5 Pemicu Gagal Hamil Setelah Berhubungan Seks

Dipublish tanggal: Jun 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 20, 2019 Waktu baca: 2 menit
5 Pemicu Gagal Hamil Setelah Berhubungan Seks

Mencuci vagina setelah melakukan hubungan badan ternyata bukan menjadi solusi yang tepat untuk melakukan pencegahan kehamilan. Ketika suami sudah melakukan ejakulasi, maka sperma berjumlah hingga jutaan dapat masuk ke dalam sel telur istri hanya dalam hitungan detik saja. 

Dengan demikian, meskipun Anda sudah mencuci vagina, namun hal ini bukan menjadi hal yang tepat, karena pencegahan kehamilan sudah terlambat.

Meskipun Anda sudah mencuci vagina menggunakan sabun setelah berhubungan seks, hal ini tetap tidak bisa mencegah kehamilan. Sedangkan untuk kehamilan bisa ditentukan pada masa subur, dan ketika wanita dalam masa subur akan mengeluarkan lendir serviks yang cukup kental, sehingga akan lebih memudahkan sperma untuk mencapai sel telur.

Untuk Anda yang sudah mendambakan kehadiran anak dan ingin segera hamil, Anda harus mengetahui pemicu yang akan menggagalkan kehamilan setelah berhubungan seks. 

Apabila Anda sudah mengetahuinya, maka Anda bisa melakukan pencegahan agar aktivitas bercinta Anda bisa memberikan hasil. Berikut ini faktor pemicu yang bisa menggagalkan kehamilan Anda setelah selesai bercinta, diantaranya:

Hindari berendam menggunakan air hangat

Hal menyenangkan setelah bercinta yaitu dengan berendam menggunakan air hangat. Namun sayangnya, hal ini tidak disarankan bagi wanita, karena kondisi vagina yang masih terbuka jaringannya dapat menimbulkan risiko serangan kanker yang dapat masuk serta dapat memicu tumbuhnya infeksi pada bagian vagina yang lebih besar lagi.

Jangan pernah menahan kencing setelah bercinta

Setelah melakukan hubungan seks, Anda akan merasa ingin buang air kecil. Ada baiknya jika Anda tidak menahan buang air kecil. Selain menimbulkan infeksi dari bakteri-bakteri yang ada di dalam vagina, maka hal ini pun juga bisa menimbulkan Anda mengalami kegagalan untuk hamil setelah melakukan hubungan seks.

Hindari mengelap vagina menggunakan tisu

Setelah melakukan hubungan badan, biarkan sperma berada di dalam sel telur Anda, setelah itu barulah Anda membersihkan vagina Anda. Amun ketika Anda ingin membersihkan vagina, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan tisu. 

Hal ini dikarenakan tisu dapat memicu iritasi, rasa gatal, kemerahan bahkan hingga pembengkakan pada area vagina.

Hindari penggunaan lingerie saat tidur

Anda tidak diperbolehkan untuk menggunakan lingerie berbahan polyester maupun nilon ketika Anda sedang tidur setelah melakukan hubungan seks. Sedangkan tubuh yang berkeringat setelah melakukan hubungan intim dapat menimbulkan jamur dan bakteri apabila Anda menggunakan lingerie saat tidur, maka hal ini akan menambah jumlah jamur dan bakteri dalam tubuh.

Hindari menggunakan sabun ketika membersihkan vagina

Pada saat Anda membersihkan vagina setelah selesai berhubungan badan, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan sabun biasa untuk membersihkan vagina. Sabun yang disarankan untuk Anda gunakan yaitu sabun yang memiliki pH rendah. 

Oleh karena itu, Anda tidak disarankan untuk menggunakan sabun secara sembarangan ketika digunakan untuk mencuci vagina.

Setelah Anda selesai melakukan hubungan intim, Anda tidak dianjurkan untuk melakukan ke 5 cara yang ada di atas. Apabila ke 5 cara yang ada di atas Anda lakukan, maka akan menimbulkan perkembangan bakteri dan bisa mempersulit Anda untuk hamil. 

Sedangkan untuk setiap wanita memiliki kebiasaan yang berbeda, namun tetaplah melakukan kebiasaan yang bisa menjaga kesehatan vagina Anda dengan sebaik mungkin. Vagina yang terjaga bersih, akan menghindarkan vagina dari segala jenis penyakit.


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chen L, et al. Borderline ovarian tumors. http://www.uptodate.com/home.
Snyder PJ. Clinical manifestations and evaluation of hyperprolactinemia. http://www.uptodate.com/home.
Asante A, et al. Fertility drug use and the risk of ovarian tumors in infertile women: A case-control study. Fertility and Sterility. 2013;99:2031.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app