obat dimulai dengan dosis 10 mg per kilogram per harinya dan dapat dinaikkan. Hentikan obat apabila selama terapi, nilai GFR menunjukkan penurunan di bawah 40 ml/min/1,73m2.

Efek samping obat Deferosirox

Obat deferosirox dapat menyebabkan efek samping di antaranya:

  • Nyeri perut
  • Diare berat
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam pada kulit
  • Peningkatan nilai creatinine
  • Peningkatan fungsi organ hati seperti SGPT atau ALT

Efek samping yang jarang terjadi namun tergolong berat antara lain:

  • Gastritis
  • Edema
  • Pendarahan saluran pencernaan
  • Ulkus duodenum
  • Pankreatitis akut
  • Gangguan tidur

Interaksi obat Deferosirox

Obat deferosirox dapat berinteraksi dengan obat lainnya seperti:

  • Antasid
  • Theophyline
  • Caffiene
  • Duloxetine
  • Melatonine
  • Repaglinide
  • Phenytoin
  • Phenobarbital
  • Cholestyramine

Perhatian khusus selama pemberian obat Deferosirox

Dari hasil penelitian, obat ini dinilai dapat meningkatkan resiko gagal organ seperti gagal ginjal, gagal organ hati, dan pendarahan gastrointestinal.

Pada resiko terjadinya gagal ginjal, maka dihimbau untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal untuk memastikan bahwa kadar GFR atau glomerular Filtration Rate tidak berada di bawah level 40mL/min.1,73m2.

Pada gangguan organ hati, dihimbau untuk melakukan pemeriksaan rutin organ hati setiap 2 minggu sekali sejak bulan pertama konsumsi obat deferosirox.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Exjade, Jadenu (deferasirox) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/exjade-jadenu-deferasirox-343724)
Deferasirox Drug Information. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a606002.html)
Deferasirox - C21H15N3O4. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Deferasirox)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app