Bruxism - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Bruxism adalah kebiasaan seseorang yang suka menggemeretakkan gigi, menggesekkan gigi secara tidak sadar. Bruxism tidak melihat usia karena kejadian tersebut merupakan suatu kebiasaan yang dimulai dari faktor psikologis atau adanya gangguan kenyamanan pada gigi.

Kebiasaan ini sangat berdampak buru bagi gigi. Banyak komplikasi yang dapat timbul dan tidak kita sadari selama melakukan kebiasaan tersebut.

Gigi yang tumbuh normal memiliki permukaan dengan tonjoan yang disesuaikan dengan karateristik alur pada gigi bagian atas dan bawah. Sayangnya pertumbuhan gigi setiap manusia tidak semua sama.

Ada yang memiliki pertumbuhan gigi yang sempurna dan ada yang tidak. Ketidaksempurnaan pertumbuhan gigi menjadi faktor secara anatomis yang dapat mengganggu kondisi mulut seperti saat berbicara dan makan.

Kebiasaan seperti pada Burxism ini sering muncul pertama kali pada anak-anak. Dalam masa anak-anak pertumbuhan gigi masih dalam pasa perkembangan.

  • Pertumbuhan gigi yang tidak rata  
    Seperti yang kita ketahui bahwa pertumbuhan gigi susu akan muncul dilanjutkan dengan gigi tetap. Pertumbuhan gigi pada anak-anak yang tidak rata justru menganggu kenyamanan dan mengakibatkan anak selalu menggesekan giginya.

  • Minuman
    Minuman manis dan bersoda sangat berbahaya bagi gigi anak-anak. Soda dan glukosa dari minuman akan mengikis permukaan gigi dan dapat berpotensi terjadinya lubang. Selain itu kandungan Kafein dapat menimbulkan pertumbuhan gigi yang tidak rata sehingga muncul kebiasaan Bruxism.

  • Oklusi
    Pertemuan antara gigi atas dan gigi bawah menjadi kendala utama yang menimbulkan kebiasaan seseorang untuk menggesekkan giginya ke kiri dan kekanan.

  • Faktor psikologis
    Faktor ini dapat terjadi tanpa rasa sadar terutama akibat kondisi stress di kehidupan. Kondisi ini paling banyak terjadi pada orang dewasa akibat tuntutan pekerjaan, keluarga, keuangan, dan sebagainya.

  • Sleep Bruxism
    Sleep Burxism merupakan salah satu gangguan tidur dimana secara tidak sadar otot-otot rahang berkontraksi dengan menggemeretakan atau menggesekan gigi. Kondisi ini juga dapat memicu gangguan napas saat tidur.

  • Obat-obatan
    Obat-obatan juga menjadi penyebab terjadinya bruxism seperti obat antidepresan walaupun kondisi ini jarang sekali terjadi.  

Gejala Bruxism

Kebiasaan menggesekan gigi menimbulkan gejala yang sangat menganggu ketidaknyamanan pada mulut dan kepala. Gejala yang dapat ditimbulkan antara lain:

  • Sakit gigi
  • Nyeri telinga
  • Rasa ngilu saat membukan mulut
  • Kesulitan saat mengunyah makanan
  • Gigi menjadi sensitif
  • Bentuk gusi berubah
  • Gigi mudah retak
  • Kesulitan bernapas ( pada Sleep Bruxism)

Diagnosis Bruxism

Kondisi ini perlu dibawa ke dokter gigi untuk memeriksa keadaan gigi sesungguhnya. Faktor resiko dan penyebab menjadi tanda utama bagi dokter gigi untuk memastikan terjadinya Bruxism.

Dokter gigi juga memeriksa adanya kerusakan gigi, perubahan warna gigi, tekstur permukaan gigi, dan adanya lubang atau retak gigi. Keluhan lainnya seperti adanya sakit kepala hingga kesulitan bernapas dapat membantu dokter memastikan diagnosis.

Penanganan pada Bruxism

Bruxism jangan dianggap remeh karena gigi sangat penting bagi kebutuhan hidup kita. Kesehatan pada gigi dapat terganggu akibat kebaisaan yang terus-menerus tanpa pengobatan. Terapi utama pada Bruxism adalah menanggulangi dan menjaga gigi agar tidak mengalami perubahan struktur serta mencegah kerusakan lebih berat.

Penggunaan pelindung mulut atau motuh guard yang sering dipakai pada beberapa atlet olahraga seperti pada basket dan gulat untuk menjaga benturan pada gigi sangat bermanfaat untuk menjaga permukaan gigi rusak akibat tergesek secara terus-menerus.

Penanganan pada kerusakan struktur dan posisi gigi dapat dilakukan ortho oleh dokter gigi spesialis. Ortho atau pemasangan kawat gigi sangat bermanfaat untuk memperbaiki posisi gigi sehingga gigi menjadi rapi dan tidak menganggu kenyamanan saat mulut dibutuhkan untuk mengunyah dan berbicara.

Pemasangan kawat gigi membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun disesuaikan oleh kerusakan gigi.

Bruxism yang muncul akibat kebiasaan dapat ditangani dengan terapi dan himbauan ketat untuk tidak menggesekan gigi nya sehingga kebiasaan buruk dapat terkontrol dan dicegah.

Pada anak-anak disaranan untuk tidak mengonsumsi minuman bersoda dan makanan dengan gula tinggi untuk mencegah pengikisan dan kerusakan gigi. Dihimbau untuk tidak terbiasa mengiggit benda-benda keras seperti pensil atau pulpen. Pada orang dewasa disarankan untuk mengelola stres dengan terapi perilaku dan relaksasi sehingga bruxism tidak terus berlanjut.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Dental Health and Teeth Grinding (Bruxism). (https://www.webmd.com/oral-health/guide/teeth-grinding-bruxism)
Blake, K. Healthline (2016). What Causes Teeth Grinding? (https://www.healthline.com/symptom/teeth-grinding)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Bruxism (Teeth Grinding). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bruxism/symptoms-causes/syc-20356095)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app