Mati Lampu Ancam Stok ASI, Waspadai Ciri-Ciri ASI Basi

Dipublish tanggal: Agu 6, 2019 Update terakhir: Jan 18, 2023 Waktu baca: 2 menit
Mati Lampu Ancam Stok ASI, Waspadai Ciri-Ciri ASI Basi

Bagi para ibu menyusui, listrik padam alias mati lampu bisa menjadi mimpi buruk tersendiri. Bagaimana tidak, hal ini bisa mengancam stok ASI di freezer dan membuatnya basi. Lalu, bagaimana cara mengetahui ciri-ciri ASI basi, terutama ketika mati lampu?

Berapa lama ASI perah bisa bertahan saat mati lampu?

ASI perah merupakan solusi terbaik bagi ibu-ibu yang bekerja atau tidak mampu menyusui secara langsung dalam beberapa waktu. Demi menjaga kualitas dan nutrisi air susu ibu, ASI perah (ASIP) harus disimpan dengan cara yang benar sebelum diberikan untuk si kecil.

Anda mungkin sudah memperhatikan cara menyimpan ASI di freezer, namun semua buyar seketika ketika listrik padam alias mati lampu. Kejadian ini tentu saja bikin panik karena ASI perah bisa mencair dan bukan tidak mungkin jika lama-lama jadi basi. Apalagi kalau mati listrik tidak bisa diprediksi sampai kapan bisa kembali menyala.

Melansir dari CDC, freezer masih bisa menjaga makanan (termasuk ASI perah) tetap aman dan dingin sekitar 48 jam setelah mati lampu. Sedangkan kulkas mampu menyimpan makanan atau minuman dingin selama 4 jam tanpa dibuka.

Namun dengan catatan, Anda tidak boleh terlalu sering membuka-tutup pintu kulkas supaya suhunya tetap dingin. Semakin serign Anda membuka kulkas atau freezer, maka suhu lingkungan akan mengganggu suhu ASI dan membuatnya cepat cair.

ASI perah yang dikemas dalam botol akan mencair dalam waktu 10-12 jam. Sedangkan ASI perah di dalam plastik akan mencair lebih cepat.

Ketahanan ASIP di dalam freezer tergantung dari seberapa lama listrik padam. Jika perkiraan mati lampu terjadi kurang dari 10 jam, Anda tentu tidak perlu khawatir karena ketika listrik kembali menyala, Anda bisa segera membekukan dan menyimpan ASIP kembali.

Sebaliknya, jika Anda tidak tahu kapan listrik akan menyala, Anda mulai perlu waspada. Segera selamatkan ASI perah agar tidak cepat mencair atau bahkan basi.

Baca Selengkapnya: Jangan Panik! Begini Cara Aman Menyimpan ASI Perah Saat Listrik Padam


Waspadai ciri-ciri ASI basi saat mati lampu

Jangan buru-buru mengira stok ASI simpanan Anda sudah basi atau tidak layak digunakan ketika mati lampu. Anda baru boleh membuang ASI jika terdapat ciri-ciri ASI basi berikut ini:

1. Rasa dan baunya asam

Untuk membedakan ciri-ciri ASI basi dan ASI yang masih bagus, coba buka wadah dan cium baunya. ASI yang sudah mulai basi biasanya akan berbau asam dan tengik. Begitu pula dengan rasanya, asam seperti yogurt.

Sementara soal warna, cukup sulit untuk membedakan ciri-ciri ASI basi dari warnanya. Pasalnya, warna air susu ibu bisa berbeda-beda, tergantung dari pola makan setiap ibu.

2. Teksturnya kental seperti tahu

Ciri-ciri ASI basi yang mudah dikenali adalah dari teksturnya. Biasanya, ASI yang sudah tidak layak dikonsumsi akan membentuk blok-blok kental seperti tahu di atasnya.

Jika Anda melihat tekstur permukaan ASI perah yang cenderung pecah-pecah, jangan langsung menganggap bahwa ini juga menjadi ciri-ciri ASI basi dan sudah rusak.

Hati-hati, jangan sampai terkecoh. Tekstur pecah-pecah tersebut merupakan lemak dalam ASI yang terpisah selama penyimpanan. Anda hanya perlu mengocoknya sebentar agar susu dapat tercampur lagi.

Lain ceritanya jika Anda sudah mengocok ASI perah, namun permukaannya tetap pecah-pecah dan menggumpal seperti tahu, maka ini sudah pasti termasuk ciri-ciri ASI basi yang perlu dihindari.

Baca Juga: Ingin Tahu tanda Bayi Cukup ASI? Ini Dia Tandanya


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Proper Storage and Preparation of Breast Milk - Breastfeeding. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm)
Mayo Clinic Staff. (2018). Breast milk storage: Do’s and don’ts. Office on Women’s Health. (2018). (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app