Kenali 9 Mitos dan Fakta Tentang Skizofrenia

Dipublish tanggal: Jul 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 5, 2019 Waktu baca: 3 menit
Kenali 9 Mitos dan Fakta Tentang Skizofrenia

Beberapa hari belakangan, ada sebuah berita beredar mengenai seorang wanita yang dikabarkan membawa anjing masuk ke dalam sebuah masjid. Setelah menjalani proses pemeriksaan dan memeriksa riwayat kesehatan, wanita tersebut diduga menderita skizofrenia paranoid.

Apa itu skizofrenia?

Skizofrenia adalah suatu gangguan mental yang mengganggu pola pikir dan dapat menimbulkan halusinasi, kebiasaan berbicara sendiri, kesulitan berkomunikasi dan berperilaku, serta melakukan sesuatu yang tidak biasa. Penyebab skizofrenia beragam, di antaranya faktor genetik (keturunan) dan trauma. 

Baca juga: Jenis, Gejala, dan Penanganan Skizofrenia

Skizofrenia terbagi menjadi 5 jenis, yakni skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia residu, skizofrenia simpleks, dan skizofrenia katatonik. Dari kelima jenis skizofrenia, wanita yang santer dikabarkan mencari keberadaan suaminya tersebut menderita skizofrenia paranoid. 

Skizofrenia paranoid  merupakan jenis skizofrenia yang paling sering terjadi dan timbul akibat keyakinan atau waham (delusi) yang tidak benar di luar kenyataan yang terjadi di dalam pikiran seseorang dengan gangguan skizofrenia.

Mitos dan fakta seputar skizofrenia

Di kalangan masyarakat awam, penyakit mental seperti skizofrenia mungkin masih jarang terdengar dan diketahui secara benar. Berikut ini mitos dan fakta seputar skizofrenia yang sering keliru:

1. Penderita skizofrenia memiliki kepribadian ganda

Hal ini merupakan pemahaman yang salah mengenai skizofrenia. Penderita skizofrenia tidak memiliki dua kepribadian yang berbeda, hanya saja penderita skizofrenia tidak bisa membedakan antara imajinasi dengan kenyataan dan hal ini tidak berhubungan dengan kepribadian ganda. Karena orang dengan kepribadian ganda akan menujukkan perbedaan sikap secara bergantian.

2. Penderita skizofrenia berbahaya karena identik dengan kekerasan

Terkadang penderita skizofrenia memang dapat melakukan tindakan yang tidak terduga pada kondisi tertentu. Tetapi umumnya kekerasan yang terjadi tidak disebabkan karena penyakit mental seperti skizofrenia, melainkan adanya faktor lain seperti masalah perilaku ketika masih kecil atau akibat penyalahgunaan zat tertentu.

3. Skizofrenia terjadi akibat pola asuh yang buruk

Pola asuh orang tua sering menjadi alasan terjadinya skizofrenia. Padahal, skizofrenia adalah penyakit mental yang dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk gen (faktor turunan), trauma, ataupun penyalahgunaan narkoba yang dapat dialami ketika sudah dewasa.

4. Skizofrenia menurun dari orang tua

Faktor gen (turunan) memiliki peranan penting dalam meningkatkan risiko skizofrenia pada seseorang. Jika salah satu orang tua Anda menderita skizofrenia, maka ada kemungkinan Anda mengalami skizofrenia dan risiko tersebut berkisar 10 persen. Tetapi jika terdapat beberapa anggota keluarga lain yang menderita skizofrenia, maka risiko kemungkinan tersebut juga semakin besar.

5. Penderita skizofrenia cenderung tidak pandai

Beberapa penelitian menunjukkan penderita skizofrenia cenderung memiliki masalah pada tes keterampilan mental, dalam hal memberikan perhatian pada suatu hal, proses pembelajaran, hingga tes memori. Tetapi hal tersebut bukan berarti penderita skizofrenia tidak memiliki kemampuan berpikir. Bahkan beberapa penderita skizofrenia dikenal sebagai orang yang pintar dan kreatif.

6. Penderita Skizofrenia harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa

Sebagian besar penderita gangguan mental umumnya menjalani proses perawatan dan pemulihan di rumah sakit jiwa. Padahal yang dibutuhkan oleh penderita gangguan jiwa, termasuk skizofrenia adalah berada dekat dengan pihak keluarga dan masyarakat di sekitar.

7. Penderita Skizofrenia tidak dapat bekerja dengan baik

Sebagian besar penderita skizofrenia umumnya akan mengalami kesulitan untuk bekerja setiap hari. Tetapi dengan perawatan yang tepat, penderita skizofrenia tetap dapat beraktivitas sesuai dengan keterampilan dan kemampuan mereka.

8. Penderita Skizofrenia adalah pemalas

Penderita skizofrenia cenderung mengalami kesulitan dalam mengurus kebutuhan sehari-hari, seperti makan, mandi, serta berpakaian, sehingga mereka membutuhkan bantuan yang terkait dengan rutinitas harian. Tetapi bukan berarti penderita skizofrenia malas untuk beraktivitas.

9. Penderita Skizofrenia tidak dapat sembuh

Skizofrenia memang sulit disembuhkan, tetapi bukan berarti itu tidak mungkin. Dengan obat (antipsikotik) dan terapi (psikoterapi) yang tepat, sekitar 25 persen penderita skizofrenia akan pulih sepenuhnya. Sementara sebagian besar lainnya akan mengalami peningkatan perbaikan kondisi dan gejala yang dialami. Selain itu, banyak pula penderita skizofrenia yang menjalani hidup mereka dengan produktif dan aktif.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
7 Schizophrenia Myths and Facts: What Most People Get Wrong. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/schizophrenia/misconceptions-setting-record-straight/)
Schizophrenia Myths and Facts - Schizophrenia Center. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/schizophrenia/schizophrenia-myths-and-facts.aspx)
Schizophrenia. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app