Darifenacin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 21, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Inkontinensia urin atau hilangnya kontrol saluran kandung kemih merupakan masalah umum yang seringkali terjadi. Tingkat keparahan gangguan ini berbeda-beda dari sedang hingga berat. Hal yang sering terjadi dapat berupa keluarnya air seni ketika Anda batuk atau bersin sampai memiliki keinginan untuk buang air kecil yang begitu tiba-tiba dan kuat sehingga Anda tidak sampai ke toilet pada waktunya.

Pengobatan untuk inkontinensia urin tergantung pada jenis inkontinensia, keparahannya dan penyebab yang mendasarinya. Pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi inkontinensia urin yaitu obat Darifenacin. 

Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai obat Darifenacin. Selamat membaca.

Mengenai Darifenacin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

-

Kegunaan obat Darifenacin

Obat Darifenacin digunakan untuk mengobati inkontinensia urin atau kandung kemih yang terlalu aktif (suatu kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi tak terkendali dan sering menyebabkan buang air kecil, kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, dan ketidakmampuan untuk mengontrol buang air kecil).

Obat Darifenacin termasuk dalam kelas obat yang disebut antimuscarinics. Obat ini bekerja dengan cara memblokir reseptor muskarinik dan mengendurkan otot-otot kandung kemih yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot kandung kemih agar mencegah dan mengurangi buang air kecil yang mendesak, sering, atau tidak terkontrol.

Dosis obat Darifenacin

Sebelum mengonsumsi obat Darifenacin, ikutilah semua petunjuk pada label resep dan baca semua panduan pengobatan pada lembar instruksi. Gunakan obat persis seperti yang diperintahkan. Dosis yang biasa diberikan yaitu:

Dosis oral untuk inkontinensia urin adalah dewasa: dosis awal, 7,5mg sekali sehari, dapat meningkat menjadi 15 mg sekali sehari setelah 2 minggu, jika perlu.

Obat Darifenacin dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi atau telan obat secara utuh, jangan dikunyah/ dihancurkan/ dibelah. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. 

Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengonsumsi obat.

Efek samping obat Darifenacin

Seiring dengan efek obat yang dikonsumsi, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. 

Seperti halnya dalam penggunaan obat Darifenacin yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

  • Sembelit
  • Mulut kering
  • Infeksi saluran kemih
  • Kulit kering / memerah
  • Retensi urin
  • Urgensi urin
  • Nyeri kandung kemih
  • Mual, muntah
  • Sakit perut, gangguan saluran pencernaan
  • Penglihatan kabur, diare, pusing
  • Mata kering
  • Perut kembung
  • Halusinasi
  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar
  • Batuk, dyspnoea
  • Susah tidur
  • Vaginitis, disfungsi ereksi

Jika setelah mengonsumsi obat Darifenacin terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • Acrivastine
  • Bupropion
  • Carbamazepine
  • Ceritinib
  • Dabrafenib
  • Desipramine
  • Eslicarbazepine Acetate
  • Flecainide
  • Idelalisib
  • Imipramine
  • Mitotane
  • Morphine
  • Morphine Sulfate Liposome
  • Nilotinib
  • Piperaquine
  • Primidone
  • Siltuximab
  • Thioridazine
  • Ketoconazole

Perhatian dan peringatan penggunaan obat Darifenacin

  • Hindari penggunaan obat untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Darifenacin dan golongannya atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
  • Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Darifenacin.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami obstruksi urin (penyumbatan saluran kandung kemih), segala jenis penyumbatan dalam sistem pencernaan, hipertrofi prostat jinak (pembesaran prostat), sembelit parah, kolitis ulserativa, myasthenia gravis (gangguan sistem saraf yang menyebabkan kelemahan otot), glaukoma, atau penyakit hati.
  • Sebelum mengonsumsi obat ini beri tahu dokter jika Anda hamil, berencana hami atau menyusui. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan resiko penggunaan obat ini saat kondisi tersebut.
  • Obat ini memiliki efek samping sakit kepala dan pusing. Oleh karena itu hindari aktivitas seperti mengemudi dan aktivitas berat lainnya saat mengonsumsi obat Darifenacin.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis penggunaan obat tanpa ada saran dan anjuran dari dokter.
  • Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Enablex (darifenacin) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/enablex-darifenacin-342850)
Enablex (darifenacin) Uses, Side Effects, Dosage & Interactions. eMedicineHealth. (https://www.emedicinehealth.com/drug-darifenacin/article_em.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app