Apakah Teknik “Menarik” Dapat Digunakan Sebagai Kontrasepsi Alami?

Dipublish tanggal: Feb 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 16, 2019 Waktu baca: 4 menit
Apakah Teknik “Menarik” Dapat Digunakan Sebagai Kontrasepsi Alami?

DI negara-negara barat, seks bebas bukan merupakan hal yang aneh. Walaupun di negara-negara timur seperti Indonesia, fenomena seks bebas belum terekspos secara terbuka, tetapi banyak anak-anak muda yang juga terlibat dalam fenomena ini. 

Kebanyakan remaja bahkan sudah melakukan seks bebas diusia dini. Selain menyebabkan berbagai masalah seperti masalah sosial dan masalah kesehatan, yang menjadi masalah utama dalam seks bebas adalah kehamilan yang tidak direncanakan.

Karena biasanya anak-anak remaja malu untuk membeli kondom, biasanya mereka tidak menggunakan “pelindung” dalam melakukan hubungan seksual. Biasanya untuk mencegah kehamilan terjadi, mereka tidak akan ejakulasi “di dalam”. 

Menurut ahli kesehatan, teknik withdrawal atau "menarik" adalah salah satu teknik yang dapat digunakan sebagai kontrasepsi alami. Tetapi, walaupun teknik ini dapat dilakukan, tetapi teknik ini tidak 100% mencegah kehamilan terjadi. 

Mengapa? karena saat seorang pria ereksi, maka sadar atau tidak, ada cairan yang disebut dengan cairan preejakulasi yang sudah keluar. Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Bagaimana Proses Kehamilan terjadi?

Sebelum membahas apakah cairan preejakulasi dapat menyebabkan kehamilan atau tidak, ada baiknya jika Anda mengetahui sedikit bagaimana terjadinya proses kehamilan.

Kehamilan sebenarnya merupakan proses yang cukup rumit yang memiliki beberapa langkah. Semuanya dimulai dengan sel sperma dan telur.

Sperma adalah sel mikroskopis yang dibuat di testis. Sperma bercampur dengan cairan lain yang disebut semen, bersama dengan semen, sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi disebut dengan air mani

Jutaan dan jutaan sperma keluar setiap kali Anda berejakulasi - tetapi hanya dibutuhkan 1 sel sperma untuk bertemu dengan telur untuk menyebabkan kehamilan terjadi.

Telur ada di ovarium, dan hormon yang mengontrol siklus menstruasi Anda menyebabkan beberapa telur matang setiap bulan. Saat telur Anda matang, maka telur berarti sudah siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Hormon-hormon ini juga membuat lapisan rahim Anda tebal dan kenyal, yang membuat tubuh Anda siap untuk masa kehamilan.

Sekitar pertengahan siklus menstruasi Anda, satu telur matang meninggalkan ovarium - yang disebut ovulasi - dan berjalan melalui tuba fallopi menuju uterus Anda. Telur menggantung selama sekitar 12-24 jam, perlahan-lahan bergerak melalui tuba fallopii, untuk melihat apakah ada sperma di sekitar. 

Jika air mani masuk ke vagina, sel sperma dapat berenang melalui serviks dan rahim dan masuk ke saluran telur, mencari telur. Mereka memiliki waktu hingga 6 hari untuk menemukan telur sebelum mereka mati. Ketika sel sperma bergabung dengan telur, maka pembuahan terjadi.

Apa itu Teknik “Menarik”?

Teknik “menarik” adalah ketika pria menarik keluar penisnya dari vagina wanita sebelum ejakulasi. Hal ini mencegah air mani memasuki tubuh wanita dan membuahi sel telur.

Seperti yang dibahas sebelumnya, cairan praejakulasi adalah semen yang dikeluarkan saat seorang pria ereksi. Sebenarnya cairan praejakulasi ini memiliki beberapa fungsi, salah satu di antaranya adalah sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual.

Walaupun sperma dikeluarkan saat ejakulasi, tetapi tidak menutup kemungkinan ada sperma yang tertinggal pada saluran sperma pada tubuh pria dari ejakulasi sebelumnya, sehingga saat semen dikeluarkan, sperma yang tertinggal pada salurant tersebut bisa ikut keluar bersamaan.

Penarikan tidak dianjurkan sebagai metode kontrasepsi utama. Hal ini tergantung pada pasangan pria, karena membutuhkan kontrol diri yang besar, kesadaran diri dan motivasi. Karena saat melakukan hubungan seksual, seringkali seorang pria “kebablasan”. Penggunaan teknik ini hanya disarankan jika kedua pasangan siap untuk menghadapi konsekuensi dari wanita yang hamil.

Beberapa fakta dan mitos tentang teknik “menarik”

  • Mitos: Efektivitas
  • Mitos: Risiko kesehatan dan efek samping
  • Mitos: Infeksi
  • Mitos: Mekanisme kerja
  • Mitos: Hasrat seksual dan kenikmatan seksual

Beberapa orang memiliki kesalahpahaman tentang keefektifan teknik “menarik” ini.

Fakta: Penarikan adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling tidak efektif - meskipun lebih baik daripada tidak ada metode sama sekali. Efektivitas penarikan tergantung pada kemampuan pasangan untuk menarik diri dengan benar setiap melakukan aktivitas seks. Efektifitas teknik ini sekitar 80% dalam mencegah kehamilan, artinya 1 dari 5 kali Anda berhubungan seks, mungkin kehamilan akan terjadi.

Beberapa orang percaya bahwa menggunakan teknik ini akan menyebabkan risiko kesehatan dan efek samping, seperti kanker, sakit kepala, atau kebutaan.

Fakta: Penarikan tidak memiliki efek samping fisik untuk pria atau wanita.

Beberapa orang keliru percaya bahwa teknik ini dapat mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS).

Fakta: Penarikan tidak mencegah penularan IMS. Lesi atau bisul pada alat kelamin dapat menularkan berbagai infeksi. IMS lain dapat ditularkan dari satu pasangan ke yang lain melalui kontak kulit-ke-kulit. Jika salah satu pasangan berisiko, pasangan harus menggunakan kondom.

Beberapa orang memiliki kesalahpahaman tentang bagaimana penarikan mencegah kehamilan, seperti salah percaya bahwa penarikan mencegah kehamilan dengan mencegah perempuan mengalami orgasme.

Fakta: Kehamilan tidak tergantung pada apakah seorang wanita mengalami orgasme atau tidak. Teknik ini mencegah kehamilan dengan mencegah sperma memasuki vagina.

Beberapa orang salah percaya bahwa penarikan akan membuat pria tidak subur, impoten, atau lemah, atau mengurangi dorongan seksual mereka.

Fakta: Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa teknik ini akan membuat pria tidak subur, impoten atau lemah, atau bahwa teknik ini akan menurunkan dorongan seksual mereka.

Kesimpulannya, teknik ini mungkin bisa digunakan sebagai teknik kontrasepsi alami, tetapi efektifitasnya yang cukup rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya, membuat teknik ini kurang baik untuk digunakan dalam mencegah kehamilan. 

Yang paling baik dilakukan adalah melakukan hubungan seksual dengan pasangan Anda yang sah, agar tidak terjadi masalah “kebablasan” yang kemudian dapat menyebabkan masalah sosial.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Withdrawal method (coitus interruptus). Mayo Clinic. (Accessed via: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/withdrawal-method/about/pac-20395283)
Risks of Using the Withdrawal or Pull-Out Method. Verywell Health. (Accessed via: https://www.verywellhealth.com/withdrawal-method-pulling-out-2758856)
Pull Out Method (Withdrawal). WebMD. (Accessed via: https://www.webmd.com/sex/birth-control/pull-out-withdrawal)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app