Cara Ampuh Menahan Bab Tanpa Menimbulkan Penyakit

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit
Cara Ampuh Menahan Bab Tanpa Menimbulkan Penyakit
Buang air besar merupakan rutinitas alami yang begitu penting karena berkaitan dengan sistem pencernaan manusia. Namun terkadang, ada satu waktu dimana BAB yang seharusnya memberi kelegaan justru berubah menjadi 'mimpi buruk'. Lantas, apa yang dapat kita lakukan dalam kondisi seperti ini? Berikut beberapa cara menahan BAB yang dapat diterapkan bila saja berada dalam kondisi mendesak.

Bagaimana Cara Menahan BAB dalam Kondisi Mendesak?

Cara pertama yang dapat dilakukan yakni dengan mengubah posisi duduk, baik dengan berdiri atau berbaring. Tegangkan pula otot-otot anus semaksimal mungkin agar feses tetap tertahan di dalam rektum. Tetap tenang dan hindari berbagai makanan pemicu BAB juga air putih sementara waktu. Berikut penjelasan lengkap cara efektif untuk menahan BAB: 1. Ubahlah Posisi Tubuh Mengubah posisi tubuh menjadi salah satu cara menahan BAB yang dapat diterapkan. Berdiri atau berbaringlah jika memungkinkan, karena dalam kedua posisi ini sama-sama dapat mengurangi tekanan pada perut. Dengan demikian, hasrat untuk BAB pun dapat tertahan sementara waktu. Namun jangan sekali-kali berada dalam posisi jongkok. Mengapa? karena posisi ini justru merupakan posisi terbaik nan ideal dalam melancarkan BAB. Jadi tetaplah berdiri atau berbaring sementara waktu sembari menahan napas beberapa detik guna meminimalisir dorongan feses dari dalam rektum. 2. Tegangkan Otot-Otot Anus Menegangkan otot-otot anus semaksimal mungkin sambil menyilangkan kedua kaki rapat-rapat dapat membantu menahan feses agar tetap berada di dalam rektum. Tarik dan tegangkan otot-otot anus setidaknya selama 5 detik, kemudian ulangi lagi hingga hasrat BAB di rasa berkurang. 3. Tetap Tenang Kepanikan hanya akan menyebabkan dorongan BAB menjadi semakin kuat. Hal ini terjadi lantaran sistem pencernaan memiliki kaitan erat dengan sistem saraf otak. Semakin kita panik dan hanya berkutat pada kecemasan, maka hasrat BAB pun akan sulit dibendung. Oleh karena itu, tetaplah bersikap tenang sebagai salah satu cara menahan BAB. Buatlah pikiran se-rileks mungkin, entah itu dengan mendengarkan musik, memikirkan hal-hal yang menarik atau apapun yang dapat mengalihkan pikiran dari BAB sementara waktu. 4. Hindari berbagai Makanan Pemicu Jika berencana bepergian jarak jauh atau ke suatu tempat yang di rasa kurang nyaman untuk BAB, sebaiknya hindari mengonsumsi berbagai jenis makanan yang dapat memicu atau merangsang keinginan BAB paling tidak 3 jam sebelumnya. Contohnya seperti makanan pedas, makanan berserat tinggi dan si hitam nan pahit, kopi. Konsumsi saja cemilan penunda lapar atau beberapa jenis makanan yang tergolong sebagai pemicu sembelit seperti daging merah atau makanan beku guna memenuhi sedikit rasa lapar atau menghindari mabuk perjalanan. 5. Hindari Minum Sementara Waktu Kehadiran air di dalam tubuh begitu penting guna memastikan kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh. Kecukupan air dalam tubuh pula turut berperan dalam proses pembentukan tekstur feses yang ideal sehingga akan mudah dikeluarkan. Namun, bila kondisinya mendesak, maka mengurangi atau menghindari minum air putih sementara waktu dapat diterapkan sebagai salah satu cara menahan BAB. Dehidrasi dapat menyebabkan feses mengeras sehingga akan sulit dikeluarkan. Ingat, beberapa cara menahan BAB di atas hanya diterapkan bila saja keinginan BAB datang di saat waktu atau kondisi yang kurang tepat. Jangan jadikan hal ini sebagai suatu kebiasaan, lantaran dapat mendatangkan berbagai penyakit seperti yang dijelaskan berikut : 8 Efek Buruk Menahan Buang Air Besar, Termasuk Kanker Abaikan saja rasa malu atau apapun itu bila sudah menjumpai toilet atau kondisinya sudah memungkinkan. Semprotkan sedikit parfum atau siramlah dengan sebanyak mungkin air guna menghilangkan atau menyamarkan bau yang mungkin tercium.
14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhao W, et al. (2010). Report of an unusual case with severe fecal impaction responding to medication therapy. DOI: (https://dx.doi.org/10.5056%2Fjnm.2010.16.2.199)
Raahave D. (2015). Faecal retention: A common cause in functional bowel disorders, appendicitis and haemorrhoids--with medical and surgical therapy. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25748875)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app