Cetrorelix: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 3 menit

Cetrorelix adalah obat yang merupakan suatu bentuk protein buatan manusia yang digunakan untuk menghambat efek hormon tertentu dalam tubuh seorang wanita yang mengontrol ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium).

Tujuan penggunaan obat ini adalah untuk mengoptimalkan kualitas sel telur yang akan dilepaskan dari indung telur, sehingga bagi Anda yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan, mungkin obat ini adalah jawabannya. 

Karean jika ovulasi terjadi terlalu cepat, kualitas telur mungkin kurang baik dan tidak cocok untuk mengalami pembuahan.

Obat ini mencegah telur dikeluarkan terlalu dini (ovulasi prematur) dengan memblokir hormon (hormon pelepas gonadotropin-GnRH) yang menyebabkan telur dikeluarkan dari ovarium. 

Sehingga memberi sel telur waktu untuk berkembang dengan baik. Obat ini biasanya digunakan dengan hormon lain (human chorionic gonadotropin-hCG) untuk membantu Anda menjadi hamil. HCG digunakan untuk menyebabkan pertumbuhan dan pelepasan sel telur yang matang (ovulasi). 

Obat ini tidak boleh digunakan jika Anda sudah hamil. Dokter Anda dapat melakukan tes kehamilan terlebih dahulu sebelum Anda memulai pengobatan menggunakan obat ini.

Pada keadaan apa Anda tidak boleh menggunakan obat ini?

Cetrorelix tidak dapat digunakan jika Anda memiliki salah satu kondisi seperti yang tercantum di bawah ini:

  • Penderita yang hipersensitif terhadap zat aktif atau analog struktural dari hormon pelepas gonadotropin (GnRH), hormon peptida ekstrinsik, atau terhadap salah satu kandungan dari obat in
  • Jika Anda sedang hamil dan/atau menyusui
  • Pasien dengan gangguan ginjal berat

Dosis dan cara penggunaan Cetrorelix

Pemberian Cetrorelix pertama harus dilakukan di bawah pengawasan dokter dan dalam kondisi di mana pengobatan untuk kemungkinan reaksi alergi / pseudo-alergi (termasuk anafilaksis yang mengancam jiwa) segera tersedia. 

Suntikan berikut dapat diberikan sendiri selama pasien sadar akan tanda-tanda dan gejala yang mungkin menunjukkan hipersensitivitas, konsekuensi dari reaksi tersebut dan perlunya intervensi medis segera.

Isi 1 vial (cetrorelix 0,25 mg) harus diberikan sekali sehari, dalam interval 24 jam, baik di pagi hari atau di malam hari. Setelah pemberian pertama, disarankan agar pasien berada di bawah pengawasan medis selama 30 menit untuk memastikan tidak ada reaksi alergi terhadap injeksi.

Orang Tua
Tidak ada penggunaan Cetrorelix yang relevan pada populasi geriatri.

Populasi anak
Tidak ada penggunaan Cetrorelix yang relevan pada populasi anak.

Bagaimana cara penggunaan obat ini?

Cetrorelix diberikan dengan cara injeksi subkutan ke dinding perut bagian bawah. Reaksi di tempat injeksi dapat diminimalkan dengan memutar tempat suntikan, menyuntik di tempat yang sama dan menyuntikkan produk dalam kecepatan lambat untuk memfasilitasi penyerapan produk secara lebih baik.

Pemberian di pagi hari: Pengobatan dengan Cetrotide harus dimulai pada hari ke 5 atau 6 stimulasi ovarium (sekitar 96 hingga 120 jam setelah dimulainya stimulasi ovarium) dengan gonadotropin urin atau rekombinan dan akan dilanjutkan sepanjang periode pengobatan gonadotropin termasuk hari ovulasi induksi.

Pemberian di malam hari: Pengobatan dengan Cetrotide harus dimulai pada hari ke-5 stimulasi ovarium (sekitar 96 hingga 108 jam setelah dimulainya stimulasi ovarium) dengan gonadotropin urin atau rekombinan dan akan dilanjutkan sepanjang periode pengobatan gonadotropin sampai malam sebelum hari sebelum hari induksi ovulasi.

Apa yang harus Anda perhatikan saat menggunakan obat ini?

  • Kondisi alergi
  • Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (OHSS)
  • Kelainan bawaan
  • Gangguan ginjal

Kasus reaksi alergi / pseudo alergik, termasuk anafilaksis yang mengancam jiwa pernah dilaporkan. Perhatian khusus harus diberikan pada wanita dengan tanda dan gejala kondisi alergi aktif atau riwayat kecenderungan alergi.

Selama atau setelah stimulasi ovarium, dapat terjadi sindrom hiperstimulasi ovarium.

Data terbatas dari studi tindak lanjut klinis pada 316 bayi perempuan yang baru lahir yang diberikan Cetrorelix untuk perawatan infertilitas menunjukkan bahwa cetrorelix tidak meningkatkan risiko kelainan bawaan.

Cetrorelix dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan ginjal berat

Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat ini?

Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan adalah reaksi pada tempat suntikan lokal seperti eritema, pembengkakan dan gatal-gatal yang biasanya bersifat sementara dan intensitasnya ringan. Dalam uji klinis, efek ini diamati dengan frekuensi 9,4% setelah beberapa kali mendapatkan injeksi Cetrorelix 0,25 mg.

Walaupun jarang terjadi, kasus reaksi alergi dengan manifestasi yang parah pernah dilaporkan berkaitan dengan penggunaan obat ini. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cetrotide (cetrorelix) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/cetrotide-cetrorelix-342750)
Cetrotide (Cetrorelix): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/cetrotide-drug.htm)
Cetrorelix (injectable) Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/cetrorelix-injectable.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app