AKDR Hormonal dan Non-Hormonal, Mana yang Paling Cocok Untuk Anda?

Dipublish tanggal: Feb 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 15, 2019 Waktu baca: 4 menit
AKDR Hormonal dan Non-Hormonal, Mana yang Paling Cocok Untuk Anda?

Penggunaan alat kontrasepsi sudah semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, masyarakat sudah mulai sadar untuk mulai mengikuti program keluarga berencana. 

Ada banyak pilihan metode kontrasepsi, mulai dari metode alami hingga metode yang cukup invasif dengan memotong saluran reproduksi.

Walaupun masyarakat sudah mulai sadar tentang pentingnya mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dengan menggunakan alat kontrasepsi, tetapi edukasi di masyarakat mengenai pilihan metode kontrasepsi masih kurang. 

Kebanyakan masyarakat Indonesia minum pil kb setiap hari sebagai metode kontrasepsi mereka. Sedangkan metode ini kurang praktis, karena membutuhkan disiplin yang sulit untuk dilakukan oleh kebanyakan ibu-ibu yang memiliki jadwal yang padat.

Menurut para ahli, alat kontrasepsi yang paling efektif dan efisien adalah penanaman alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau yang dikenal dengan KB Spiral. Mungkin karena alat perangkat AKDR aman, efisien, dan super efektif.

AKDR adalah plastik berbentuk T seukuran uang logam yang ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. 

Ada dua jenis perangkat AKDR: hormonal dan non-hormonal. Saat ini ada empat merek AKDR hormonal — Mirena, Skyla, Liletta, dan Kyleena — dan satu merek AKDR non-hormonal, ParaGard. 

Anda mungkin pernah mendengar tentang keduanya, tetapi apa perbedaan antara keduanya dan mana yang paling tepat untuk Anda? Untuk lebih lengkapnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa persamaan antara keduanya?

Sebelum berbicara mengenai perbedaan antara hormonal dan non-hormonal AKDR, penting untuk Anda mengetahui persamaan antara keduanya. Persamaan antara keduanya adalah :

  • Memiliki efektifitas di atas 99%
  • Sangat aman digunakan
  • Berukuran kecil
  • Lebih ekonomis jika menggunakan pil KB yang harus dikonsumsi setiap hari
  • Pemasangan yang cepat dan dapat dilakukan di klinik dokter
  • AKDR bekerja untuk waktu yang sangat panjang.
  • Keduanya tidak bisa mencegah terjadinya penyakit menular seksual

Mana yang lebih efektif antara hormonal dan non-hormonal AKDR?

Seperti yang dibahas sebelumnya, keduanya sangat efektif. Penting untuk diketahui, bagaimanapun, bahwa ada perbedaan yang sangat kecil di antara keduanya.

AKDR tembaga memiliki tingkat efektifitas sebesar 99,2% dengan penggunaan tipikal. 

Berarti untuk setiap 1000 orang, akan ada 8 yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Sebaliknya, AKDR hormonal memiliki tingkat efektivitas 99,8%, yang berarti hanya akan ada 2 orang yang mengalami kehamilan tidak direncanakan dalam setiap 1000 orang. 

Ini adalah perbedaan yang amat sangat kecil, tetapi bisa menjadi bahan pertimbangan Anda untuk memilih keduanya

Apakah hormon pada hormonal AKDR berbahaya bagi kesehatan?

Bagi banyak orang faktor hormonal adalah faktor yang ditakuti dalam memilih AKDR hormonal. Kenyataannya hormon memang dapat memengaruhi orang dalam berbagai hal, jadi penting untuk mengetahui apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda.

AKDR tembaga tidak mengandung hormon sama sekali, dan bekerja dengan menggunakan sifat tembaga untuk mempengaruhi motilitas sperma dan kelangsungan hidup sel telur.

AKDR hormonal mengandung sejumlah kecil hormon progestogen yang dilepaskan langsung ke sistem reproduksi Anda yang kemudian masuk ke aliran darah Anda. 

Hal ini menyebabkan lendir pada mulut rahim menebal sehingga dapat mencegah sperma memasuki uterus untuk membuahi sel telur. AKDR hormonal juga mengontrol lapisan rahim, mencegahnya penebalan dinding rahim saat persiapan kehamilan.

Hormon reproduksi tambahan yang masuk melalui alat kontrasepsi memang diketahui dapat memacu pertumbuhan sel kanker

Tetapi yang perlu Anda ketahui adalah bahwa dosis progestogen yang dikeluarkan oleh AKDR hormonal jauh lebih kecil daripada yang ditemukan dalam pil kontrasepsi oral, atau pil progestogen "mini". 

Jadi walaupun mengandung hormon, tetapi kandungan hormon pada AKDR hormonal jarang menyebabkan masalah kesehatan.

Bagaimana efek samping keduanya?

Seperti halnya semua bentuk pengobatan atau prosedur medis, pasti memiliki efek samping. AKDR hormonal dan tembaga mungkin memiliki efek samping yang lebih sedikit atau berbeda dengan bentuk kontrasepsi lainnya, tetapi penting untuk mengetahui apa itu sebelum membuat keputusan.

AKDR hormonal mengandung progestogen yang cukup untuk mengurangi rasa sakit dan pendarahan saat menstruasi; bahkan , pada 3 sampai 6 bulan pertama mungkin Anda hanya akan menemukan bercak saat Anda menstruasi. 

Ada kemungkinan bahwa AKDR hormonal dapat menyebabkan haid Anda berhenti sama sekali. Karena hormon-hormon di dalamnya, mungkin AKDR hormonal dapat menyebabkan efek samping, seperti muncul jerawat, tetapi hal ini jarang terjadi.

AKDR tembaga tidak mengandung hormon, oleh karena itu, AKDR tembaga tidak menyebabkan risiko timbul jerawat atau efek samping hormonal lainnya. Namun diketahui kadang-kadang AKDR tembaga meningkatkan pendarahan dan ketidaknyamanan dengan menstruasi Anda.

Kedua jenis AKDR memiliki risiko kecil berpindah, keluar atau bahkan menembus dan melukai rahim. Prevalensi kasus keluarnya AKDR tanpa disadari terjadi sekitar 5% kasus, sedangkan kasus AKDR yang menembus dan melukai rahim terjadi pada 1 dari 500 pemasangan.

Biaya dan jangka waktu

Di Indonesia pemasangan AKDR baik hormonal maupun non hormonal ditanggung oleh BPJS, maka sebenarnya biaya bukanlah masalah.

IUD Nova T adalah sebuah alat kontrasepsi yang dipasang pada organ wanita pada saat setelah melahirkan. Pemasangan alat kontrasepsi iud dilakukan di rumah sakit yang telah bekerjasama dengan bpjs. Apabila anda melahirkan di bidan atau puskesmas maka anda bisa minta rujuk ke RS untuk kb iud nova.

Sekarang setelah Anda mengetahui fakta tentang keduanya, Anda memiliki informasi lebih banyak untuk membantu Anda memutuskan, AKDR mana yang dapat Anda pilih. Jangan ragu untuk menggunakan informasi di atas sebagai referensi untuk diskusi dengan dokter atau mitra Anda.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carusi DA, et al. Intrauterine contraceptive device: Insertion and removal. https://www.uptodate.com/contents/search.
Procius KD, et al. Intrauterine contraception: Management of side effects and complications. https://www.uptodate.com/contents/search.
ParaGard T 380A (prescribing information). Sellersville, Pa.: Teva Women's Health Inc.; 2014. http://www.paragard.com/pdf/PARAGARD-PI.pdf.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app