Dampak Minuman Beralkohol Pada Masa Kehamilan

Frekuensi minum minuman beralkohol pun sebaiknya dibatasi tidak lebih dari dua kali dalam satu minggu. Namun sangat tidak dianjurkan untuk minum alkohol selama masa trimester awal masa kehamilan untuk mencegah bayi lahir prematur atau dalam kondisi paling parah adalah keguguran.
Dipublish tanggal: Sep 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Sampai dengan hari ini perdebatan apakah ibu hamil diperbolehkan minum minuman beralkohol atau tidak tampaknya tidak akan  pernah habis. 

Ada beberapa dokter yang mengatakan bahwa minum minuman beralkohol pada masa kehamilan selama pada batas konsumsi yang terbatas masih diperbolehkan karena tidak berbahaya bagi kesehatan janin. 

Akan tetapi tidak sedikit pihak lainnya menentang pandangan ini. Selain itu, sejumlah pakar kesehatan juga belum dapat menentukan tingkat keamanan minuman beralkohol bagi ibu dalam masa kehamilan dan seberapa besar pengaruhnya terhadap janin. 

Langkah paling aman adalah sebaiknya menghindari minum minuman beralkohol selama masa kehamilan.

Berapa batas aman konsumsi alkohol

Sebuah penelitian mengatakan bahwa konsumsi alkohol selama masa kehamilan dalam jumlah tertentu bisa mengakibatkan bayi mengalami  cacat lahir atau kelainan kongenital pada bayi. 

Meskipun demikian, sampai hari ini juga belum ada satupun penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang sedikit akan memiliki efek yang sama pada janin atau tidak. 

Dengan kata lain sampai dengan hari ini belum ada satupun penelitian yang secara khusus mengatakan ibu hamil boleh minum minuman beralkohol dalam batas yang aman.

Menentukan batas aman jumlah alkohol untuk wanita hamil bisa dikatakan cukup sulit. Ini dikarenakan setiap wanita memiliki tingkat resistensi yang berbeda terhadap minuman beralkohol. 

Enzim pemecah alkohol yang dimiliki ibu hamil jumlahnya lebih rendah dari angka normal yang seharusnya, ini mengakibatkan alkohol akan tetap lebih lama dalam darah dan cukup berbahaya bagi kondisi janin.

Faktor-faktor ini berarti bahwa para ahli kesehatan merekomendasikan sebaiknya tidak minum alkohol selama kehamilan demi kesehatan bayi.

Jika Anda masih memilih untuk minum minuman beralkohol, sebaiknya jangan sampai terlalu berlebihan. 

Tidak ada angka pasti seberapa banyak batas aman, tapi sangat disarankan adalah tidak lebih dari setengah kaleng bir saja atau hanya setara dengan 236 ml, dimana kandungan alkoholnya tidak melebihi 3,5% (alkohol menurut volume / ABV).

Frekuensi minum minuman beralkohol pun sebaiknya dibatasi tidak lebih dari dua kali dalam satu minggu. Namun sangat tidak dianjurkan untuk minum alkohol selama masa trimester  awal masa kehamilan untuk mencegah bayi lahir prematur atau dalam kondisi paling parah adalah keguguran.

Dampak alkohol pada janin

Salah satu organ tubuh yang paling membutuhkan waktu untuk berkembang dengan sempurna adalah hati atau liver, dimana hati baru akan berfungsi sempurna pada masa akhir kehamilan. Ketika wanita hamil minum minuman beralkohol, alkohol akan terbawa aliran darah ke janin melalui plasenta

Pada masa ini, alkohol yang masuk ke dalam tubuh janin melalui plasenta tidak akan dapat diproses dengan baik seperti halnya orang dewasa, apalagi jika kandungan alkohol yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh bayi.

Minum minuman beralkohol selama kehamilan dengan berlebihan akan berisiko rusaknya sistem saraf pada bayi. Kondisi ini membuat bayi rentan terhadap Fetal Alcohol Syndrome (FAS). 

FAS akan menyebabkan bayi mengalami cacat lahir, ketidakmampuan belajar dan anak akan mengalami masalah sosialisasi saat tumbuh dewasa.

Mengkonsumsi lebih dari 4 kaleng bir sehari selama kehamilan akan mengakibatkan tingginya resiko bayi terkena FAS. Jelas keadaan ini sangat tidak baik bagi anak karena kelak akan memiliki masalah dengan perkembangan tubuh mereka. 

Misalnya, ukuran kepala lebih kecil, kelainan wajah, dan gangguan belajar dan perilaku, seperti terlambat bicara.

Walaupun sampai sekarang belum ada satupun penelitian yang mengatakan bahwa alkohol dalam jumlah yang sedikit akan berbahaya bagi janin, akan jauh lebih baik apabila tidak mengkonsumsinya sama sekali mengingat resiko besar yang ada di belakangnya.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Where, When and What Type of Alcohol Do Pregnant Women Drink?. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3645182/)
Drinking alcohol while pregnant. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/alcohol-medicines-drugs-pregnant/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app