Bahaya menggunakan obat tetes mata sembarangan, Bahkan bisa sebabkan kebutaan!

Anda mungkin tidak terlalu memperhatikan kandungan dari obat tetes mata yang Anda pilih, namun pemakaian obat tetes mata yang sembarangan dapat meningkatkan resiko glaukoma, dan resiko ini terutama tinggi bagi pengguna obat tetes mata steroid. Mengapa bisa begitu? Mari kita simak selengkapnya pada ulasan dibawah ini.
Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Terkadang kita kerap memberi obat mata yang dijual secara bebas di apotek terdekat, untuk mengatasi masalah mata tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. 

Anda mungkin tidak terlalu memperhatikan kandungan dari obat tetes mata yang Anda pilih, namun pemakaian obat tetes mata yang sembarangan dapat meningkatkan resiko glaukoma, dan resiko ini terutama tinggi bagi pengguna obat tetes mata steroid

Mengapa bisa begitu? Mari kita simak selengkapnya pada ulasan dibawah ini.

Peningkatan resiko glaukoma akibat obat tetes mata steroid

Glaukoma merupakan gangguan pada mata yang dapat mengakibatkan gangguan pengelihatan bahkan kebutaan. Hal ini terjadi akibat tingginya tekanan yang ada didalam bola mata.

Obat mata steroid yang digunakan setiap hari dan dalam jangka waktu panjang akan meningkatkan penumpukkan glikosaminoglikan, yaitu komponen struktural utama dari tulang rawan yang ditemukan dalam kornea. 

Penumpukan glikosaminoglikan ini dapat menyumbat aliran cairan yang ada di dalam mata. Tidak hanya penumpukan glikosaminoglikan, obat mata steroid juga dapat meningkatkan produksi protein pada saluran trabecular meshwork. S

ebuah saluran yang ada didalam mata, yang nantinya karena obat mata steroid ini dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan yang serta merta meningkatkan tekanan pada bola mata.

Peningkatkan tekanan di bola mata ini akan menyebabkan kerusakan saraf optik yang menghubungkan penglihatan dengan otak. Akhirnya, lama kelamaan luas pandangan pun akan menyempit sehinga menyebabkan glukoma. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, bahkan dapat berujung pada kebutaan.

Selain glaukoma, penggunaan obat tetes mata dalam jangka panjang  yang mengandung steroid juga bisa menyebabkan lensa menjadi keruh atau dalam bahasa medisnya disebut dengan katarak.

Pentingnya membaca informasi kandungan dalam kemasan obat tetes mata

Pada dasarnya obat tetes mata yang boleh digunakan hanya obat tetes dengan kandungan ringan, seperti artificial tears atau air mata alami. 

Jika Anda mengeluhkan kondisi mata merah disertai dengan rasa sakit, nyeri, dan berair, setelah menggunakan obat tetes mata, sebaiknya Anda langsung pergi untuk memeriksa kondisi mata Anda ke dokter untuk mendapat penanganan yang lebih tepat.

Perlu Anda mengerti bahwa mata merupakan organ penting tubuh Anda yang harus diperhatikan kesehatan serta kebersihannya. Ketika terjadi gangguan mata ringan, gunakanlah obat mata seperlunya.

 Atau ketika obat mata tidak memberikan efek yang memuaskan, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Untuk mengetahui apakah obat tetes mata yang Anda gunakan mengandung steroid atau tidak, Anda bisa membaca kandungan obat yang tertera pada kemasan. Biasanya, jenis steroid dapat ditemukan dalam kandungan: dexamethasone, fluorometholone, dan prednisolone. 

Obat mata jenis ini seharusnya hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter. Oleh karena itu, hindari obat tetes mata jenis ini sebisa mungkin.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stephenson, M. (2012, October 4). OTC drops: Telling the tears apart (https://www.reviewofophthalmology.com/article/otc-drops-telling-the-tears-apart)
Robertson, D. (2016, February 11). I have dry eyes. What should I look for when selecting artificial tears? Retrieved from (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/expert-answers/artificial-tears/faq-20058422)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app