Debrisoquine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 4, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengatasi tekanan darah tinggi dengan obat Debrisoquine

Antihipertensi adalah kelas obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi. Terapi antihipertensi digunakan untuk mencegah komplikasi tekanan darah tinggi, seperti stroke dan infark miokard. Ada banyak kelas antihipertensi, yang digunakan menurunkan tekanan darah dengan mekanisme yang berbeda-beda. 

Di antara obat yang paling penting dan paling banyak digunakan adalah diuretik tiazid, penghambat saluran kalsium, penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin II (ARB), dan beta bloker.

Pada artikel ini akan membahas salah satu obat antihipertensi yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi yaitu dengan obat Debrisoquine. 

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis ,dan efek samping obat Debrisoquine. Selamat membaca.

Mengenai Obat Debrisoquine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat antihipertensi

Kegunaan obat Debrisoquine

Obat Debrisoquine digunakan untuk mengatasi hipertensi sedang dan berat, baik dikonsumsi sendiri atau sebagai kombinasi, dan untuk pengobatan hipertensi ginjal. 

Obat Debrisoquine bekerja dengan cara menghambat transmisi selektif pada saraf adrenergik postganglionik. Kerjanya terutama dengan mencegah pelepasan noradrenalin di ujung saraf. Selanjutnya obat ini akan mengurangi tekanan darah dengan mengurangi tingkat vasokonstriksi yang biasanya dihasilkan dari aktivitas saraf simpatik, sehingga mengurangi aliran balik vena dan lebih banyak curah jantung.

Dosis obat Derbisoquine

Pemberian dosis obat Debrisoquine tergantung pada tingkat keparahan hipertensi seseorang. Obat ini dapat diberikan secara oral. Sedangkan dosis yang biasa diberikan yaitu:

  • Dosis oral untuk Hipertensi. Dewasa: 10-20 mg 1- 2 kali sehari, meningkat 10-20 mg setiap 3 atau 4 hari sesuai dengan keparahan kondisi. 
  • Dosis Pemeliharaan: 20-120 mg setiap hari.

Gunakan obat Debrisoquine sesuai yang di resepkan oleh dokter atau sesuai yang tertera pada kemasan obat. Jika Anda masih bingung mengenai penggunaan obat Debrisoquine, konsultasikan kembali ke dokter mengenai cara penggunaan obat tersebut secara baik dan benar.

Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Efek samping obat Debrisoquine

Seiring dengan efek obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Sama seperti halnya dalam penggunaan obat Debrisoquine yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

  • Hipotensi postural
  • Kegagalan ejakulasi
  • Retensi cairan
  • Hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Kantuk

Jika setelah menggunakan obat Debrisoquine terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • Adrenaline
  • Amfetamine
  • Obat antisimpatetik
  • TCAs
  • MAOIs
  • Obat antipsikotik 
  • Kontrasepsi oral
  • Digoxin atau turunan digitalis lainnya
  • Thiazide diuretic
  • Levodopa

Perhatian dan peringatan penggunaan obat Debrisoquine

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat Debrisoquine:

  • Sebelum menggunakan obat Debrisoquine, beri tahu dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya atau jika Anda memiliki riwayat alergi makanan, dll.
  • Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Debrisoquine.
  • Jangan menambah, mengurangi dan menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter.
  • Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda seperti riwayat penyakit jantung (seperti gagal jantung, serangan jantung / stroke), asthma, luka lambung, dll
  • Obat ini dapat menimbulkan efek samping pusing dan mengantuk. Oleh karena itu hindari aktivitas seperti mengemudi dan aktivitas berat lainnya saat mengkonsumsi obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai keamanan dan resiko pengunaan obat ini saat kondisi tersebut.
  • Penting untuk selalu mengontrol tekanan darah Anda saat mengonsumsi obat Debrisoquine. Jika setelah penggunaan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Llerena, Adrián & Dorado, Pedro & Peñas-Lledó, Eva. (2009). Pharmacogenetics of debrisoquine and its use as a marker for CYP2D6 hydroxylation capacity. Pharmacogenomics. 10. 17-28. 10.2217/14622416.10.1.17. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/23684391_Pharmacogenetics_of_debrisoquine_and_its_use_as_a_marker_for_CYP2D6_hydroxylation_capacity)
Debrisoquine - C10H13N3. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Debrisoquine)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app