Cara Berlari dengan Lebih Cepat dan Tidak Mudah Capek

Dipublish tanggal: Mei 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Cara Berlari dengan Lebih Cepat dan Tidak Mudah Capek

Banyak dari kita yang merasa kesulitan menggerakkan kaki setelah berlari sekitar 3 kilometer saja. Hal ini membuat Anda heran bagaimana bisa Usain Bolt dapat berlari dengan cepat dan masih bisa tersenyum setelahnya.

Kenyatannya banyak dari kita yang menginginkan hasil yang instan tanpa menyadari bila perubahan membutuhkan waktu dan proses. Mulai berlari sekarang memang tidak akan langsung menjadikan Anda pelari paling sukses di dunia dalam waktu beberapa bulan saja, namun Anda bisa meningkatkan kemampuan berlari dengan beberapa cara berikut ini. Salah satu tujuan meningkatkan kecepatan lari adalah agar Anda bisa berlari dengan efisien dengan mengerahkan energi sedikit mungkin.

Cara Meningkatkan Kecepatan Berlari

1. Ayunkan tangan

Berlari dengan mengayunkan tangan secara menyilang ke bagian tubuh yang berlawanan juga membuat anda menghabiskan banyak energi. Hal ini karena tubuh fokus dengan pengarahan energi pada bagain lengan sehingga gerakan pinggul akan berlawanan dengan arah lari.

Ayunan tangan yang benar ternyata bisa meningkatkan kecepatan berlari anda. Caranya adalah dengan mengepalkan tangan dengan posisi ibu jari dalam kepalan sehingga otot lengan atas menegang. 

Setelah itu, dorong tangan dengan ayunan keras ke belakang, Dari cara ini Anda mendapatkan bantuan elastis dari aspek interior bahu dan otot dada. Selain itu, mengayunkan tangan kedepan juga membuat transisi yang lebih cepat. 

Anda bisa berlatih cara ini pada posisi duduk diam, dengan kaki menapak lantai 90 derajat, kemudian cobalah untuk mengayunkan tangan ke depan dan belakang.

2. Ganti kecepatan lari

Berlari sekuat tenaga bukan menjadi faktor penentu dari lari yang cepat. Faktanya berlari lebih lambat bisa mempercepat kecepatan lari. Untuk melatih kecepatan lari, Anda bisa mulai berlari dengan langkah ringan dan santai kemudian tingkatkan kecepatan secara bertahap. 

Anda bisa mencampur beberapa jenis lari seperti lari bertempo, lari lambat, dan juga lari cepat.  

3. Atur napas

Pernapasan adalah hal yang sangat penting ketika berlari. Anda bisa menyelaraskan langkah kaki dengan napas dan bukan sebaliknya. Dengan cara ini, Anda bisa berlari dengan efisien dan lebih cepat. Hal ini juga akan menjadi panduan apabila Anda berlari dengan keras atau kurang. 

Anda bisa menggunakan teknik napas per dua langkah, yaitu dua langkah kaki dalam satu tarikan dan hembusan napas.

4. Sprint dengan jari kaki menghadap ke langit

Sebagian besar orang berlari dengan cara menapakkan telapak kaki rata dengan tanah. Padahal cara ini membuat membuat jari kaki terlalu lama menunjuk ke depan. Faktanya jari kaki yang terlalu lama menunjuk ke depan justru membatasi langkah Anda. 

Hal ini karena waktu yang dibutuhkan untuk mengayuh melalui gerakan menjadi lebih lama sehingga kaki akan terasa lebih berat. Selain itu, cara ini juga menyebabkan Anda kehilangan eksistensi atau gerakan meluruskan pada kaki yang berlawanan, sehingga membuat Anda tidak bisa menggunakan otot bokong dengan maksimal.

Cara yang tepat adalah dengan mendarat pada bagian kaki depan dengan pendaratan yang cepat tapi tetap tetap lembut. Berlari dengan cara ini membuat panggul dan pinggul mendorong tubuh agar tetap efesien berlari tanpa membuang banyak energi sebanyak yang diperlukan bila mendarat dengan keras dan lambat. 

Berdasarkan penelitian, pelari yang berlari tanpa alas kaki pada permukaan yang keras juga akan menghasilkan benturan yang lebih kecil bila mendarat dengan bagian depan kaki daripada pelari yang mendarat dengan bagian tumit.

5. Posisikan kaki seperti pergerakan jarum jam

Postur tubuh yang baik sata berlari adalah tubuh tetap lurus dan pinggang tidak tertekuk. Anda bisa membayangkan bila seseorang sedang menraik rambut Anda ke arah belakang namun Anda tetap mempertahankan postur dada yang sedikit condong ke depan. 

Posisi ini menghindari Anda untuk membungkuk dan memberikan tekanan ekstra pada leher sehingga Anda lebih mudah bernapas.

Selain postur tubuh, kedua kaki juga harus bergerak seperti jarum jam. Misalnya ketika Anda berlari, angkat kaki ke atas dengan posisi searang pada pukul 12, kemudian dorong ke bawah searah dengan pukul 2, selanjutnya mendarat di bawah tubuh searang pukul 6, dan ayunkan lagi ke belakang searang dengan pukul 9 pada bagian belakang tubuh.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How to Run Without Easily Getting Tired. Nike.com. (https://www.nike.com/us/en_us/c/running/nrc-articles/run-without-getting-tired)
How to Run Without Getting Tired or Winded. Verywell Fit. (https://www.verywellfit.com/how-to-run-without-getting-tired-or-breathing-heavy-2911281)
How to Run a Mile Without Getting Tired. ACTIVE. (https://www.active.com/running/articles/how-to-run-a-mile-without-getting-tired)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app